Jelang beralihnya pengaturan dan pengawasan aset keuangan digital dan aset kripto ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dua entitas kripto diketahui tengah mengajukan perizinan untuk menjadi peserta sandbox OJK. Jika akhirnya disetujui, maka kehadirannya akan menambah ketat peta persaingan industri kripto tanah air dalam membangun dan mengembangan ekosistem aset digital secara positif.
Meskipun tidak menyebutkan nama entitas yang dimaksud. Namun Kepala Eksekutif Pengawasan Inovasi Teknologi Sektor Keuangan (ITSK), Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto OJK, Hasan Fawzi mengakui bahwa terdapat 2 perusahaan yang berasal dari sektor aset keuangan digital dan aset kripto tengah mengajukan izin untuk menjadi peserta regulatory sandbox.
Dalam catatannya, saat ini terdapat 4 penyelenggara ITSK dengan model bisnis aset keuangan digital dan aset kripto. Serta 1 penyelenggara dari model bisnis pendukung pasar yang telah mendapatkan persetujuan untuk menjadi peserta sandbox OJK.
Sandbox sendiri merupakan wadah yang dipersiapkan oleh OJK untuk menguji inovasi dan model bisnis. Serta produk baru sebelum akhirnya ditawarkan ke masyarakat. Hal itu menjadi penting lantaran setiap pembaruan yang akan berjalan nantinya, sudah dipastikan memiliki standar keamanan, kepatuhan dan juga manfaat bagi publik.
Nilai Transaksi November Tumbuh 68%
Sementara itu terkait dengan nilai transaksi. Dalam pantauan OJK transaksi kripto pada bulan November 2024 lalu berhasil tumbuh 68% secara bulanan. Dari Rp48,44 triliun menjadi Rp81,41 triliun. Menurut Hasan, pertumbuhan itu erat kaitannya dengan sentimen bullish yang terjadi di pasar global dan juga meningkatnya utilitas aset kripto.
Sebagai catatan, sepanjang tahun 2024, pergerakan pasar kripto mendapatkan banyak sekali sentimen positif. Mulai dari persetujuan ETF berbasis kripto, terpilihnya kembali Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) hingga terus bertambahnya adopsi kripto oleh institusi.
Pada bulan November saja, harga aset kripto nomor wahid, Bitcoin (BTC) berhasil tumbuh 37,55%. Dari US$70.377 di awal November lompat ke kisaran US$96.722 di akhri bulan. Kondisi itu ikut mendorong beberapa altcoin lain ikut semringah dan mendongkrak kapitalisasi pasar kripto secara keseluruhan ke level US$3,57 triliun.
“Sentimen bullish di kalangan investor serta dukungan regulasi global yang semakin kuat, menambah daya tarik pasar kripto,” jelas Hasan.
Secara keseluruhan, nilai transaksi kripto di tanah air mengalami perkembangan positif. Hal itu terlihat dari nilai transaksi di periode Januari hingga November yang mencapai Rp556,53 triliun. Capaian itu tumbuh 356,15% dari periode yang sama tahun lalu.
Bagaimana pendapat Anda tentang potensi bertambahnya entitas kripto di Indonesia ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
