Lihat lebih banyak

Ada US$100 Juta NFT Raib dalam Pencurian selama 1 Tahun Terakhir

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Data dari perusahaan analitik blockchain Elliptic mengungkapkan sampai dengan Juni tahun ini, total pencurian aset NFT sudah mencapai US$100 juta.
  • Mei merupakan periode pencurian NFT tertinggi dalam kurun Juli 2021 hingga Juli 2022.
  • Jika dibagi berdasarkan rata-rata, artinya setiap penipuan yang dilakukan oleh para penjahat setidaknya menghasilkan kerugian sebesar US$300.000.
  • promo

Di tengah tingginya tingkat adopsi kripto, tingkat pencurian kripto dan industri turunannya juga ikut menanjak. Data dari perusahaan analitik blockchain Elliptic mengungkapkan sampai dengan Juni tahun ini, total pencurian aset digital alias non-fungible token (NFT) sudah mencapai US$100 juta atau lebih dari Rp1 triliun.

Pamor NFT belakangan memang tengah naik daun. Berkembangnya metaverse dan juga lesunya pergerakan harga mata uang kripto membuat banyak investor yang masuk ke dalam investasi aset digital.

Sampai dengan Mei saja, volume pasar NFT sudah mencapai US$4 miliar. Volume lebih tinggi dibukukan pada periode April yang mencapai US$7,18 miliar. Namun, hal itu ternyata ikut menarik perhatian para oknum nakal yang ingin meraup keuntungan tidak sah.

Mei merupakan periode pencurian NFT tertinggi dalam kurun Juli 2021 hingga Juli 2022. Akan tetapi, jika dilihat dari jumlah NFT yang dicuri, bulan Juli 2022 adalah periode tertinggi, yang mana sekitar 4.600 NFT berhasil digondol oleh para pelaku kejahatan.

Jika dibagi berdasarkan rata-rata, artinya setiap penipuan yang dilakukan oleh para penjahat setidaknya menghasilkan kerugian sebesar US$300.000.

Media Sosial Menjadi Tempat Incaran Pencurian NFT

Peretasan yang berakibat pada pencurian NFT lewat media sosial di tahun 2022 meningkat signifikan. Para pencuri sepertinya memahami bahwa media sosial kerap menjadi sarana untuk menyampaikan informasi resmi dari perusahaan kripto, sehingga salah satu cara yang kerap dilakukan untuk mendapatkan keuntungan adalah dengan menjebol media sosial platform kripto tertentu.

Elliptic mencatat 23% dari total NFT yang berhasil dicuri atau sekitar US$20 juta digondol lewat media sosial. Jumlah NFT yang dicuri dari media sosial mencapai 5.000 NFT. Modus yang dilakukan adalah dengan menyebar malware khusus yang bisa melewati otentifikasi multi faktor.

“Ada lebih dari 80 aktivitas penipuan NFT dengan profil tinggi yang terjadi di media sosial sejak Juli 2021. Pada 14 Juli sebanyak 4.600 NFT dicuri. Hal itu menandakan bahwa kondisi pasar yang bearish tidak berpengaruh terhadap tindak kriminal, khususnya pencurian,” jelas Elliptic.

NFT paling berharga yang pernah dicuri adalah CryptoPunk #4324, kemudian dijual oleh scammers pada 13 November tahun lalu seharga US$490.000. Sementara itu, untuk pencurian tunggal terbesar dari korban individu, terjadi pada 28 Desember tahun lalu dimana 16 NFT blue-chip senilai US$2,1 juta lenyap digondol pencuri.

Grafik Koleksi NFT yang Paling Banyak Terkena Kasus Pencurian | Sumber: Elliptic
Grafik koleksi NFT yang paling banyak dicuri | Sumber: Elliptic

Modus utama pencurian NFT dilakukan lewat mekanisme phishing. Skema ini umumnya memberkan tautan palsu kepada para pengguna kripto dengan gimmick yang menggiurkan. Ketika investor mengklik tautan yang diberikan, maka para penjahat akan berupaya untuk mencuri data pribadi untuk kemudian mengambil alih dompet kripto pengguna.

Sepanjang juli 2021 sampai Juli 2022 pencurian NFT dengan teknik phishing sukses membawa kabur US$35,7 juta dalam bentuk NFT atau sekitar 51,5% dari total kerugian selama 1 tahun.

Swap scam mengakibatkan kerugian US$7,5 juta atau 10,8%, impersonation scam merugikan US$5 juta atau sekitar 7,2%,” tulis laporan tersebut.

Ada US$8,1 Juta Dana Gelap Mengalir ke NFT

Ada US$8,1 juta dana gelap yang diidentifikasi mengalir ke NFT. Elliptic menyebutkan hampir semua dari dana tersebut berasal dari pencurian, penipuan, phishing ataupun skema ponzi. Untuk skema ponzi, kuat dugaan bahwa dana tersebut berasal dari pedagang aset kripto yang melakukan diversifikasi portofolio ke NFT.

Untuk mencegah terjadinya pencurian sekaligus menolak aset digital dijadikan sebagai wadah penampungan dana curian, salah satu bursa NFT global, yaitu OpenSea, sudah merilis kebijakan anti pencurian. Dengan adanya kebijakan ini, setiap pengguna bisa melaporkan NFT yang diduga memiliki kaitan dengan aktivitas pencurian kepada OpenSea. Selain itu, nantinya OpenSea akan membekukan akun yang diimaksud selama 7 hari sambil menunggu laporan dari kepolisian.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram Be[In]Crypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori