Bitcoin masih betah bersemayam di bawah level psikologis US$100.000 yang sebelumnya sukses terpecahkan. Di tengah koreksi harga BTC saat ini, tim editorial BeInCrypto merangkum dalam satu ulasan alasan di balik pelemahan koin ini dan berbagai faktor yang bisa mendorongnya untuk kembali tumbuh.
Berikut ini kami sajikan insight mengapa Bitcoin terjatuh. Juga, faktor-faktor apa saja yang menunjukkan sang raja crypto belum kehabisan potensi untuk menorehkan aksi harga positif di siklus kali ini.
Alasan Bitcoin “Crash” Hari Ini
Setelah memecahkan level psikologis penting di US$100.000 pada awal Desember 2024, Bitcoin kini dilanda koreksi. Dalam pergerakan ini, BTC sempat turun hingga menyentuh US$90.000, sebelum kembali mencoba bertahan di level “seratus ribu dolar” untuk waktu singkat. Namun akhirnya, Bitcoin gagal mempertahankan angka itu dan kembali drop. Saat ini, Bitcoin diperdagangkan seharga US$96.621. Data dari CoinMarketCap mengungkap harga terendah yang tercatat dalam 24 jam terakhir adalah US$94.355, sementara harga tertingginya yakni US$100.432.
Merujuk data dari coinglass, dalam 24 jam terakhir, koreksi harga Bitcoin telah membantai likuidasi posisi long senilai US$1,76 miliar di pasar crypto. Sementara, posisi short juga tersapu likuidasi US$183,2 juta selama periode yang sama.
Di Bitfinex, para analis percaya bahwa investor tidak perlu lagi menunggu terjadinya penurunan harga Bitcoin yang tajam. Pandangan ini didasarkan pada berkurangnya tekanan dari sisi penjual. Tim Bitfinex mencatat, jumlah investor yang mengambil keuntungan kini berkurang drastis. Pada gilirannya, perubahan ini diramal akan menyebabkan terpangkasnya volatilitas pasar.
Bitcoin tergelincir hari ini (10/12) seiring meningkatnya ketegangan pasar jelang keputusan Federal Reserve (The Fed) mengenai suku bunga. Pada 11 Desember, indeks harga konsumen (CPI) akan dirilis. Berdasarkan hasilnya, regulator dapat mengambil keputusan lanjutan terkait suku bunga. Perlu diingat, pertemuan The Fed dijadwalkan pada 18 Desember. Hingga saat ini, lebih dari 85% pelaku pasar mengantisipasi pemangkasan suku bunga berikutnya. Perubahan tersebut bisa meningkatkan daya tarik investasi untuk aset berisiko tinggi, termasuk aset kripto.
5 Alasan Bitcoin Berpotensi Lanjutkan Reli
Pasar kripto memiliki banyak alasan untuk melanjutkan pertumbuhannya. Berikut beberapa di antaranya:
1. Pelonggaran regulasi. Industri kripto belum sepenuhnya pulih dari euforia kemenangan calon presiden pro-crypto, Donald Trump, dalam pemilihan presiden AS. Politikus ini berjanji untuk mendukung pengembangan pasar aset digital. Beberapa inisiatifnya sudah mulai terwujud. Misalnya, pada akhir November, diumumkan bahwa Gary Gensler, ketua Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS, mengundurkan diri. Di bawah kepemimpinan Gensler, regulator meluncurkan tindakan represif terbesar sejak 2008 yang juga turut memengaruhi industri kripto.
Sebagai pengganti Gensler, Trump mengusulkan Paul Atkins, yang dikenal lebih ramah kripto. Di bawah kepemimpinan Atkins, tekanan regulasi dari SEC terhadap pasar kripto berpotensi berkurang. Selain itu, wewenang sebagian SEC bisa dialihkan ke Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC), yang, berbeda dengan SEC, tidak melihat hampir setiap kripto sebagai sekuritas yang dikeluarkan secara ilegal.
2. Meningkatnya defisit Bitcoin. Jumlah BTC yang tersedia di crypto exchange terus menyusut. Penyusutan ini berakar dari Bitcoin halving 2024 serta meningkatnya minat dari institusional pada kripto. Ini tak lain terdorong oleh peluncuran ETF Bitcoin spot yang telah lama dinantikan di AS. Kemudian, aksi beli Bitcoin dalam jumlah fantastis oleh institusi-institusi besar kian memperburuk ketidakseimbangan pasokan ini, yang pada akhirnya dapat menerbangkan harga Bitcoin lebih tinggi lagi.
Dengan semakin langkanya Bitcoin, penjual mungkin akan menaikkan harga seiring berjalannya waktu.
3. Siklus pertumbuhan masih jauh dari kata selesai. Mengingat halving membuat pergerakan BTC bersifat siklikal, para investor bisa merujuk pada sejarah perilaku aset ini untuk menilai prospek pertumbuhannya ke depan. Siklus saat ini ditandai dengan kurva hitam pada grafik di bawah ini. Perbandingan perilaku Bitcoin dengan siklus sebelumnya menunjukkan potensi untuk pertumbuhan lebih lanjut. Jika sejarah siklus-siklus sebelumnya kembali terulang, maka BTC bisa mencetak rekor harga tertinggi sepanjang masa (all-time high / ATH) pada akhir musim panas atau awal musim gugur 2025.
4. Pemerintah tertarik mendirikan dana cadangan Bitcoin. Di tengah ketidakstabilan geopolitik, regulator mencari alat alternatif untuk memperkokoh ekonomi. Beberapa negara telah menaruh perhatian pada kripto untuk tujuan ini. Sebut saja El Salvador, di mana sejak tahun 2022, regulator konsisten membeli 1 BTC setiap harinya. Perlu diingat, El Salvador adalah negara pertama di dunia yang melegalkan Bitcoin.
Pemerintah AS dan Brasil juga sedang mempertimbangkan pendirian dana cadangan Bitcoin. Ada pula laporan mengenai pembahasan inisiatif ini di beberapa negara lainnya. Sebagai contoh, pendiri crypto exchange terbesar Binance Changpeng Zhao yakin bahwa Bitcoin reserve akan muncul di Cina seiring berjalannya waktu.
5. Bitcoin berpotensi mendapatkan investor raksasa baru. Pengalaman sukses MicroStrategy dalam berinvestasi di BTC tak pelak turut menarik perhatian para pelaku pasar. Ide untuk menginvestasikan sebagian aset dalam bentuk kripto kini ada di meja pemegang saham dua perusahaan terbesar: Microsoft dan Amazon.
Kalangan komunitas kripto tentunya masih ingat lonjakan tajam BTC pasca tersiarnya berita seputar aksi beli BTC oleh produsen mobil listrik Tesla. Jika nama-nama besar lainnya turut bergabung dalam daftar pemilik Bitcoin, ini akan menjadi dorongan positif baru bagi pergerakan harganya.
Bagaimana pendapat Anda tentang crash Bitcoin dan 5 faktor yang bakal kembalikan siklus bull run? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.