Lihat lebih banyak

Analis Citi: Bitcoin Belum Bisa Dianggap sebagai Emas Digital

2 mins
Diperbarui oleh Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Menurut Alex Saunders, reaksi harga Bitcoin terhadap konflik Timur Tengah menunjukkan ia belum memenuhi fungsi sebagai emas digital.
  • Bitcoin turun 7,7% dalam sepekan, berbeda dengan PAX Gold yang naik. Ini mencerminkan perbedaan stabilitas kedua aset dalam kondisi pasar yang volatil.
  • Bitcoin dianggap masih prematur untuk disetarakan dengan emas mengingat risiko dan volatilitasnya yang masih tinggi.
  • promo

Pasca penurunan harga Bitcoin (BTC) akhir pekan lalu imbas memanasnya konflik di Timur Tengah, banyak pihak yang mulai mempertanyakan kemampuan jawara kripto ini sebagai emas digital. Alex Saunders, analis dari Citi, menyebut bahwa meskipun BTC memiliki sifat sebagai safe haven, bukan berarti ia bisa langsung dianggap sebagai emas digital.

Dalam laporannya kepada CNBC, Saunders menyatakan bahwa sifat Bitcoin memang mirip dengan emas dari sisi keterbatasan pasokan dan bebas bunga. Namun, melihat pergerakan harganya saat terjadi eskalasi ketegangan antara Iran dan Israel, harga Bitcoin justru menunjukkan kondisi yang sebaliknya.

Menurut pantauan CoinGecko, harga aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia ini sudah melorot 7,7% dalam tujuh hari terakhir. Dan kini, harganya masih berkutat di kisaran US$63.000 hingga US$69.000.

“Saat kejadian di Timur Tengah akhir pekan kemarin, sebagian besar pasar utama tutup. Reaksi harga awal Bitcoin saat itu adalah negatif, turun 10%,” jelas Saunders.

Sementara itu, token yang melacak pergerakan harga emas seperti PAX Gold (PAXG) malah beringsut naik. Data CoinGecko memperlihatkan bahwa dalam tujuh hari terakhir, harga PAXG telah naik 2,7% ke level US$2.398,79.

Bitcoin Tawarkan Perlindungan yang Lebih Baik terhadap Tekanan Perbankan

Mengingat kembali ke masa awal munculnya Bitcoin, Saunders menekankan bahwa aset kripto ini lahir di tengah krisis keuangan global di tahun 2008. Secara historis, kinerja BTC juga telah menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan krisis perbankan regional tahun lalu. Hal itu menandakan bahwa aset kripto ini bisa berfungsi sebagai lindung nilai, khususnya saat terjadi tekanan pada sektor perbankan.

Namun, perlu dipahami bahwa Bitcoin sebagai kelas aset masih merupakan instrumen yang sangat baru apabila dibandingkan dengan emas maupun saham.

“Masih terlalu dini untuk menganggap alokasi bitcoin sama dengan emas. BTC belum menunjukkan sifat sebagai ‘penyimpan nilai’ seperti emas,” tuturnya.

Menurutnya, adopsi teknologi blockchain dan investasi tahap awal lainnya akan menjadi kunci bagi utilisasi BTC secara jangka panjang, dan analogi dengan emas mungkin masih terlalu prematur pada tahap siklus hidupnya, terutama yang berkaitan dengan risiko geopolitik.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori