Menurut data on-chain terbaru, alamat crypto wallet peretas crypto exchange CoinEx kini telah menjadi whale koin kripto TRON (TRX). Berdasarkan informasi terakhir, kuat dugaan bahwa Lazarus Group, kelompok peretas yang terafiliasi dengan pemerintah Korea Utara, adalah dalang di balik aksi peretasan CoinEx.
Hari ini (26/9), perusahaan keamanan blockchain PeckShield melaporkan bahwa sebuah alamat crypto wallet, yang mereka beri label “CoinEx Drainer”, menyimpan lebih dari 137 juta TRX. Dengan harga TRX sekarang di level US$0,084, maka jumlah tersebut setara dengan US$11,63 juta.
Lebih lanjut, PeckShield mengungkapkan bahwa nominal itu setara dengan 0,154% dari total pasokan TRX. Artinya, apabila benar alamat itu milik Lazarus Group, mereka pun resmi menjadi holder terbesar TRX ke-66. Sebagai informasi, total pasokan koin TRX berjumlah 89 miliar dan kapitalisasi pasarnya bernilai US$7,5 miliar.
Pada tanggal 12 September kemarin, crypto exchange CoinEx mengalami peretasan dengan nilai kerugian US$55 juta. Seperlima dari aset kripto yang dicuri berbentuk TRX. Jika kita bandingkan harga TRX pada saat peretasan dengan harga hari ini, artinya peretas CoinEx telah mencatatkan keuntungan sekitar 8% dari TRX.
Berdasarkan temuan dari perusahaan keamanan blockchain SlowMist, kuat dugaan bahwa Lazarus Group adalah pelaku peretasan CoinEx. Akibat insiden tersebut, CoinEx sempat menghentikan layanan setoran dan penarikan di platform miliknya. Meski demikian, per 21 September, layanan setoran dan penarikan CoinEx sudah kembali berjalan seperti biasa.
Aset Kripto Hasil Jarahan Lazarus Group Meningkat Pesat
Merujuk pada dasbor Dune Analytics dari 21.co, Lazarus Group sendiri saat ini menyimpan aset kripto bernilai US$45,8 juta. Angka tersebut sempat melonjak tajam di bulan Januari dan awal September 2023. Kuat dugaan, lonjakan nilai hasil curian Lazarus Group meningkat akibat peretasan terhadap platform Stake.com, yang mencatatkan kerugian sebanyak US$41 juta.
Dari dasbor tersebut, terlihat bahwa mayoritas hasil curian Lazarus Group berupa Bitcoin, dengan nilai mencapai US$42 juta. Selain itu, grup peretas tersebut juga tercatat memiliki US$640.000 dalam bentuk stablecoin, yang kebanyakan adalah Binance USD (BUSD).
Di samping itu, informasi dari Biro Investigasi Federal (FBI) mengatakan bahwa Lazarus Group telah mencuri nyari US$200 juta dari Atomic Wallet, Alphapo, dan CoinsPaid pada bulan Juni dan Juli.
Para peneliti sudah sering kali melaporkan bahwa kelompok peretas ini telah menyalurkan aset kripto ilegalnya guna mendanai program misil Korea Utara.
- Baca Juga: Jengah dengan Aksi Peretas Korea Utara, Korea Selatan Bongkar Identitas Afiliasi Lazarus Group
Masih Gencar Lakukan Peretasan di 2023
Laporan dari perusahaan keamanan kripto Elliptic mengungkapkan sepanjang 104 hari terakhir, Lazarus Group telah melakukan lima serangan. Dari kumpulan serangan itu, mereka berhasil mengantongi US$240 juta.
Elliptic mengamati bahwa beberapa dari dana hasil curian CoinEx dikirimkan ke alamat yang digunakan untuk mencuci hasil curian Stake. Selain itu, Elliptic juga menyinggung perihal perubahan taktik Lazarus Group di tahun ini.
“Sebuah analisis atas aktivitas terbaru Lazarus Group menunjukkan bahwa sejak tahun lalu, mereka telah mengubah targetnya dari layanan terdesentralisasi menjadi terpusat.”
Kemudian, Elliptic melaporkan pula bahwa kelompok tersebut lebih gemar menggunakan rekayasa sosial sebagai vektor serangan. Elliptic memperingatkan malware Lazarus Group digunakan untuk menarget para karyawan penyedia layanan kripto terpusat dalam serangan phishing yang canggih.
Bagaimana pendapat Anda tentang temuan bahwa alamat wallet peretas CoinEx kini telah menjadi salah satu whale TRX? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.