Ketika pasar kripto memasuki minggu terakhir bulan Maret, para farmer airdrop mencari peluang menguntungkan untuk bergabung dengan proyek-proyek menjanjikan saat masih dalam tahap awal.
Berikut merupakan tiga proyek menjanjikan yang patut mendapat perhatian oleh farmer airdrop yang ingin terlibat dengan Bitcoin layer-2 (L2) yang menjanjikan, protokol Proof-of-Work (PoW) yang unik, atau solusi skala Ethereum.
GOAT Network: Mengubah Bitcoin Jadi Aset Aktif
GOAT Network sedang menjadi sorotan sebagai solusi layer-2. Proyek ini memperluas kemampuan Bitcoin dengan smart contract dan decentralized finance (DeFi). Resmi meluncur di Alpha Mainnet pada 17 Maret 2025, proyek ini bergerak menjauh dari skema airdrop tradisional. Sebagai gantinya, mereka memilih sistem hadiah berkelanjutan melalui “One Piece Project.”
“Peluncuran alpha mainnet kami memberi semua orang kesempatan untuk mendapatkan penghasilan dengan berbagai cara,” ujar GOAT Network.
Peserta dapat menjembatani aset seperti native BTC, BTCB, atau Dogecoin (DOGE). Mereka juga dapat mencetak NFT soulbound (non-fungible token) dan berinteraksi dengan dApps seperti GOATSwap dan Oku. Pengguna yang berpartisipasi akan mendapatkan GEC (Proof of Activity) dan GOAT Points. Keduanya bisa dikonversi menjadi token GOATED setelah Token Generation Event (TGE) di akhir tahun 2025.
Pendukung awal didorong untuk berinteraksi aktif dengan jaringan, karena hadiah airdrop akan meningkat berdasarkan keterlibatan.
Sekitar 6% dari total pasokan token GOAT telah dialokasikan untuk airdrop. Sementara itu, mereka menyisihkan 42% untuk penambangan sequencer dan komunitas serta tambahan 1% untuk kemitraan influencer. Proyek ini tetap berfokus pada pertumbuhan yang didorong oleh komunitas, memberi penghargaan kepada pengguna yang berkontribusi likuiditas dan berinteraksi dengan dApps.
Dengan mainnet publik dan TGE di depan mata, GOAT Network mengambil posisi sebagai pemain kunci dalam ruang Bitcoin DeFi yang berkembang.
Tari: Jaringan PoW yang Menghargai Keterlibatan Awal
Tari adalah blockchain layer-1 baru yang menekankan pada proof-of-work yang bergerak oleh pengguna dan manajemen aset digital. Dengan peluncuran mainnet yang rencananya berlangsung pada April 2025, farmer airdrop memiliki peluang utama untuk mengumpulkan Gems. Sehingga bisa menjadi faktor dalam distribusi token di masa depan.
Sementara itu, papan peringkat menunjukkan pemain teratas dengan banyak Gems. Ini menyoroti kesenjangan signifikan yang menimbulkan kekhawatiran tentang distribusi airdrop yang “whale-capped” untuk mencegah hadiah yang terlalu berat di atas.
“Saya pikir saya sudah cukup baik dengan 85K TARI gems saya, tetapi melihat papan peringkat, saya sedikit tertinggal dari orang-orang teratas. Pasti ini harus dibatasi oleh whale, jika tidak, airdrop akan sangat berat di atas,” ungkap seorang farmer airdrop.
Proyek ini telah mengalokasikan 5% dari total pasokan XTM untuk program insentif. Distribusi airdrop rencananya akan berlangsung sekitar enam bulan setelah peluncuran mainnet. Namun, token komunitas akan mendapatkan periode vesting selama 12 bulan.
Pengguna dapat mengumpulkan Gems dengan menambang tXTM (testnet Tari) melalui Tari Universe. Metode tambahan termasuk menyelesaikan misi, merujuk teman, dan memegang nama domain Yats dengan skor ritme tinggi.
Selain itu, koleksi langka yang disebut “Turtle Shells” dan “Sky Hammers” dapat menawarkan peningkatan kelayakan airdrop, menjadikannya sebagai buruan oleh peserta yang berdedikasi. Algoritma proof-of-work Tari dirancang untuk tahan terhadap ASIC (Application-Specific Integrated Circuits). Ini memastikan distribusi hadiah penambangan yang adil di antara pengguna nyata daripada peternakan penambangan skala besar.
Sebagai catatan, airdrop ini tidak ditujukan untuk masyarakat AS. Namun, peserta global masih dapat memanfaatkan peluang tahap awal ini sebelum penambangan testnet berakhir pada peluncuran mainnet.
MegaETH: Pendekatan Berbasis NFT untuk Airdrop
Tidak seperti model farming airdrop pada umumnya, MegaETH mengambil pendekatan berbeda. Solusi Ethereum layer-2 ini menawarkan 100.000 transaksi per detik (TPS). Ini telah mendapatkan dukungan dari Vitalik Buterin dan putaran pendanaan awal sebesar US$20 juta.
Alih-alih menawarkan token gratis kepada farmer yang banyak menggunakan Sybil, MegaETH memilih mekanisme hadiah berbasis NFT. Meskipun testnet-nya sekarang sudah aktif, proyek ini mengumumkan bahwa tidak akan ada hadiah langsung untuk partisipasi. Namun, banyak di komunitas berspekulasi bahwa interaksi dengan testnet dapat memengaruhi kelayakan di masa depan.
btw tidak ada airdrop untuk menggunakan testnet publik, tujuannya agar kami menguji, bagi builder untuk mengeksplorasi teknologi, dan bagi pengguna untuk merasakan aplikasi real-time untuk pertama kalinya, tidak ada yang menentang poin, hanya bukan gaya kami,” jelas MegaETH.
Belum ada airdrop langsung yang terkonfirmasi, namun interaksi dengan testnet gratis dan dapat memengaruhi hadiah di masa depan. Farmer airdrop MegaETH sebaiknya memantau proyek terkait seperti CAP Labs dan Noise untuk petunjuk akses awal yang potensial.
Beberapa anggota komunitas telah mengungkapkan kekecewaan dengan tidak adanya airdrop resmi. Namun, pendekatan baru MegaETH mungkin pada akhirnya menguntungkan peserta jangka panjang.
Dengan airdrop tetap menjadi insentif utama di ruang kripto, ketiga proyek ini menawarkan peluang berbeda bagi pengguna untuk terlibat.
Bagaimana pendapat Anda tentang 3 airdrop yang patut mendapat perhatian di pekan terakhir Maret ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
