Pekan lalu, pasar altcoin menampilkan performa yang bervariasi—sebagian mengalami lonjakan luar biasa, sementara yang lain masih terseret dalam koreksi. Telcoin (TEL) memimpin dengan apresiasi harga 88%, menembus kapitalisasi pasar US$1 miliar. Sedangkan Sonic (S) juga membukukan kenaikan 40%, meskipun masih menghadapi dampak dari rebranding-nya.
Litecoin (LTC) pun tak mau ketinggalan dengan lonjakan 30%, mengembalikan kapitalisasi pasarnya ke atas US$10 miliar. Sementara itu, DeXe (DEXE) drop 11%, melanjutkan koreksi dari puncak yang sempat diraihnya awal Februari. ONDO, yang masih dalam tren turun, berpotensi pulih karena altcoin berbasis real world asset (RWA) tengah mengalami momentum positif.
Telcoin (TEL)
Telcoin (TEL) menguat 88% dalam sepekan terakhir, menjadikannya salah satu altcoin top gainer pekan ini. Kenaikan drastis ini berhasil pula mendongkrak kapitalisasi pasarnya melewati US$1 miliar, membawa TEL ke level harga tertinggi sejak Desember 2021.
Reli ini mengindikasikan kembalinya kepercayaan investor setelah TEL berhasil keluar dari fase konsolidasi panjang. Dengan momentum yang sedang berpihak padanya, Telcoin kembali menjadi aset panas yang mencuri perhatian pasar.

Sebagai proyek yang berambisi merevolusi industri remitansi, Telcoin Wallet memungkinkan pengiriman uang lintas negara secara efisien dan murah ke lebih dari 20 negara.
Jika tren bullish berlanjut, TEL berpotensi menguji level US$0,013, dengan kemungkinan reli lebih jauh menuju US$0,015. Namun, jika tren berbalik arah, harga TEL bisa terkoreksi ke US$0,0075, dengan potensi penurunan lebih lanjut ke US$0,0063 atau bahkan US$0,0042 dalam skenario bearish ekstrem.
Sonic (S)
Dalam sepekan terakhir, Sonic (S) naik hampir 40%, mengangkat kapitalisasi pasarnya kembali ke sekitar US$1,5 miliar. Meskipun harga melonjak signifikan, volume perdagangannya justru terjerembab 37% dalam 24 jam terakhir, kini di angka US$89 juta.
Ini menunjukkan bahwa meskipun tekanan beli tetap ada, secara keseluruhan aktivitas pasar di sekitar S melambat dalam jangka pendek.
Adapun Sonic, yang sebelumnya dikenal sebagai Fantom, berambisi menjadi EVM layer-1 (L1) tercepat dan paling efisien, menggabungkan kecepatan, insentif, dan infrastruktur kelas atas.

Namun, sejak rebranding, proyek ini menghadapi tantangan. Harganya masih turun 63% sejak pertengahan Desember 2024. Meskipun reli baru-baru ini adalah tanda positif, Sonic masih berusaha untuk mendapatkan kembali kepercayaan investor serta membangun momentum.
Jika tren naik saat ini berlanjut, S bisa menguji resistance di US$0,60. Jika berhasil breakout, harga bisa melesat ke US$0,65.
Sebaliknya, jika momentum melemah, S bisa terkoreksi ke US$0,47, dengan potensi pelemahan lebih lanjut ke US$0,37 atau bahkan US$0,33 jika tekanan jual meningkat.
Litecoin (LTC)
Sebagai salah satu altcoin yang berpotensi mengantongi persetujuan ETF di AS, Litecoin (LTC) mengalami lonjakan 30% dalam sepekan terakhir. Kapitalisasi pasarnya kembali ke atas US$10 miliar, menunjukkan antusiasme investor yang meningkat.
Meskipun LTC reli, volume perdagangan dalam 24 jam terakhir turun 22%, kini berada di US$1,24 miliar. Fenomena ini menandakan adanya sedikit perlambatan pasar.
Garis-garis EMA LTC menunjukkan bahwa tren naik bisa berlanjut, dengan moving average (MA) jangka pendek berada di atas MA jangka panjang.

Adapun setelan bullish ini menunjukkan bahwa momentum masih perkasa. Jika tren bertahan, LTC bisa menguji resistance di US$141 dan US$147. Breakout di atas level ini bisa mendorong LTC menuju US$150 atau bahkan US$160, yang akan menjadi raihan harga tertingginya sejak Desember 2021.
Namun, jika tren berbalik, LTC memiliki level support kunci di US$110 yang bisa memberikan penyangga terhadap penurunan lebih dalam.
Namun, jika level ini tumbang, LTC bisa turun lebih jauh ke US$96 atau bahkan US$86 dalam skenario koreksi yang lebih kuat.
DeXe (DEXE)
DEXE, sebuah protokol tata kelola, telah turun 11% dalam tujuh hari terakhir. Aksi ini lantas menyebabkan kapitalisasi pasarnya merosot menjadi US$1,5 miliar. Aktivitas perdagangan pun terlihat terbilang rendah, dengan volume harian yang tercatat hanya sebesar US$7,5 juta. Penurunan ini terjadi usai token mengalami koreksi setelah reli besar yang terjadi pada awal bulan ini.
Dibangun di atas blockchain Ethereum, DEXE meraih harga tertingginya sejak 2021 pada 5 Februari. Namun, setelah mencapai puncak tersebut, DEXE kini tengah memasuki fase koreksi, di mana tekanan jual melebihi momentum beli.

Jika tren turun berlanjut, DEXE bisa menguji level support di US$15,8, dan jika level ini rubuh, harga bisa terjun ke US$13,2, harga terendahnya sejak pertengahan Januari.
Sebaliknya, jika momentum kembali berpihak pada pembeli, DEXE berpotensi menguji resistance di US$19,4, dengan peluang kenaikan lebih lanjut menuju US$21,8 dan US$24,1. Breakout yang kuat di atas level ini bahkan bisa mengerek DEXE naik untuk menguji level US$25, pertama kalinya sejak April 2021.
Ondo Finance (ONDO)
ONDO telah berada dalam tren turun selama tujuh hari terakhir, namun dengan sektor RWA yang semakin menggeliat, ONDO berpotensi memulai pemulihan. Sebagai salah satu token aset dunia nyata terkemuka, ONDO erat kaitannya dengan tren sektor yang lebih besar, dan karena altcoin RWA lainnya juga sedang naik daun, ONDO bisa saja mengikuti arus tersebut.
Garis-garis EMA-nya saat ini sangat dekat satu sama lain, dengan moving average jangka pendek masih di bawah MA jangka panjang.

Namun, celah antara keduanya semakin mengecil, yang bisa menjadi pertanda adanya perubahan tren yang potensial. Jika penurunan berlanjut, ONDO memiliki support kuat di US$1,25, dan jika level ini tumbang, harga bisa turun menuju US$1.
Jika ONDO berhasil mendapatkan kembali momentum bullish, ONDO bisa menguji resistance di US$1,49, dengan potensi kenaikan lebih lanjut ke US$1,66.
Bagaimana pendapat Anda tentang 5 altcoin untuk masuk watchlist di pekan ketiga Februari 2025 ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
