Sejumlah regulator Amerika Serikat (AS) pada hari Selasa (3/1) mengeluarkan pernyataan bersama mengenai risiko aset kripto bagi organisasi perbankan.
Para pihak tersebut adalah Dewan Gubernur Federal Reserve System (The Fed / bank sentral AS), regulator penjamin simpanan federal AS (FDIC), dan kantor pengawas mata uang AS (OCC). Secara kolektif, mereka mengatakan bahwa krisis di dunia kripto pada tahun 2022 telah ditandai oleh volatilitas yang signifikan dan paparan kerentanan di sektor kripto. Peristiwa tersebut menyoroti sejumlah risiko utama yang terkait dengan aset kripto dan para peserta di sektor ini yang harus diperhatikan oleh organisasi perbankan.
Baca Juga: Regulator Keuangan New York Rilis Panduan Kripto bagi Sektor Perbankan
8 Risiko dalam Dunia Kripto
Berikut ini adalah 8 aspek yang dinilai sebagai risiko dalam dunia kripto:
- Pertama, risiko penipuan di antara peserta di sektor kripto.
- Kedua, ketidakpastian hukum terkait dengan praktik penitipan, penebusan (redemption), dan hak kepemilikan. Beberapa di antaranya saat ini sedang dalam subjek hukum.
- Ketiga, representasi dan pengungkapan yang tidak akurat atau menyesatkan oleh perusahaan kripto, termasuk misrepresentasi terkait asuransi simpanan, hingga praktik lain yang mungkin tidak adil hingga menipu, berkontribusi terhadap kerugian signifikan bagi investor ritel dan institusional, pelanggan, serta rekanan.
- Keempat, volatilitas yang signifikan di market kripto, yang efeknya mencakup dampak potensial pada aliran simpanan yang terkait dengan perusahaan kripto.
- Kelima, kerentanan stablecoin untuk menghadapi risiko, menciptakan potensi arus keluar (outflow) deposit bagi organisasi perbankan yang menyimpan cadangan dalam bentuk stablecoin.
- Keenam, risiko efek domino atau penularan dalam sektor kripto yang dihasilkan dari interkoneksi di antara para pelaku kripto tertentu, termasuk melalui pinjaman buram, investasi, pendanaan, layanan, dan pengaturan operasional. Interkoneksi ini juga dapat menimbulkan risiko konsentrasi bagi organisasi perbankan dengan eksposur ke sektor kripto.
- Ketujuh, manajemen risiko dan praktik tata kelola di sektor kripto menunjukkan kurangnya kedewasaan dan ketahanan.
- Kedelapan, meningkatnya risiko yang terkait dengan jaringan blockchain maupun sistem serupa, termasuk. Pasalnya, kurangnya mekanisme tata kelola yang membangun pengawasan terhadap sistem itu, tidak adanya kontrak atau standar untuk secara jelas menetapkan peran, tanggung jawab, dan kewajiban, serta kerentanan yang terkait dengan serangan dunia maya, pemadaman jaringan, aset yang hilang atau terperangkap, dan keuangan ilegal.
Baca Juga: Pacu Uji Coba CBDC, Bank Sentral New York Gandeng Para Raksasa Keuangan AS
Berharap Risiko Kripto Tidak Berpindah ke Perbankan
Para regulator Amerika Serikat yang membuat pernyataan ini menilai penting agar risiko yang terkait dengan sektor kripto yang tidak dapat dikurangi atau dikendalikan tidak berpindah ke sistem perbankan.
Mereka mengawasi para organisasi perbankan yang mungkin terpapar risiko yang berasal dari sektor kripto dan dengan hati-hati meninjau setiap proposal dari perbankan untuk terlibat dalam aktivitas yang melibatkan kripto.
Melalui pendekatan kasus per kasus hingga saat ini, regulator AS mengaku terus membangun pengetahuan, keahlian, dan pemahaman mereka tentang risiko yang mungkin ditimbulkan oleh kripto terhadap organisasi perbankan, pelanggan mereka, dan sistem keuangan AS yang lebih luas.
Mengingat risiko signifikan yang disorot oleh kegagalan baru-baru ini dari beberapa perusahaan kripto besar (seperti FTX), regulator AS terus mengambil pendekatan yang hati-hati terkait dengan aktivitas dan eksposur terkait kripto saat ini atau yang diusulkan oleh pihak perbankan.
Aktivitas Blockchain Tidak Sesuai dengan Praktik Perbankan
Adapun para perbankan tidak dilarang untuk memberikan layanan perbankan kepada pelanggan dari kelas atau jenis tertentu, sebagaimana diizinkan oleh undang-undang (UU) atau regulasi terkait.
Regulator AS terus menilai apakah atau bagaimana kegiatan terkait kripto saat ini dan yang diusulkan oleh pihak perbankan dapat dilakukan dengan cara yang aman, melindungi konsumen, serta kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku, termasuk aturan anti-pencucian uang (AML) dan keuangan ilegal.
Berdasarkan pemahaman dan pengalaman mereka saat ini, regulator AS percaya bahwa menerbitkan atau memegang sebagian aset kripto yang dikeluarkan, disimpan, atau ditransfer pada jaringan blockchain kemungkinan besar tidak konsisten dengan praktik perbankan yang aman dan sehat.
Selanjutnya, regulator AS turut menyoroti masalah keamanan dan kesehatan yang signifikan dengan model bisnis yang terkonsentrasi pada aktivitas terkait kripto atau telah memusatkan eksposur ke sektor kripto.
Mereka menegaskan akan terus memantau dengan cermat eksposur perbankan terkait kripto. Mereka akan mengeluarkan pernyataan tambahan terkait keterlibatan perbankan dalam aktivitas kripto.
Bagaimana pendapat Anda tentang pernyataan dari lembaga regulator Amerika Serikat terkait risiko kripto bagi industri perbankan ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.