Harga Arbitrum (ARB) telah melesat dengan pesat sejak tanggal 26 Desember dan kini nyaris menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa (ATH).
ARB berhasil melancarkan breakout dari area resistance horizontal dan hanya perlu menghadapi satu resistance lagi dalam perjalanannya menuju rekor harga tertinggi (ATH).
Arbitrum Breakout dari Resistance
Harga ARB telah mengukir kenaikan sejak tergelincir ke level terendah US$0,74 pada tanggal 11 September. Harga altcoin ini menciptakan titik higher low pada tanggal 19 Oktober dan mempercepat laju kenaikannya setelah itu.
Selanjutnya, harga berhasil menembus garis tren descending resistance pada 23 Oktober. Sebelum breakout tersebut, garis tren ini telah bertahan selama 192 hari.
Awalnya, ARB sempat kesulitan untuk menaklukkan area resistance horizontal krusial, namun akhirnya berhasil breakout pada bulan Desember. Hal ini pun memvalidasinya sebagai support pada tanggal 26 Desember (ikon hijau) dan menciptakan lower wick yang panjang.
Untuk saat ini, ARB terpantau tengah bergerak mendekati resistance tertinggi sepanjang masa di US$1,82.
Para analis dan trader kripto memiliki pandangan positif untuk tren harga ARB di masa depan. Route 2 FI percaya bahwa rotasi menuju ekosistem Ethereum (ETH) sedang berlangsung.
Menarik menyaksikan $SOL, $INJ, $SEI, $TIA, dan $AVAX sedang beristirahat di sini. Sepertinya Ethereum dan beta $ETH kembali menjadi masa depan Prancis. Beta $ETH: $ARB, $OP, $LDO, $MATIC.
Sementara itu, baik Shardi B maupun CryptoKnight memiliki sentimen yang bullish karena aksi harga ARB. Terlebih, akibat tidak adanya overhead resistance, mereka mengindikasikan bahwa reli harga altcoin ini bisa menjadi parabolik begitu harganya menembus rekor ATH.
Apakah Reli Parabolik Harga ARB akan Berlanjut?
Pengamatan lebih dekat pada time frame harian menunjukkan bahwa aksi harga dan pembacaan Elliott Wave untuk ARB bernada bullish.
Pertama, indikator wave count menunjukkan bahwa harga ARB kini sedang berada di gelombang ketiga dari pergerakan naik lima gelombang. Sementara itu, sub-wave count ditampilkan dalam warna putih, menunjukkan gelombang ketiga yang memanjang dan menciptakan pergerakan parabolik.
Berdasarkan panjang sub-wave pertama, gelombang ketiga berpeluang memanjang hingga 2,61 kali dari panjang gelombang pertama. Dengan begitu, pergerakan naik ARB sebesar 40% ini akan menyeret harganya ke puncak US$2,25.
Sementara itu, indikator Relative Strength Index (RSI) harian ARB juga mendukung kemungkinan ini karena telah berhasil menembus garis tren bearish divergence (warna hijau) dan terus meningkat.
Namun, terlepas dari prediksi harga ARB yang bullish ini, terjadinya breakdown dari garis parabolik tersebut akan menggagalkan wave count yang tadi. Dalam skenario ini, ARB terancam bakal tergelincir 30% ke support terdekat di US$1,10.
Bagaimana pendapat Anda tentang prospek harga Arbitrum (ARB) ke depannya? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.