Lihat lebih banyak

Ambisi Jadi Pusat Aset Virtual, Pemerintah Dubai Bangun Kantor di Metaverse The Sandbox

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • VARA, salah satu lembaga regulator di Dubai, telah membeli lahan virtual di metaverse The Sandbox.
  • Lahan tersebut akan diperuntukkan sebagai kantor virtual pusat virtual bernama MetaHQ.
  • Langkah ini sekaligus menjadi upaya Dubai untuk mewujudkan ambisinya menjadi negara pusat aset virtual.
  • promo

Regulator cryptocurrency Dubai, Virtual Assets Regulatory Authority (VARA), mengakuisi lahan di platform metaverse The Sandbox dan mendirikan kantor pusat virtual di sana. Mereka menjadi lembaga regulator pertama di dunia yang memulai debutnya di metaverse.

Kantor pusat virtual yang disebut MetaHQ itu berfungsi sebagai saluran utama yang melibatkan penyedia layanan aset virtual (VASP) membangun aplikasi dan memungkinkan pemegang lisensi memasuki metaverse. MetaHQ juga berfungsi sebagai saluran berbagi pengetahuan dan pengalaman secara terbuka dengan konsumen dan regulator sejawat untuk melakukan adopsi yang aman dan mendorong interoperabilitas global.

Putra Mahkota Dubai dan Ketua Dewan Eksekutif Dubai, Sheikh Hamdan bin Mohammed bin Rashid Al Maktoum, mengatakan perluasan VARA ke audiens melalui metaverse dapat dimaknai bahwa Dubai menciptakan prototipe Model Regulator Terdesentralisasi. Ini merupakan bagian kesiapannya menetapkan Emirat sebagai ibu kota aset virtual dunia.

Hamdan menambahkan VARA merepresentasikan upaya serius untuk membangun sektor ekonomi baru yang kuat yang berkontribusi pada perekonomian negara dan menciptakan peluang investasi baru. Kehadiran VARA di metaverse diyakini berdampak positif dalam jangka panjang.  

“Kami sangat senang menyaksikan misi progresif Otoritas Pengatur Aset Virtual Dubai (VARA) dan UEA, memantapkan dirinya di garis depan inovasi untuk memungkinkan pergerakan global saat ini dengan menjadi regulator pertama di metaverse terbuka,” kata COO dan salah satu pendiri The Sandbox, Sebastien Borget.

The Sandbox merupakan platform yang terhubung ke blockchain Ethereum dan memungkinkan pengguna membeli maupun menjual sebidang tanah virtual, bermain game, serta mendapatkan mata uang virtual.

Versi “Alpha” dari The Sandbox ditayangkan pada November 2021. Saat dirilis, sekitar 16.000 orang membeli sebidang tanah virtual. Sebagian investasi Sandbox didanai SoftBank Vision Fund, yang dibangun bersama dengan Saudi Public Investment Fund (PIF).

Dubai Ingin Jadi Pusat Aset Virtual   

VARA didirikan untuk menciptakan kerangka hukum dan sistem regulasi lanjutan terhadap aset virtual di Dubai dan seluruh UEA. Perusahaan yang ingin beroperasi di UEA tidak hanya harus menghadikan bisnisnya di UEA dan harus memperoleh lisensi crypto dari VARA. Ia juga mengatur aktivitas kustodian dan manajer aset di ruang cryptocurrency.

Pendirian VARA merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengubah Dubai menjadi pusat aset virtual dan ekonomi digital. Sejumlah upaya dilakukan untuk memikat perusahaan besar keluar dari Singapura, sebut saja Bybit dan Three Arrows Capital.

Direktur Jenderal Otoritas Pusat Perdagangan Dunia Dubai, Helal Saeed Almarri, mengatakan Dubai memandang industri aset virtual sebagai penggerak ekonomi masa depan global. Pendirian VARA, menurutnya, merupakan tanggapan terhadap perluasan kerangka hukum Emirat yang canggih dan modern dalam mengatur aktivitas aset virtual.

“Sebagai regulator niche pertama untuk sektor VA [aset virtual] secara global, Metaverse HQ VARA juga menjadikan UEA yurisdiksi pertama yang memasuki platform ini. [Hal] ini mencerminkan aspirasi kepemimpinan kami untuk memfasilitasi pasar baru tanpa batas yang memungkinkan kebebasan ekonomi berkelanjutan,” katanya.

Helal meyakini bahwa VARA di Sandbox dapat menjadi jembatan yang memungkinkan investor dan konsumen untuk mengadopsi aset virtual dengan aman dan secara kolaboratif menskalakan ekonomi.

Pemerintah Awasi Pasar Crypto  

Upaya Dubai untuk mengukuhkan regulasinya atas aset digital nyaris bersamaan dengan yang terjadi di Amerika Serikat (AS).

Pada 3 Maret 2022, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) mengumumkan penambahan 20 anggota ke Crypto Assets and Cyber Unit sehingga berjumlah 50 anggota.

Dengan perluasan ini, Unit akan memastikan investor dilindungi di pasar crypto dengan fokus pada enam area, yaitu penyelidikan pelanggaran hukum sekuritas terkait dengan penawaran aset crypto, pertukaran aset crypto, produk pinjaman dan pertaruhan aset crypto, platform DeFi, NFT, dan stablecoin.

Ketua SEC, Gary Gensler, mengatakan karena semakin banyak investor mengakses pasar crypto, maka semakin penting untuk mendedikasikan lebih banyak sumber daya guna melindungi mereka.

“Dengan menggandakan jumlah di unit, SEC akan lebih siap mengawasi kesalahan dalam pasar crypto sambil terus mengidentifikasi pengungkapan dan pengendalian masalah sehubungan dengan keamanan siber,” katanya.

Sejak berdiri pada 2017, Crypto Assets and Cyber Unit telah menangani lebih dari 80 kasus penawaran yang curang dan platform aset crypto yang tidak terdaftar, dengan total nilai lebih dari 2 miliar dolar AS.

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori