Lihat lebih banyak

Akun Twitter Pendiri Aave Stani Kulechov Ditangguhkan secara Permanen

2 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Twitter menangguhkan akun milik pendiri Aave, Stani Kulechov, secara permanen.
  • Diduga alasan penangguhannya akibat cuitan Kulechov yang melontarkan candaan bahwa dirinya akan menjabat sebagai CEO sementara Twitter.
  • Penangguhan tersebut muncul beberapa hari setelah Twitter menyetujui tawaran dari Elon Musk, yang konon menjanjikan kebebasan berbicara dalam platform jejaring sosial tersebut.
  • promo

Twitter telah menangguhkan akun milik Stani Kulechov, pendiri Aave, secara permanen. Diduga alasannya karena candaan Kulechov mengenai kepemimpinan situs media sosial itu.

Di hari Rabu (28/4), Kulechov mengemukakan kepada 173.000 orang pengikutnya di Twitter, bahwa ia bergabung dengan Twitter sebagai CEO sementara. Banyak orang yang dengan cepat memahami jika cuitan tersebut adalah sebuah lelucon. Namun, ada pula yang justru kebingungan saat membaca unggahan Kulechov itu.

“Itu adalah shameless plug secara tak langsung untuk Lens Protocol,” ujar Alex Masmej, pendiri platform NFT Showtime. Lens Protocol sendiri merupakan sebuah jejaring sosial terdesentralisasi baru besutan Kulechov, yang berupa protokol anti sensor dan memungkinkan penggunanya untuk mencetak (minting) profil.

“Saya terbagi antara ‘bukankah itu ironis?’ dan ‘menggoda dengan informasi yang salah demi pengaruh itu buruk’,” tambahnya, dalam serangan terselubungnya atas sikap Kulechov.

Cuitan dari Akun Twitter Kulechov
Cuitan Stani Kulechov

Dalam dunia media sosial, pendekatan yang dilakukan oleh pendiri Aave ini dikenal sebagai “shameless plugging“, yaitu sebuah kondisi ketika seorang pengguna media sosial menunggangi kiriman populer untuk mempromosikan karyanya.

Aave merupakan sebuah protokol pinjam meminjam DeFi ternama yang memiliki total nilai aset terkunci (total value locked) lebih dari US$11,9 miliar, menurut kumpulan data dari DefiLlama.

Penangguhan Akun Twitter Kulechov Menimbulkan Keraguan atas Gaung Kebebasan Berbicara dari Elon Musk

Penangguhan akun Twitter Kulechov terjadi beberapa hari setelah Twitter menerima tawaran dari miliuner dan CEO Tesla, Elon Musk.

Be[In]Crypto Indonesia sempat melaporkan bahwa Elon Musk sempat memberikan tawaran senilai US$44 miliar untuk mengambil alih Twitter pada 14 April kemarin.

CEO Twitter, Parag Agrawal, diperkirakan masih tetap menjabat posisinya saat ini, sampai dengan persetujuan jual beli dirampungkan tahun ini. Dengan adanya akuisisi ini, Musk berencana membuat Twitter menjadi go private alias perusahaan tertutup. Selain itu, Musk sempat berikrar bila ia akan membuat Twitter sebagai jejaring sosial yang mendukung kebebasan berpendapat.

Namun, penangguhan terhadap akun Stani Kulechov ini akhirnya menimbulkan keraguan atas janji Musk tersebut. Apakah setelah ia resmi menjadi pemilik Twitter yang baru, ia akan benar-benar menepati janjinya?

“Saya harap bahkan kritik terburuk saya masih ada di Twitter, karena itulah arti kebebasan berbicara,” tulis Elon Musk pada akun Twitter miliknya, sekitar 48 jam sebelum akun milik Kulechov ditangguhkan.

“Kebebasan berbicara adalah batu fondasi dari demokrasi yang berfungsi, dan Twitter adalah alun-alun kota digital, tempat hal-hal penting bagi masa depan umat manusia diperdebatkan,” tambahnya dalam pernyataan terpisah setelah pengambilalihannya.

Twitter mengatakan, penangguhan akun-akun dilakukan, sebab akun yang bersangkutan dinilai melanggar aturan.

“Ketika kami menangguhkan sebuah akun secara permanen, kami memberi tahu orang [itu] bahwa mereka telah ditangguhkan akibat pelanggaran penyalahgunaan, dan menjelaskan kebijakan mana yang sudah mereka langgar, serta konten apa yang melanggar,” tulis Twitter dalam peraturan perihal penangguhan akun.

Masih belum jelas apakah Kulechov akan dapat mendapatkan akunnya kembali atau membuat yang baru. Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, masih tetap dilarang dari jejaring sosial itu, karena akunnya ditangguhkan secara permanen pada bulan Januari tahun lalu.

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

6af87aff787ebed855a0c40745069e22?s=120&d=wp_user_avatar&r=g
Jeffrey Gogo
Jeffrey Gogo adalah seorang jurnalis keuangan serbabisa yang berbasis di Harare, Zimbabwe. Selama lebih dari 17 tahun, ia telah banyak menulis tentang pasar keuangan lokal maupun global; berita ekonomi dan perusahaan. Seorang pegiat pergantian iklim, karya Gogo telah tampil di harian terbesar Zimbabwe The Herald, Thomson Reuters Foundation, Bitcoin.com, dan sejumlah publikasi daring. Gogo pertama kali menemukan bitcoin di tahun 2014, dan mulai meliput pasar kripto di tahun 2017.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori