Peluncuran hard fork Alonzo di ekosistem Cardano pada bulan September 2021 lalu memungkinkan penggunaan smart contract yang memfasilitasi pembuatan sejumlah decentralized application (dApps) di jaringannya. Angka staking token milik Cardano, ADA, pun turut meningkat pula. Puncaknya, di bulan Februari 2022 lalu, angka pengguna yang staking token ADA di Cardano melampaui Ethereum.
Menurut laporan dari BeInCrypto Research, Cardano berhasil mencatatkan jumlah pengguna staking sebesar 1,17 juta pengguna di akhir bulan Feburari 2022. Dengan demikian, Cardano berhasil mengalahkan Ethereum dari segi jumlah pengguna staking.
Popularitas Cardano Meningkat di Tahun 2022
Terlepas dari banyak kritik dari pegiat dan penggemar teknologi decentralized finance (DeFi) terhadap kurangnya use case nyata di ekosistem Cardano, proyek besutan Charles Hoskinson ini mampu bertumbuh luar biasa di tahun 2022. Proyek dApps paling menonjol dalam ekosistem Cardano adalah SundaeSwap dan MiniSwap. Kedua dApps ini pun ikut terkena dampak positif dari peningkatkan angka total value locked (nilai total aset terkunci/TVL) di Cardano.
Di tanggal 2 Januari 2022, angka TVL di Cardano sebesar US$822.261 (sekitar Rp11,7 miliar dengan asumsi US$1 = Rp14.280,-). Hanya selang beberapa belas hari, angka tersebut telah bertambah 292% menjadi US$3,2 juta. Tak berhenti sampai di situ, angka TVL Cardano naik lebih dari 2.600% menjadi US$87,79 juta dalam kurun waktu 2 hari saja. Di akhir bulan Januari 2022, angka TVL Cardano mengalami sedikit koreksi. Cardano mencatatkan angka TVL sebesar US$72,41 juta atau setara Rp1,03 triliun pada tanggal 31 Januari 2022.
Kenaikan angka TVL Cardano semakin menggila di bulan berikutnya. TVL di Cardano menembus US$100 juta pada tanggal 13 Feburari 2022 dan naik US$20 juta dalam 3 hari, menjadi US$120 juta. Cardano menutup bulan Februari dengan mencatatkan angka TVL sebesar US$113,9 juta (Rp1,62 triliun).
Hingga bulan Maret 2022 ini, angka TVL di Cardano rupanya masih enggan turun. Ia masih bertengger di atas US$130 juta.
Catatkan Angka Netflow Positif di Bulan Februari
Sebelumnya, kita perlu memahami dulu apa yang dimaksud dengan netflow, inflow, dan outflow.
Inflow adalah nilai koin/token yang didepositkan dalam dompet milik exchange, sedangkan outflow merupakan kebalikan dari inflow. Outflow adalah nilai koin/token yang ditarik dari dompet milik exchange. Netflow sendiri berarti selisih dari angka inflow dan outflow.
Nilai inflow koin ADA per 28 Februari 2022 sebesar 10,36 miliar.
Sementara itu, nilai outflow-nya sebesar 9,7 miliar.
Dengan begitu, dapat kita simpulkan bahwa nilai netflow koin ADA sebesar 666,05 juta.
Angka Pengguna yang Staking di Ethereum Lebih Sedikit Dibanding Cardano
Seperti yang kita ketahui, jaringan Ethereum sedang menjalani transisi menjadi Ethereum 2.0. Pada awal pembuatan blockchain Ethereum, Vitalik dan para pengembang Ethereum lainnya menggunakan konsensus proof-of-work, seperti Bitcoin. Konsensus ini dikenal sebagai mekanisme yang membutuhkan jumlah energi sangat besar, sehingga Ethereum pun memutuskan mengganti konsensusnya. Mereka beralih menggunakan konsensus proof-of-stake yang lebih ramah lingkungan.
Transisi dari Ethereum menjadi Ethereum 2.0 berlangsung secara bertahap. Menurut update dari para pengembang Ethereum, proses transisi ini akan rampung dalam waktu dekat. Kendati demikian, agaknya para penggemar kripto mulai kehilangan kesabaran untuk menunggu Ethereum 2.0 bisa berfungsi penuh. Hal ini memberikan sentimen negatif pada Ethereum di pasar kripto. Imbasnya terlihat pada jumlah TVL dan angka pengguna staking di ekosistem Ethereum.
Di tanggal 1 Januari 2022, angka pengguna staking di Ethereum sebanyak 54.722 pengguna. Lalu, angkanya menurun menjadi 54.768 pengguna di tanggal 18 Januari 2022. Hingga bulan Februari, angka pengguna staking di Ethereum masih belum mengalami peningkatan.
Nilai Netflow Ethereum Juga Lebih Rendah
Selain jumlah TVL dan angka pengguna staking yang lebih sedikit, rupanya nilai netflow Ethereum pun juga lebih rendah.
Nilai inflow Ethereum sebesar 546.120 di tanggal 28 Februari.
Nilai outflow Ethereum sebesar 414.620 di tanggal 28 Februari 2022.
Berdasarkan nilai inflow dan outflow di atas, maka dapat kita hitung netflow Ethereum hanya sebesar 131.500.
Setelah kita melihat data statistik di atas, maka jelas terlihat bahwa angka pengguna staking di Cardano mengungguli Ethereum, bahkan 20 kali lebih banyak di bulan Februari kemarin.
Faktor tambahan yang membuat Cardano berhasil adalah tersedianya beragam platform untuk staking. Pengguna bisa melakukan staking koin ADA di sejumlah crypto exchange besar seperti Kraken, Binance, ataupun Coinbase. Mereka juga bisa memilih untuk staking melalui crypto wallet rekanan resmi Cardano, yaitu Yoroi dan Daedalus.
Terlepas dari perbedaan di antara kedua ekosistem ini, tentunya kita semua sepakat bahwa staking adalah sebuah cara baru mendapatkan pendapatan pasif yang bisa kita lakukan di dunia kripto.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.