Trusted

Analisis Siklus BeInCrypto: Bitcoin Akan Sentuh Harga US$33.000 pada April 2023

5 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Jika Bitcoin telah mencapai titik bottom di bear market, maka aset kripto ini telah menyelesaikan koreksi lima gelombang Elliot.
  • Di pertengahan 2023, target kenaikan harga BTC berada di kisaran US$27.500 - US$39.000.
  • Dengan mempertimbangkan agenda halving yang akan datang, BTC dapat mencapai titik resistance di level US$33.000 pada 24 April 2023.
  • promo

Setelah melewati tahun yang sangat mencekam sekaligus terpaan siklus bearish di tahun 2022, ketika harga Bitcoin (BTC) anjlok 64%, pelaku pasar kripto masih menaruh harapan yang tinggi untuk tahun 2023 ini. Namun, riwayat perdagangan BTC yang relatif singkat mengajarkan kita bahwa tahun selanjutnya pasca siklus bear market yang menerjang akhir tahun lalu adalah momen tepat untuk melakukan akumulasi. Terlebih lagi, sebagian besar aksi harganya juga menunjukkan pergerakan sideways.

Meskipun demikian, masing-masing periode ini nyatanya mengalami interval yang menarik dalam beberapa bulan, sesaat setelah macro bottom harga BTC muncul. Hal itu selalu menyebabkan kenaikan harga yang relatif signifikan dan juga tercapainya titik puncak lokal. Baru setelah itu muncullah koreksi harga yang lainnya. Akibatnya, harga BTC menghasilkan titik higher low pada grafik jangka panjangnya. Setelah itu, bull market yang sebenarnya akan segera tiba.

Dalam analisis hari ini (5/1), BeInCrypto mencoba memprediksi potensi harga dan waktu terjadinya puncak harga Bitcoin di tahun 2023. Hal ini juga akan mengarah pada kemungkinan terjadinya aksi kenaikan harga. Analisis ini dilakukan berdasarkan data historis, hipotesis siklus Bitcoin dan kesamaannya, serta level retracement Fibonacci.

Pada waktu bersamaan, analisis ini akan mengasumsikan bahwa level US$15.495 yang tercapai pada 21 November 2022 adalah macro bottom dari bear market saat ini. Namun, asumsi ini belum tentu benar dan bisa saja tidak berlaku lagi dalam waktu dekat ini. Hal itu jika kita menyaksikan harga BTC yang lebih rendah di tahun 2023. Di samping itu, penting juga untuk memperkirakan target potensi aksi kenaikan harga yang berpotensi akan segera terjadi.

Koreksi dan Akumulasi Historis Harga Bitcoin

Masuki Tahun Baru 2023, Harga Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) Masih Stagnan

Jika mengamati riwayat perdagangan BTC, kita akan mendapati 4 bear market utama yang terjadi tahun 2011, 2014, 2018, dan 2022. Menurut hipotesis perpanjangan siklus Bitcoin, setiap bear market yang muncul setelah bear market yang sebelumnya akan selalu bertahan lebih lama. Tapi, pada saat bersamaan juga menyebabkan persentase penurunan harga BTC-nya menjadi lebih kecil.

Selanjutnya, kita juga bisa menemukan bahwa menurut teori Elliott Wave, penurunan harga selama setiap bear market akan membentuk pola koreksi ABC. Bahkan, pada bear market terbaru di tahun 2022 lalu, juga terlihat menunjukkan bentuk koreksi seperti ini. Namun, perlu kita asumsikan bahwa puncak bull market-nya tidak tercapai pada November 2022 di titik US$69.000. Tetapi pada April 2022 di titik US$64.500. Tentu saja, asumsi kedua menghasilkan bentuk koreksi ABC yang agak tidak biasa. Meskipun demikian, hal tersebut masih sejalan dengan banyak indikator teknikal, data on-chain, aktivitas sosial, dan sentimen lainnya di pasar kripto.

Akan tetapi, jika ada yang tidak setuju dengan asumsi ini dengan alasan bahwa Bitcoin memang mencapai harga yang lebih tinggi pada akhir tahun 2021 lalu, maka bear market dapat kita gambarkan secara tepat sebagai impuls 5 gelombang Elliott. Terkait hal ini, yang tidak kalah penting yaitu kedua skenario jumlah gelombang tersebut menunjukkan bahwa level harga BTC saat ini mungkin memiki keselarasan dengan macro bottom dari siklus ini.

BTC Bear Market Cycles
Grafik BTC/USD oleh Tradingview

Selanjutnya, kita juga bisa melihat bahwa setelah mencapai macro bottom, Bitcoin memulai aksi kenaikan harga yang lebih kuat (pada 2012 dan 2019) atau lebih lemah (2015). Hal tersebut mengarah ke puncak lokal yang titiknya selalu berada di bawah titik tertingginya sepanjang masa (ATH) yang sebelumnya berhasil tercapai (lingkaran hijau).

Puncak ini selalu diikuti oleh koreksi signifikan lainnya (lingkaran merah). Skenario ini menghasilkan harga higher high bagi Bitcoin, mengakhiri periode akumulasi, dan memulai bull market yang sebenarnya. Lalu, penting kita ingat juga bahwa semua aksi pergerakan ini terjadi sebelum terjadinya peristiwa halving yang berikutnya (garis biru).

Munculnya Titik Puncak Lokal Pasca Bear Market

Selanjutnya, kita dapat mengukur periode waktu dari macro bottom dari penurunan historis hingga puncak lokal berikutnya. Jadi, kita akan mendapatkan data berikut ini: 77 hari pada 2011-12, 175 hari pada 2015, dan 196 hari pada 2019 (rentang tanggal biru).

Menurut hipotesis perpanjangan siklus Bitcoin, puncak lokal berikutnya yang muncul setelah macro bottom baru bisa tercapai dalam periode waktu yang semakin lama. Jadi, jika diperpanjang sekarang juga, dapat diasumsikan bahwa titik itu akan tercapai sekitar 215 hari setelah titik bottom tersebut.

Namun, jika siklusnya tidak mengalami perpanjangan, maka dengan mengambil rata-rata periode historisnya, puncak berikutnya akan muncul setelah 150 hari. Hal ini memberi kita rentang tanggal dari 17 April hingga 26 Juni 2023. Di sinilah Bitcoin berpotensi untuk mencapai puncak lokal hipotetis.

BTC/USD Chart
Grafik BTC/USD oleh Tradingview

Selanjutnya, untuk menentukan kisaran harga untuk aksi harga ini, kita akan menempatkan level retracement Fibonacci logaritmik di atas siklus bear market sebelumnya. Secara historis, aksi bullish yang muncul setelah mencapai macro bottom harga BTC adalah: level Fib 0,5 pada 2011-12, level Fib 0,382 pada 2015, dan level Fib 0,618 pada 2019.

Oleh karena itu, kita dapat mengambil kisaran level Fib 0,382-0,618 sebagai target yang potensial untuk aksi kenaikan harga Bitcoin mendatang. Hal ini selaras dengan kisaran harga US$27.500 – US$39.000.

Potensi Puncak Harga BTC di Titik US$33.000 pada April 2023

Sebagai kesimpulan dari analisis di atas, kita mendapatkan rentang tanggal antara 17 April dan 26 Juni 2023, serta kisaran harga di level US$27.500 – US$39.000. Ini adalah area pada grafik (persegi panjang biru), di mana Bitcoin dapat mencapai puncak lokalnya pada tahun 2023. Skenario ini tentunya akan diikuti oleh sebuah koreksi harga.

Namun, apabila ada individu yang berniat melakukan analisis lanjutan dan ingin mengidentifikasi lebih jauh tentang waktu dan harga untuk puncak potensial, kita bisa mengacu pada peristiwa halving Bitcoin mendatang. Menurut data terbaru, agenda ini prediksinya akan berlangsung pada akhir Maret 2024 nanti.

Secara historis, kita bisa mengamati (pada grafik di atas) bahwa puncak lokal setelah macro bottom harga BTC masing-masing mencapai 47, 52, dan 46 minggu sebelum terlaksananya agenda halving (rentang tanggal hijau). Dengan demikian, kita mendapatkan rata-rata periode 48 minggu sebelum periode halving berikutnya, di mana puncak lokal akan mencuat. Periode ini sesuai dengan tanggal 24 April 2023 yang berada dalam bagian awal rentang yang telah kita tetapkan sebelumnya.

Kemudian di sisi lain, sehubungan dengan proyeksi harga Bitcoin, kita dapat mengambil rata-rata level retracement 0,5 Fib sebagai harga yang paling mungkin tercapai untuk aksi kenaikan harga di tahun 2023. Titik ini sesuai dengan harga sekitar US$33.000.

Level ini sesuai dengan data historis dari siklus sebelumnya dan area support jangka panjang untuk harga BTC di 2021 (panah biru). Saat ini, titik tersebut diprediksi bisa bertindak sebagai resistance. Maka dari itu, kemungkinan target itu tidak akan mudah terwujud dalam satu aksi harga saja. Jadi, aksi tersebut mungkin akan diikuti oleh koreksi harga yang kuat nantinya.

Jadi kesimpulannya, kita bisa mengatakan bahwa prediksi harga Bitcoin untuk 24 April 2023 berada di titik US$33.000 (area merah). Namun, penting kita catat juga bahwa ini adalah skenario yang sangat optimis dan ada kemungkinan besar hal itu tidak terwujud. Meskipun begitu, jika siklus Bitcoin ternyata selaras dengan target tersebut, dan agenda halving masih akan menentukan ritme seluruh pasar kripto, serta retracement Fib logaritmiknya dapat dipercaya, maka ini adalah skenario yang memungkinkan untuk terjadi.

2022 Bear Market Cycle
Grafik BTC/USD oleh Tradingview

Bagaimana pendapat Anda tentang analisis siklus Bitcoin (BTC) ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan Web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori