Lihat lebih banyak

CoinsPaid Tuding Lazarus Group sebagai Aktor Peretasan Senilai US$37,2 Juta

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • CoinsPaid menuduh Lazarus Group, yang berafiliasi dengan Korea Utara, sebagai aktor di balik peretasan yang menimpanya pada 22 Juli kemarin.
  • Dana sebanyak US$37,3 juta dalam bentuk kripto berhasil dicuri dari CoinsPaid lewat mekanisme pencurian canggih.
  • Peristiwa peretasan ini diyakini akan berdampak pada kinerja CoinsPaid, karena dana yang dicuri merupakan dana cadangan yang ada di platform.
  • promo

CoinsPaid, platform pembayaran berbasis kripto, menuduh grup kriminal Lazarus Group, yang berafiliasi dengan Korea Utara, sebagai aktor dibalik peretasan yang menimpanya pada 22 Juli kemarin. Dana sebanyak US$37,3 juta atau lebih dari setengah triliun rupiah dalam bentuk kripto lenyap dicuri lewat mekanisme pencurian canggih.

Untuk memperkuat argumennya, tim CoinsPaid menyebut bahwa Lazarus juga bertanggung jawab atas peretasan yang menimpa Sony (US$81 juta), Axie Infinity (US$625 juta), Horizon Bridge (US$100 juta), Atomic Wallet (US$100 juta), dan tindak kejahatan yang baru saja menimpa Alphapo (US$23 juta).

Chief Executive Officer (CEO) CoinsPaid, Max Krupyshev, mengatakan hal itu terungkap melalui penyelidikan yang melibatkan banyak pihak. Mulai dari komunitas kripto, entitas keamanan blockchain, dan perusahaan kripto ikut ambil bagian dalam proses tersebut. Beberapa pihak yang terlibat, antara lain: Crystal, Chainalysis, Match Systems, Valkyrieinvest, Staked.us, OKCoinJapan hingga Binance.

“Perusahaan yakin Lazarus mengharapkan serangan yang lebih sukses. Kami berhasil meminimalisir dampak dan membuat grup kejahatan tersebut mendapatkan hadiah terendah,” jelas Krupyshev dalam keterangan resmi.

Coinspaid menyebut akan segera menjalankan operasional dengan normal secara perlahan. Saat ini, downtime masih berjalan secara parsial dan secara bertahap akan berjalan dalam beberapa hari ke depan.

Dana Nasabah Diklaim Aman

Adanya aksi ini dipercaya bakal memengaruhi kinerja keuangan perusahaan ke depannya. Pasalnya, Max Krupyshev sudah mengungkapkan dana yang berhasil digondol Lazarus merupakan dana cadangan yang ada di platform dan hal itu bakal berpengaruh terhadap pendapatan CoinsPaid sendiri.

Namun, dia menegaskan bahwa dana nasabah tetap utuh dan tidak terkena dampak dari serangan. Krupyshev juga mengatakan aset nasabah tersedia secara penuh untuk transaksi.

Tidak berhenti di situ, CoinsPaid melangkah lebih jauh untuk menghindari terjadinya serangan berikutnya di industri kripto. Mereka sudah membuat laporan ke otoritas penegak hukum Estonia di tanggal 25 Juli kemarin dan terus berkomitmen untuk melanjutkan investigasi.

Perusahaan juga mengatakan perlunya ada sinergitas antar lembaga keuangan digital untuk bersama-sama menemukan solusi terbaik dalam penanganan masalah kejahatan siber.

“Dalam beberapa minggu, CoinsPaid akan mengatur pertemuan dengan seluruh korban Lazarus untuk meminalisir dan mencegah serangan. Kami mendesak Binance, Kraken, Coinbase, Bitfinex, OKX, dan lainnya untuk ikut berpartisipasi dalam proses ini,” tambahnya.

Lazarus Group Juga Diduga Dalang dari Peretasan Alphapo

Selain peristiwa yang menimpa CoinsPaid, Lazarus Group ikut disebut sebagai dalang di balik peretasan entitas penyedia hot wallet Alphapo.

Sebelumnya, BeInCrypto melaporkan pada 24 Juli kemarin, sebanyak US$31juta dalam bentuk mata uang kripto berhasil dikuras dari platform. Namun, dalam perkembangan terkini, ternyata jumlah kerugiannya bertambah menjadi US$60 juta.

Dalam pembaruan yang diungkap oleh detektif on-chain ZachXBT, diketahui ada tambahan US$37 juta yang dicuri dalam bentuk TRON (TRX) dan Bitcoin (BTC). Hal itu membuat jumlah total dana yang digasak meningkat menjadi US$60 juta.

“Peretasan ini sepertinya dilakukan oleh Lazarus, mereka membuat sidik jari on-chain yang sangat berbeda,” jelas ZachXBT melalui akun Twitter miliknya.

Grup kejahatan yang seringkali disebut sebagai alat untuk mendanai proyek terlarang milik Pemerintah Korea Utara itu digadang-gadang ikut bertanggung jawab terhadap berbagai peretasan yang terjadi di industri kripto. Adapun nilai kerugian yang sudah disebabkan oleh Lazarus Group dilaporkan mencapai US$2 miliar.

Di samping itu, perusahaan keamanan blockchain Elliptic menyebut Atomic Wallet adalah salah satu entitas yang juga menjadi korban dari kejahatan siber Lazarus Group. Kelompok kriminal dunia maya itu memanfaatkan crypto exchange Garantex di Rusia, yang sudah diberi sanksi oleh Departemen Keuangan AS, untuk mencuci aset ilegalnya.

Bagaimana pendapat Anda tentang tuduhan CoinsPaid terhadap Lazarus? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori