Lihat lebih banyak

Ant Group Gandeng Bank Kenanga Luncurkan SuperApp untuk Jualan Kripto

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Ant Group menjalin kerja sama dengan Bank Kenanga untuk meluncurkan SuperApp guna memberikan layanan investasi terhadap konsumen di Malaysia, termasuk kripto.
  • Melalui lahirnya Super Apps ini, Kenanga Investment Bank percaya diri dapat memperluas portofolio digitalnya.
  • Kehadiran SuperApp digadang-gadang bisa melampaui kinerja entitas bisnis Bank Kenanga yang sudah terlebih dahulu lahir dan berfokus pada aset digital, yakni Kenangan Digital Investment.
  • promo

Ant Group, raksasa teknologi asal Cina, terus memperluas cakupan bisnisnya dengan memperkuat lini bisnis keuangan digital. Sebagai salah satu strateginya, perusahaan mengikat kerjasama dengan lembaga perbankan asal Malaysia, yaitu Kenanga Investment Bank Berhad atau yang sering disebut sebagai Bank Kenanga. Keduanya sepakat untuk meluncurkan SuperApp guna memberikan layanan investasi terhadap konsumen di Malaysia, termasuk kripto.

Skema kerja sama yang terjalin adalah Bank Kenanga bakal memanfaatkan mPaaS milik Ant Group. Dengan begitu, Bank Kenanga akan dengan mudah menawarkan layanan investasi secara utuh; mulai dari perdagangan saham, manajemen investasi digital, e-wallet, pertukaran mata uang asing, serta perdagangan kripto di dalam satu platform dan ekosistem.

Group Managing Director Kenanga Investment Bank, Datuk Chay Wai Leong, mengatakan perusahaan membutuhkan waktu kurang lebih 1 tahun untuk membuat dan merancang konsep SuperApp yang diinginkan.

“Kerja sama ini diharapkan tidak hanya menyatukan spektrum yang luas dari penawaran produk keuangan satu atap. Melainkan juga mampu membuat investasi menjadi lebih udah diakses sekaligus mendemokratisasi layanan keuangan bagi jutaan orang Malaysia,” katanya.

Lebih lanjut, Leong mengatakan bahwa Kenanga Investment Bank saat ini sudah memiliki basis pengguna lebih dari setengah juta pelanggan. Dengan peluncurkan platform anyar tersebut harapannya mampu meningkatkan jaringan pelanggan dan memanfaatkan peluang pasar.

Presiden Grup Bisnis Teknologi Digital Ant Group, Geoff Jiang, menambahkan perusahaan sudah berkomitmen untuk bisa menghadirkan layanan yang lebih cepat dan andal bagi pelanggan.

“mPaaS yang perusahaan miliki sudah diadopsi ole banyak bisnis untuk membangun aplikasi baru dan mengoptimalkan kinerja aplikasi yang sudah ada,” ungkap Jiang.

Lewat unik teknologi digital yang mereka miliki, Ant Group mampu mengembangkan berbagai solusi digital untuk memecahkan permasalahan yang ada di bidang blockchain, komputasi privasi, teknologi keamanan, dan database terdistribusi.

Melalui lahirnya Super Apps ini, Kenanga Investment Bank percaya diri dapat memperluas portofolio digitalnya yang sebelumnya sudah dilakukan melalui Rakutan Trade, yaitu perusahaan joint venture antara Kenanga dan Rakuten Securities.

SuperApp Digadang-gadang Mampu Melebihi Kinerja Kenanga Digital Investment

Perusahaan juga sudah memiliki entitas bisnis yang fokus pada investasi digital, yakni Kenanga Digital Investment. Dalam peluncurannya, Kenanga Digital Investment sukses mengumpulkan assets under management (AUM) lebih dari 250 juta ringgit Malaysia dalam kurun waktu 6 bulan.

Perluasan bisnis yang dilakukan oleh Kenanga dan Ant Group terjadi saat adopsi kripto di Malaysia sedang mengalami tren menurun. Berdasarkan data Finder, tingkat adopsi kripto di Negeri Jiran susut ke level 15% di Agustus. Padahal, pada akhir tahun lalu, adopsi kripto di Malaysia masih berada di level 20%.

Meski begitu, Malaysia masih menduduki peringkat 13 dari 26 negara yang sudah mengadopsi kripto. Aset kripto yang paling banyak dimiliki adalah Bitcoin (BTC), dengan persentase mencapai 35%. Kemudian diikuti oleh Ethereum (24%), Cardano (21%), dan Dogecoin (18%).

Perusahaan Cina Mengembangkan Kripto di Luar Wilayah

Kiprah Ant Group dalam mengembangkan ekosistem kripto di Malaysia terjadi di tengah sikap tegas pemerintah Cina yang melarang penggunaan aset kripto dan NFT. Selain Ant Group, Tencent juga diketahui ikut berpartisipasi dalam eksplorasi teknologi extended reality (XR).

Teknologi yang disebut sebagai blok metaverse itu akan digarap serius oleh perusahaan. Bahkan, Tencent juga sudah membentuk lini bisnis baru yang fokus unuk menggabungkan perangkat keras dan lunak dalam pengembangan XR. Tujuannya adalah untuk bisa ikut dalam proyek penjelajahan luar angkasa.

Kepala Gim Tencent, Steven Ma, mengatakan perusahaan berkeyakinan bahwa sebagian besar produsen yang saat ini tengah memulai penelitian luar angkasa akan menggunakan pendekatan yang dilakukan oleh Apple, yakni menciptakan ekosistem tertutup.

“Diharapkan perusahaan dapat memanfaatkan kesempatan dalam 4 sampai 5 tahun ke depan untuk melakukan eksperimen dalam perangkat lunak, konten, sistem dan juga perangkat keras untuk menciptakan pengalaman realitas virtual yang menjadi tolok ukur industri,” jelasnya.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram Be[In]Crypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori