Trusted

Rekor Tertinggi Q1-2025, Akankah Akumulasi Bitcoin oleh Korporat Berlanjut?

6 menit
Diperbarui oleh Hanum Dewi
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Kepemilikan Bitcoin korporat mencapai rekor baru pada Q1 2025, dengan perusahaan seperti Tether dan Metaplanet menambah BTC secara signifikan.
  • Tether dan perusahaan lain menggunakan Bitcoin sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan sebagai aset strategis di tengah volatilitas pasar.
  • Meskipun ada pertumbuhan, ketidakpastian kebijakan perdagangan dan volatilitas pasar mungkin memperlambat laju adopsi Bitcoin dalam beberapa bulan mendatang.
  • promo

Penambahan Bitcoin ke dalam kas perusahaan meningkat selama kuartal pertama 2025. Ini terlihat seperti pada akumulasi Bitcoin oleh korporate seperti Tether dan Metaplanet yang mencapai rekor, lebih dari kuartal sebelumnya.

Namun, pengumuman kebijakan perdagangan terbaru di AS menimbulkan keraguan terhadap akumulasi Bitcoin lebih lanjut. BeInCrypto mewawancarai Max Shannon, seorang analis di CoinShares, untuk mengeksplorasi keberlanjutan tren ini sepanjang tahun dan kemungkinan adopsi lebih lanjut oleh perusahaan.

Perusahaan Mana Pegang Kas dalam Bitcoin Terbesar?

Seiring dengan meningkatnya momentum adopsi Bitcoin ke arus utama, lebih banyak perusahaan yang memperluas kepemilikan BTC mereka atau mengalokasikan aset tersebut ke dalam kas perusahaan mereka untuk pertama kalinya pada 2025.

Kuartal pertama 2025 menonjol, dengan beberapa pemain besar industri membuat alokasi Bitcoin terbesar mereka. Tether, penerbit stablecoin terbesar di dunia, secara bertahap mengakuisisi 8.888 BTC sejak Januari, sehingga total saldo BTC-nya melebihi 100.000. Pada kuartal sebelumnya, penerbit ini hanya menambahkan 1.035 ke cadangannya.

Metaplanet juga meningkatkan upaya alokasinya. Perusahaan publik Jepang ini pertama kali mulai membeli Bitcoin pada Mei 2024. Pada bulan Desember, Metaplanet telah mengumpulkan 1.762 BTC, yang meningkat menjadi 4.046 pada Maret 2025.

Sementara perusahaan-perusahaan terkenal lainnya tidak memecahkan rekor alokasi sebelumnya, mereka secara signifikan memperluas pasokan Bitcoin mereka.

Semakin Banyak: Dari MicroStrategy ke GameStop

Strategy, yang sebelumnya bernama MicroStrategy, tetap konsisten dengan gaya akumulasi agresifnya. Sepanjang tahun ini, perusahaan yang pendirinya adalah Michael Saylor itu telah membeli sebanyak 53.396 BTC.

Sementara itu, Fold Holdings, sebuah perusahaan layanan keuangan, secara publik mengumumkan bahwa mereka telah membeli 475 BTC pada awal Maret, sehingga total akumulasinya menjadi 1.485.

Perusahaan di luar Web3 juga kini bergabung dalam tren mengakuisisi Bitcoin.

Dua minggu lalu, pengecer video game dan elektronik GameStop mengumumkan pembaruan kebijakan investasinya, mengungkapkan penambahan Bitcoin sebagai aset cadangan kas. Meskipun perusahaan tidak membuat komitmen langsung untuk membeli BTC, ada spekulasi tinggi bahwa mereka akan mengalokasikan sebagian dari saldo kas US$4,8 miliar ke mata uang kripto tersebut.

Faktor Pendorong Adopsi Bitcoin oleh Korporat

Bitcoin semakin menarik bagi investor yang mencari aset untuk melindungi diri dari inflasi. Mengingat pasokan BTC yang terbatas, aset ini tidak terpengaruh oleh jenis depresiasi yang dapat mempengaruhi mata uang fiat.

“Perusahaan memahami bahwa inflasi moneter adalah alasan utama di balik penurunan paritas daya beli neraca mereka,” ujar Shannon kepada BeInCrypto.

Menurutnya, hal ini mungkin telah mendorong Metaplanet untuk mengumpulkan jumlah Bitcoin yang besar selama tiga bulan pertama 2025. Metaplanet telah mengumumkan rencana untuk mengumpulkan 10.000 BTC pada akhir tahun.

“Bagi perusahaan Jepang yang menghadapi depresiasi yen terus-menerus, Bitcoin berfungsi sebagai lindung nilai aset keras. Selain itu, di pasar dengan imbal hasil riil negatif, BTC menawarkan pengembalian jangka panjang yang lebih baik dengan penyesuaian risiko. Meskipun tidak memiliki imbal hasil, BTC menawarkan potensi kenaikan jangka panjang dan ketahanan inflasi ketika tingkat inflasi (baik harga yang dibayar atau inflasi moneter) lebih tinggi dari tingkat bunga nominal,” tuturnya.

Mengingat kekhawatiran yang meningkat terhadap lonjakan inflasi di Amerika Serikat, Bitcoin juga menjadi lebih menarik di kalangan investor Amerika. Perubahan dalam akuntansi untuk mata uang digital juga membuatnya menjadi tambahan yang lebih menarik untuk portofolio investasi.

Daya Tarik Standar Akuntansi Baru

Selain anggapan sebagai lindung nilai inflasi, daya tarik Bitcoin sebagai investasi perusahaan semakin kuat karena modifikasi terbaru pada standar akuntansi di Amerika Serikat.

Pada bulan Januari, Financial Accounting Standards Board (FASB) mengeluarkan aturan baru yang memungkinkan perusahaan dengan BTC dalam kas mereka untuk melaporkan keuntungan dari kenaikan nilai yang belum terealisasi dari aset digital mereka. Alih-alih menunggu hingga mereka menjual aset mereka, perusahaan kini dapat melaporkan peningkatan nilai tersebut sebagai pendapatan dalam laporan keuangan mereka.

“Menjual mata uang fiat yang terdepresiasi untuk mendapatkan aset digital keras seperti Bitcoin yang juga likuid dan setara dengan ‘uang tunai’ yang dapat memanfaatkan perlakuan akuntansi FASB baru (yang juga dapat meningkatkan laporan pendapatan) membuat Bitcoin menjadi aset treasury yang menarik,” tambah Shannon. 

Meski berpotensi untuk stabilitas inflasi, volatilitas bawaan Bitcoin juga dapat menarik investor dengan selera risiko lebih besar dan perusahaan yang ingin mendiversifikasi kepemilikan mereka.

Apakah Volatilitas Bitcoin Bisa Menjadi Keunggulan Strategis?

Beta mengukur volatilitas saham relatif terhadap pasar secara keseluruhan. Semakin tinggi beta, semakin volatil saham tersebut.

Menurut Shannon, menambahkan aset volatil seperti Bitcoin ke dalam neraca meningkatkan beta ekuitas. Jika harga Bitcoin naik, portofolio investor secara keseluruhan bisa mendapatkan keuntungan besar. 

“Ini dapat meningkatkan pengembalian bagi investor dan telah terbukti demikian. Volatilitas ekuitas juga cenderung meningkat yang meningkatkan suku bunga pada utang konversi, sehingga mempengaruhi struktur modal dan biaya modal perusahaan. Volatilitas ini juga memberikan peluang bagi trader opsi dan derivatif yang dapat meningkatkan volume saham dan menjadikannya aset yang lebih likuid,” ujar Shannon kepada BeInCrypto.

Namun, investor dapat menghadapi potensi kerugian lebih besar selama pasar bear Bitcoin. Karena itu, BTC sebagai aset treasury mungkin lebih menarik bagi perusahaan yang ingin mendiversifikasi atau perusahaan besar yang cukup kuat untuk menghadapi badai.

Bitcoin untuk Bisnis Tertentu

Volatilitas dan peningkatan aktivitas perdagangan yang menyertai adopsi Bitcoin mungkin menawarkan keuntungan strategis bagi perusahaan tertentu, terutama mereka yang memiliki masalah kinerja atau di sektor yang sangat kompetitif.

“Bisnis yang berkinerja buruk atau matang di pasar yang kompetitif akan mendapatkan manfaat dari aset yang meningkatkan volatilitas dan volume, serta beta ekuitas,” ujar Shannon kepada BeInCrypto.

GameStop adalah contoh yang baik dari yang pertama. Laporan pendapatan Q4 2024 pengecer tersebut menunjukkan penurunan signifikan dalam volume penjualannya

Meski laporan keuangan mengkhawatirkan, nilai saham GameStop naik 12% setelah mengisyaratkan bahwa mereka akan menambahkan BTC sebagai aset cadangan perusahaan. Eksposur kripto yang terbatas harapannya dapat memperkuat posisi keuangan perusahaan pada 2025.

Di sisi lain, ketahanan Tether yang terbilang kuat dapat membuatnya lebih mampu menahan volatilitas harga Bitcoin yang signifikan.

Memanfaatkan Keuntungan untuk Bitcoin: Strategi Keuangan Tether

Sebagai penerbit stablecoin terbesar, Tether menghasilkan pendapatan substansial dari biaya transaksi dan pengelolaan cadangan yang besar. Kekuatan finansial ini dapat memberikan penyangga untuk menyerap potensi kerugian dari penurunan harga Bitcoin.

Menunjukkan kapasitas finansial ini, Tether mengalokasikan 15% dari laba bersih kuartalannya untuk Bitcoin.

“Ini mirip dengan Dollar Cost Averaging dengan mengalokasikan 15% dari laba operasi bersih yang sudah terealisasi untuk Bitcoin. Ini adalah pendekatan yang relatif konservatif karena terhitung setelah pajak sehingga kelebihan kas (laba ditahan) yang terakumulasi pada ekuitas dapat digunakan untuk aset pertumbuhan yang lebih tinggi. Dalam hal ini, tidak ada kerugian besar karena perusahaan memiliki modal yang baik dengan US$7 miliar dalam ekuitas bersih, jadi ini adalah manajemen risiko yang bijaksana. Namun, masih ada black swan di mana uang tunai akan lebih perlu daripada Bitcoin,” terang Shannon.

Meski tidak ada yang dapat memprediksi, penurunan volatilitas Bitcoin dalam jangka panjang selama beberapa tahun terakhir telah mendukung alasan untuk memasukkannya –meskipun dalam jumlah kecil– ke dalam portofolio yang terdiversifikasi dengan baik.

“Bitcoin telah meningkatkan pengembalian yang disesuaikan dengan risiko dari portofolio 60/40 sejak 2017. [Namun] masih memiliki risiko volatilitas yang mungkin tidak ingin diserap oleh perusahaan, namun, volatilitasnya secara historis cenderung menurun dan bisa terus berlanjut di masa depan,” tambah Shannon.

Sambil mengakui keunggulan Bitcoin, Shannon merasa semakin sulit untuk memperkirakan apakah akumulasi aset perusahaan akan mempertahankan kecepatan yang sama di Q2 seperti di awal tahun.

Gangguan Pasar: Apakah Nafsu Korporat Akan Menurun?

Meski baru minggu kedua, April telah menjadi bulan yang sulit bagi pasar keuangan. Sektor aset kripto mengalami dampak paling nyata.

Perayaan Liberation Day terbaru Trump membuat saham mengalami penurunan tajam saat investor bersiap menghadapi ketidakpastian yang akan datang. Selama dua hari setelah pengumuman tarif Trump, lebih dari US$1 miliar dalam posisi long dan short terhapus oleh volatilitas akhir pekan.

Performa Harga Bitcoin (BTC) | Sumber: BeInCrypto.

Di tengah gelombang kecemasan baru ini, Shannon memperkirakan bahwa perusahaan akan memprioritaskan kekhawatiran yang lebih mendesak daripada akumulasi Bitcoin lebih lanjut.

“Tren jangka panjang menunjukkan akumulasi neraca lebih lanjut, namun, sulit untuk memprediksi dari kuartal ke kuartal. Berdasarkan volatilitas pasar saat ini, dan implikasi tarif pada margin, saya menduga masalah operasional akan menjadi perhatian utama daripada akumulasi Bitcoin,” ucapnya.

Bahkan setelah gelombang ketidakpastian awal ini mereda, kondisi ekonomi makro akan sangat menentukan akuisisi Bitcoin korporat di masa depan. Bitcoin juga perlu tetap kompetitif untuk mendorong pembelian ini.

“Harga Bitcoin yang lebih tinggi seharusnya memicu FOMO dan kinerja lebih baik dari perusahaan yang mendukung Bitcoin. Untuk ini terjadi, perlu kepastian kebijakan perdagangan (atau bahkan pembalikan melalui kesepakatan dengan mitra dagang) serta penurunan yield 10 tahun dan baik konsolidasi atau pemulihan pasar ekuitas,” tambah Shannon.

Saat ini, hambatan eksternal mungkin lebih besar daripada strategi akumulasi Bitcoin.

Masa Depan yang Tidak Pasti

Akumulasi Bitcoin oleh korporat telah mencapai tingkat baru selama kuartal pertama tahun 2025, namun perkembangan politik dan ekonomi terbaru mungkin menghambat kemajuan di masa depan.

Sampai kebijakan perdagangan AS dan reaksi internasional menjadi lebih pasti, pasar aset kripto sepertinya akan mengalami volatilitas yang meningkat. Keadaan ini mungkin membuat investor tradisional dan perusahaan lebih memilih strategi konservatif, mengarahkan sumber daya mereka ke prioritas lain.

Hanya waktu yang akan menentukan hasilnya.

Bagaimana pendapat Anda tentang akumulasi Bitcoin oleh korporat? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia
Platform kripto terbaik di Indonesia
Platform kripto terbaik di Indonesia

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Disponsori
Disponsori