Menyusul pemberitaan terkait penutupan Silvergate Bank dan tuntutan hukum terhadap crypto exchange KuCoin, angka likuidasi kripto menyentuh angka US$300 juta (sekitar Rp4,64 triliun). Kondisi pasar kripto saat ini sedang memerah dan kemungkinan bakal membuat situasi menjadi sulit selama beberapa waktu.
Selama beberapa hari terakhir ini, kondisi pasar kripto memang sedang terguncang. Terlebih lagi, sejumlah pemberitaan belakangan ini juga tidak memberikan gambaran yang optimis dalam jangka pendek. Pasar kripto sendiri masih berusaha memulihkan dirinya setelah crypto winter dan berbagai insiden di tahun lalu, yang mana efeknya masih terasa sampai sekarang.
Banyak peristiwa bernuansa negatif yang sedang terjadi di pasar saat ini. Baru-baru ini, Silvergate Bank memutuskan untuk menutup operasinya. Penutupan Silvergate sendiri memiliki dampak yang berjenjang. Perusahaan Bitcoin miner Marathon Digital telah memutuskan untuk mengakhiri hubungan kreditnya dengan bank yang dulunya terkenal ramah kripto tersebut.
Kemudian, dalam perkembangan pasar terbaru, muncul kabar negatif lainnya, yaitu tuntutan hukum dari Kejaksaan Agung New York terhadap crypto exchange KuCoin dan usulan pengenaan pajak 30% untuk penggunaan listrik oleh perusahaan crypto mining. Kedua kabar tersebut juga turut memengaruhi pergerakan pasar kripto.
Binance Catatkan Likuidasi Kripto Terbanyak
Efek dari berbagai sentimen negatif tersebut tercermin pada angka likuidasi di pasar kripto yang akhirnya memuncak. Selama 24 jam terakhir, nilai likuidasi sudah menyentuh US$306 juta. Bitcoin (BTC) tercatat sebagai aset yang paling banyak terlikuidasi, yakni sebanyak US$119,2 juta. Sementara itu, posisi berikutnya ditempati oleh Ether (ETH), yang mencatatkan likuidasi sebesar US$75,5 juta.
Menariknya, hampir seluruh likuidasi terjadi pada para trader yang membuka posisi long. Kondisi tersebut dapat dipahami, mengingat situasi pasar yang sempat terlihat seperti sedang mengumpulkan momentumnya.
Sebagian besar dari likuidasi tersebut datang dari crypto exchange Binance, yang menyumbang US$105,7 juta dari seluruh likuidasi. Kemudian, posisi berikutnya disusul oleh OKX dan Huobi.
Tak hanya posisi long, rupanya mereka yang memasang posisi short juga turut mengalami kerugian. Angka likuidasi posisi short di Binance sendiri tercatat berjumlah US$14,11 juta. Secara keseluruhan, likuidasi short bernilai US$30,44 juta.
Sejumlah Token Kripto Kembali Sentuh Level Terendahnya di 2023
Penurunan pasar kripto menimbulkan dampak signifikan bagi sejumlah token. Meski ada beberapa token yang belum menyentuh rekor titik terendahnya di tahun 2023, namun sudah ada sebagian token yang justru sudah mencetak rekor terendah barunya untuk tahun ini.
Dogecoin (DOGE) telah ambruk ke level terendahnya tahun ini, yakni di US$0,065. Serupa dengan DOGE, Monero (XMR) juga sudah menyentuh titik terendahnya dalam rentang waktu year-to-date (YTD). Sementara itu, Algorand (ALGO) nyaris mendekati level terendahnya di 2023.
Beberapa minggu ke depan nampaknya bakal menjadi momen krusial bagi pasar, dan para investor berharap situasi akan segera membaik.
Bagaimana pendapat Anda tentang angka likuidasi kripto akibat berbagai sentimen negatif belakangan ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.