Lihat lebih banyak

Alami Serangan Siber, US$3 Juta Lenyap dari BTC.com

2 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • BTC.com, anak perusahaan BIT Mining, mengalami serangan siber yang mengakibatkan kerugian dana nasabah sejumlah US$700 ribu dalam bentuk aset digital.
  • Aset digital milik BTC.com juga tak luput dari serangan ini. Mereka mengklaim turut mengalami kerugian mencapai US$2,3 juta atau sekitar Rp35,97 miliar.
  • Terkait serangan siber ini, pihak BTC.com mengaku sudah menempuh jalur hukum dan melaporkannya ke aparat penegak hukum di Shenzhen, Cina.
  • promo

BTC.com, perusahaan yang ada di bawah naungan BIT Mining Group, mengalami serangan siber. Dalam keterangannya, disebutkan bahwa serangan yang terjadi pada tanggal 3 Desember itu mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit. Sebanyak US$700 ribu (Rp1,09 miliar) aset digital nasabah lenyap dibawa oknum tak bertanggung jawab.

Tidak hanya dana nasabah, kerugian dari aksi serangan siber ini berjumlah lebih besar bagi aset BTC.com sendiri. Perusahaan mengklaim aset digital BTC.com yang hilang dicuri mencapai US$2,3 juta (sekitar Rp35,97 miliar). Artinya, secara total, aset digital yang digondol pencuri mencapai US$3 juta (Rp46,96 miliar).

Perusahaan mengaku sudah menempuh jalur hukum dan melaporkannya ke aparat penegak hukum di Shenzhen, Cina. Beberapa bukti juga sudah dikumpulkan untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut.

“Pada 23 Desember, penyelidikan sudah dimulai oleh penegak hukum. Berkat koordinasi lokal dan internal perusahaan, beberapa aset digital BTC.com berhasil diamankan,” jelas manajemen BTC.com.

Mereka mengaku bakal terus mengupayakan cara untuk bisa memulihkan aset digital yang sudah dicuri. BTC.com juga sudah meningkatkan sistem keamanan agar bisa memblokir sekaligus mencegah peretas untuk masuk dan melakukan eksploitasi.

Operasional BTC.com Tidak Terganggu

BTC.com mengaku bahwa operasional perusahaan tetap berjalan seperti biasa. Selain layanan aset digitalnya, layanan dana klien diklaim tidak terpengaruh.

Sayangnya, kabar serangan siber ini berdampak buruk terhadap pergerakan saham induk usahanya, yakni BIT Mining (BTCM). Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek New York (NYSE) itu terseret oleh sentimen negatif yang tercipta.

Pergerakan harga saham BIT Mining (BTCM)
Pergerakan harga saham BIT Mining (BTCM) | Sumber: Google Finance

Harga saham BIT Mining ambruk 17,30% menjadi US$1,53 pada akhir perdagangan kemarin. Padahal, di awal pembukaan perdagangan, harga saham BTCM masih mentereng di level US$1,91.

Tahukah Kamu?

BTC.com merupakan salah satu perusahaan pemilik crypto mining pool terbesar di dunia. Mereka sudah melayani lebih dari 100 ribu miners di 200 negara dan memproduksi aset kripto secara kumulatif sebanyak US$10 miliar.

Mereka juga adalah Bitcoin mining pool terbesar. Berdasarkan laman perusahaan, pool distribution BTC.com mencapai 2,79%, dan masuk dalam peringkat ke 8, bersaing ketat dengan Luxor yang juga berkontribusi terhadap total pool distribution sebesar 2,79%.

Pool distribution BTC.com
Pool distribution BTC.com | Sumber: BTC.com

FTX Jadi Kasus Kejahatan Terbesar

Peristiwa yang dialami BTC.com menambah panjang deret peretasan yang terjadi di industri kripto. Sampai dengan November, jumlah kejahatan keuangan yang terjadi di dunia kripto sudah mencapai US$4,3 miliar atau meningkat 37% dibanding periode yang sama tahun lalu. Jumlah tersebut diprediksi bakal bertambah besar, karena beberapa laporan peretasan dan penipuan kripto justru banyak terjadi di bulan Desember.

Membincang kejahatan keuangan di dunia kripto, terdapat 2 mekanisme yang populer dilakukan oleh oknum jahat, yakni penipuan dan peretasan. Khusus untuk penipuan, bangkrutnya salah satu bursa kripto terbesar di dunia, FTX menjadi kasus penipuan terbesar di sektor kripto pada tahun ini.

Dalam penyelidikan disebutkan, kasus yang melibatkan FTX, melenyapkan dana nasabah sebesar US$1 miliar sampai US$2 miliar. Sedangkan untuk kasus peretasan, peristiwa peretasan Ronin Network milik Axie Infinity masih menjadi peretasan terbesar sampai dengan saat ini  dengan jumlah kerugian mencapai US$615 juta.

Sebagian besar dari kasus peretasan yang terjadi di protokol decentralized finance (DeFi) diduga adalah aksi dari Lazarus Group. Chainalysis mengatakan bahwa grup kriminal dari Korea Utara itu telah berhasil mencuri sekitar US$1 miliar dari protokol DeFi.

Bagaimana pendapat Anda tentang serangan siber yang dialami oleh BTC.com ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori