Lihat lebih banyak

Arcadia Finance Diretas, Rp6,91 Miliar Dana Dicuri

3 mins
Diperbarui oleh Ahmad Rifai
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Arcadia Finance mengalami peretasan. Sebanyak US$455 ribu atau sekitar Rp6,91 miliar berhasil dieksploitasi pelaku kejahatan.
  • Oknum jahat manfaatkan celah atas validasi input yang tidak diverifikasi untuk merampas dana dari platform DeFi itu.
  • PeckShield sebut dana Arcadia di Optimism berhasil disapu bersih peretas, sementara dana di jaringan Ethereum masih terparkir di dompet peretas.
  • promo

Arcadia Finance dilaporkan telah mengalami peretasan. Sebanyak US$455 ribu atau sekitar Rp6,91 miliar berhasil dieksploitasi oleh pelaku kejahatan di jaringan Ethereum dan Optimism. Aksi ini menjadi insiden terbaru dalam tindak kejahatan di industri kripto pada awal minggu kedua bulan Juli 2023.

Platform analitik blockchain, PeckShield, menjelaskan bahwa oknum jahat memanfaatkan celah atas validasi input yang tidak diverifikasi untuk merampas dana dari platform decentralized finance (DeFi) itu, dan kemudian memindahkannya ke Tornado Cash untuk mengaburkan jejaknya.

“Analisis kami menunjukkan bahwa peretasan di Arcadia Finance disebabkan oleh kurangnya input validasi yang tidak dipercaya, sehingga eksploitasi bisa terjadi dari brankas darcWETH dan darcUSDC,” jelas tim PeckShield.

Pihak Arcadia Finance sendiri sudah mengonfirmasi hal tersebut dan mengatakan saat ini tengah bekerja sama dengan tim penegak hukum serta komunitas yang lebih luas untuk menyelesaikan insiden tersebut.

Mereka pun menekankan bahwa pemulihan dana bagi para pengguna protokol adalah hal prioritas yang saat ini dikerjakan oleh Arcadia. Untuk mencegah eksploitasi meluas, mereka telah melakukan penangguhan sementara atas kontrak transaksi. Hal itu juga diklaim sengaja dilakukan demi memudahkan proses penyelidikan akar masalah yang terjadi.

Sebagian Besar Dana dari Ethereum Masih Diparkir

Tidak seluruh dana curian dicuci melalui Tornado Cash. Dalam keterangan lanjutannya, PeckShield menyebut dana dari jaringan Optimism berhasil tersapu bersih peretas dan dilarikan ke Tornado Cash. Namun, untuk porsi ETH masih terparkir di dompet yang dicurigai menjadi penampungan dana curian. Jumlahnya mencapai sekitar US$103 ribu.

Pihak Arcadia mengaku sudah memulai kontak dengan peretas sebagai salah satu upaya pemulihan dana nasabah.

Adapun nasib yang dialami Arcadia akan menambah panjang deretan aksi peretasan yang terjadi pada tahun 2023. Baru-baru ini, Multichain juga melaporkan bahwa protokol Multichain Bridge telah mengalami peretasan yang mencapai sekitar US$126 juta dana lenyap. Sampai saat ini, belum ada kejelasan langkah yang dilakukan Multichain lantaran mereka sudah menyetop operasional platform yang mengakibatkan macetnya lalu lintas dana di bridge itu.

Sebagai informasi, data dari perusahaan audit jaringan blockchain CertiK mengungkapkan bahwa pada kuartal II/2023, pelaku kejahatan sudah berhasil membobol sebanyak US$313,56 juta dana dari sejumlah protokol web3.

Jumlah tersebut tidak berbeda jauh dari total kerugian yang terjadi pada kuartal I/2023 yang mengakibatkan hilangnya dana sebanyak US$320 juta. CertiK menyebut, pada kuartal II/2023 saja, terdapat 212 insiden keamanan yang terjadi di industri kripto.

“Sebanyak 98 aktivitas penipuan berhasil meraup dana US$70,35 juta dari investor. Jumlah tersebut tumbuh ganda dibandingkan kerugian pada kuartal I/2023. Sementara serangan yang terjadi lewat flash loan mencapai 54 serangan dengan nilai kerugian sekitar US$23,74 juta,” jelas pihak CertiK.

55 Insiden Terjadi di Jaringan Ethereum

Sementara jika dilihat berdasarkan nama blockchain, pada kuartal kedua tahun ini sebanyak 55 insiden terjadi di jaringan Ethereum. Aksi tersebut mengakibatkan kerugian sebesar US$65,99 juta. Meski begitu, posisi teratas untuk jaringan blockchain yang mengalami insiden terbanyak bukanlah Ethereum.

Blockchain yang paling banyak mengalami insiden adalah BNB Chain. Jaringan yang termasuk dalam ekosistem Binance ini berada di posisi puncak dengan 119 insiden yang terjadi pada kuartal II/2023. CertiK mencatat hal tersebut mengakibatkan kerugian sebesar US$70,71 juta.

Jumlah insiden yang terjadi berdasarakn blockchain | Sumber: CertiK

Sementara itu, jaringan lainnya seperti Arbitrum, Multichain, dan Polygon, masing-masing tercatat mengalami 14, 5, dan 4 kali insiden dengan nilai kerugian bervariasi mulai dari US$2,4 juta sampai dengan US$14,1 juta.

“Jaringan Avalanche hanya tercatat mengalami 1 insiden dengan nilai kerugian mencapai US$3.500,” ungkap CertiK.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori