Lihat lebih banyak

Alphapo Diretas, Lebih dari US$31 Juta Raib

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Alphapo menjadi korban terbaru dari aksi peretasan, dengan nilai kerugian mencapai lebih dari US$31 juta dalam bentuk ETH, BTC, dan TRX.
  • Menurut dugaan dari perusahaan keamanan Web3 DeDotFi, insiden tersebut bisa terjadi karena adanya peretas menemukan celah kebocoran dalam private key.
  • Akibat peristiwa peretasan ini, HypeDrop, yang merupakan salah satu klien Alphapo, menangguhkan sementara penarikan dan deposit di platform mereka.
  • promo

Alphapo, salah satu penyedia hot wallet, menjadi korban terbaru dalam kejahatan siber. Platform yang banyak digunakan oleh permainan ketangkasan itu mengalami peretasan dengan nilai kerugian mencapai lebih dari US$31 juta dalam bentuk mata uang kripto.

Laporan dari perusahaan keamanan Web3 DeDotFi mengungkapkan bahwa pelaku peretasan Alphapo berhasil menggondol beberapa jenis token populer. Beberapa di antaranya adalah Ethereum (ETH), TRON (TRX) hingga Bitcoin (BTC). Dana gelap tersebut kemudian dikonversi dan didistribusikan ke berbagai akun (externally-owned account / EOA).

“Pelaku kejahatan mengubah dana curian menjadi ETH dan kemudian menjembataninya melalui Avalanche dan Bitcoin,” jelas DeDotFi.

Entitas keamanan siber itu juga sudah mengantongi alamat wallet dari pelaku, sembari menyebutkan bahwa nilai pasti pencurian masih dalam proses investigasi. DeDotFi menduga insiden tersebut bisa terjadi, karena adanya kebocoran dalam private key, yang akhirnya menjadi celah bagi entitas jahat untuk masuk dan melakukan eksploitasi.

Salah Satu Klien Alphapo Langsung Tangguhkan Penarikan dan Setoran

HypeDrop, salah satu pelanggan Alphapo, dengan cepat langsung menghentikan layanan penarikan untuk BTC, ETH, dan TRX. Selain itu, proses deposit untuk ETH dan TRX juga sementara ditangguhkan. Dalam utas Twitter, dijelaskan bahwa langkah tersebut dilakukan karena terdapat masalah di pihak penyedia mata uang kripto.

Meski begitu, dana nasabah diklaim tetap aman di HypeDrop dan proses setoran akan langsung berjalan setelah penyedia hot wallet melanjutkan operasionalnya. Namun, HypeDrop mengatakan untuk penarikan kripto yang tertunda akan tetap dalam kondisi ditangguhkan sampai pihak penyedia wallet menyelesaikan masalah dan membatalkannya.

“Dana HypeDrop Anda tetap aman, tetapi terdapat masalah di pihak penyedia mata uang kripto kami,” jelasnya.

Detektif on-chain ZachXBT juga ikut menjelaskan bahwa sampai saat ini, belum jelas berapa banyak Bitcoin yang sebenarnya telah dicuri dari kasus peretasan Alphapo. Namun, nilai kerugian sementara berdasarkan analisisnya mencapai lebih dari US$23 juta dalam bentuk ETH, BTC dan TRX.

Alphapo sendiri merupakan penyedia hot wallet yang banyak memiliki klien perusahaan permainan ketangkasan; seperti Ignition, HypeDrop, dan Bovada. Akan tetapi, sampai saat ini, hanya HypeDrop yang melaporkan masalah dalam fitur penarikannya akibat insiden Alphapo.

Peristiwa ini bukanlah yang pertama kali terjadi pada industri hot wallet kripto. Bulan November tahun lalu, platform Deribit menjadi sasaran kejahatan siber dengan nilai kerugian mencapai US$28 juta. Deribit mengeklaim bahwa dana yang tersimpan dalam cold wallet tetap aman dan kerugian akan ditanggung oleh cadangan perusahaan.

US$479 Juta Lenyap Akibat Pencurian Kripto dalam 6 Bulan Pertama 2023

Kasus Alphapo ini semakin memperpanjang daftar peretasn kripto yang terjadi pada tahun ini. Data dari perusahaan keamanan blockchain PeckShield mengungkapkan kejahatan di industri kripto masih banyak terjadi di tahun ini. Setidaknya, lebih dari 395 peretasan terjadi dalam 6 bulan pertama tahun 2023.

Infografis peretasan DeFi | Sumber: Olahan PeckShield

Sektor yang menjadi kontributor terbesar adalah decentralized finance (DeFi) yang menyumbang 97% dari aktivitas peretasan atau sekitar 386 insiden. Adapun 3 vektor serangan teratas berasal dari logic bugs (46%), manipulasi oracle (15%), dan privilege exposure (14%).

“Sampai pertengahan tahun ini, sekitar US$479,4 juta dana dalam bentuk kripto hilang, di mana 79% di antaranya berasal dari peretasan yang terjadi terhadap 10 platform dengan total nilai mencapai US$378,3 juta,” tulis PeckShield dalam laporannya.

Lebih lanjut, PeckShield menjelaskan peretas masih memanfaatkan celah yang ada di flash loan untuk mengeruk keuntungan tidak sah. Hal itu terlihat dari besarnya persentase kejahatan dengan skema tersebut, yang menurut PeckShield mencapai 71%.

Kendati demikian, nilai peretasan yang terjadi pada tengah tahun ini sudah menyusut jauh dari periode yang sama tahun lalu. Pada 6 bulan pertama di tahun 2022, angka kerugian di industri kripto akibat peretasan mencapai US42,49 miliar.

Bagaimana pendapat Anda tentang peristiwa peretasan yang menimpa Alphapo ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori