Lebih dari sepertiga holder Bitcoin tidak berniat untuk jual aset mereka, meskipun hanya sebagian kecil dari kepemilikan mereka, bahkan jika harga Bitcoin (BTC) akhirnya mencapai US$1 juta. Selain itu, analisis on-chain juga mengonfirmasi bahwa kini, semakin banyak pasokan Bitcoin yang menjadi tidak aktif lantaran kalangan hodler enggan untuk menjual aset mereka.
Pada 6 Desember, CEO MicroStrategy, Michael Saylor, mengadakan jajak pendapat kepada 3 juta pengikutnya di platform X (Twitter). Lewat jajak pendapat ini, ia menanyakan seberapa tinggi BTC harus naik sebelum mereka mempertimbangkan untuk menjual sebagian kecil dari Bitcoin yang mereka miliki.
Narasi HODL Bitcoin Semakin Kokoh
Yang luar biasa, jajak pendapat yang sifatnya ringan ini telah berhasil menggaet lebih dari 87.000 respons dalam kurun waktu kurang dari sehari.
Tentunya, ini bukanlah angka yang sedikit untuk jumlah holder BTC. Maka dari itu, hal yang sangat mencengangkan pula bahwa 36,6% dari mereka menjawab dengan angka US$1 juta atau tidak akan pernah menjualnya.
Jika lebih dari sepertiga holder Bitcoin tidak pernah berencana untuk menjual aset mereka, hal itu akan memberikan tekanan ekstrem pada penawaran dan permintaan. Pada gilirannya, kondisi ini akan membuat harga BTC meningkat lebih tinggi lagi.
Namun, 30% responden mengatakan bahwa mereka akan menjual sebagian dari aset BTC mereka andaikata harga BTC naik sampai US$100.000. Sementara itu, sekitar 19% menanti harganya sampai US$250.000, dan 14% berencana menjual sebagian kepemilikan mereka pada harga US$500.000 per BTC.
Penulis Bitcoin, Preston Pysh, berkomentar, “Seandainya kita bisa memberi bobot pada respons-respons tersebut berdasarkan jumlah koin yang dimiliki oleh setiap suara.”
Sementara itu, sebagian responden lainnya mengatakan bahwa mereka hanya akan menjual Bitcoin mereka jika mereka membutuhkan fiat untuk pengeluaran dan tagihan mereka.
Di awal tahun ini, BeInCrypto memberitakan bahwa pasokan Bitcoin yang tidak aktif meningkat akibat para hodler tidak mau menjual aset mereka.
Meski demikian, tentunya akan selalu ada aksi ambil untung (profit taking) selama bull market dan panic selling selama bear market. Dalam situasi seperti ini, pengaruh terbesar di pasar akan datang dari para whale, holder korporat, dan calon penerbit ETF yang akan datang.
Terlebih, pekan ini, CryptoQuant juga melaporkan adanya transaksi yang melibatkan 1.000 BTC yang sudah tidak aktif selama lebih dari sepuluh tahun.
- Baca Juga: Dari Bitcoin ke Altcoin: Ini Alasan Sekarang adalah Waktu yang Tepat untuk Terjun ke Pasar Kripto
Prospek Harga BTC
Harga Bitcoin tetap stabil selama 24 jam terakhir, mempertahankan kenaikan terbarunya. Alhasil, aset ini diperdagangkan di pasar spot seharga US$43.940 pada saat penulisan.
Di sisi lain, terjadi penguatan resistance pada level US$44.000, namun ada rentang yang lebih besar pada level Fibonacci krusial yang sedikit lebih tinggi di angka US$47.000. Oleh karena itu, kemungkinan akan ada kenaikan harga lagi sebelum pasar mengalami koreksi.
Di sisi lain, altcoin secara umum mengalami penurunan kemarin (7/12), dengan total kapitalisasi pasar yang turun sedikit menjadi US$1,67 triliun.
Bagaimana pendapat Anda tentang hasil jajak pendapat mengenai Bitcoin oleh CEO MicroStrategy ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.