Trusted

Anthony Scaramucci: Reboot FTX Tidak Mungkin Terjadi

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Anthony Scaramucci, pendiri Skybridge Capital, mengatakan bahwa reboot crypto exchange FTX tidak mungkin terjadi.
  • Selain Scaramucci, mantan Presiden FTX.US, Brett Harrison, juga menolak gagasan FTX dihidupkan kembali.
  • Sejauh ini, John J. Ray III, CEO baru FTX, dilaporkan sedang mengkaji kelayakan atas rencana reboot FTX.
  • promo

Anthony Scaramucci, pendiri dari perusahaan investasi SkyBridge Capital dan merupakan eks mitra bisnis Sam Bankman-Fried (SBF), mengatakan bahwa kebangkitan (reboot) crypto exchange FTX tidak mungkin terjadi.

“Saya pikir itu tidak mungkin secara pribadi. Saya bisa melihat mungkin teknologinya dijual dan mungkin semacam rebranding. Namun, saya tidak melihat bagaimana Anda [dapat] memulihkan FTX,” ungkapnya pada hari Kamis (27/4) dalam sebuah konferensi kripto.

Anthony Scaramucci mengaku kecewa dengan SBF yang dia bantu untuk berkenalan dengan koneksi di Timur Tengah dan Washington, Amerika Serikat (AS).

Sebagai pengingat juga, SkyBridge Capital sebelumnya menandatangani kesepakatan untuk menjual 30% sahamnya ke FTX Ventures, hanya 2 bulan sebelum kehancuran kerajaan kripto SBF.

Anthony Scaramucci mengatakan bahwa ada kemungkinan perusahaan investasinya tidak akan dapat membeli kembali sahamnya dari FTX. Baginya, hal ini juga tidak menjadi masalah.

Berdasarkan pantauan di CoinGecko, harga native token dari FTX, yaitu FTT, turun sekitar 2,4% dalam 24 jam terakhir.

Eks Petinggi FTX.US Juga Menolak Ide Reboot FTX

Ilustrasi native token FTX (FTT) | BeInCrypto

Sementara itu, mantan Presiden FTX.US, Brett Harrison, juga menolak gagasan FTX dihidupkan kembali. Meskipun akan ada nilai dalam menyelamatkan beberapa aspek dari teknologi crypto exchange itu, dia menilai, “Apakah menurut saya ini bisa dilakukan di bawah brand FTX? Sama sekali tidak.”

Meskipun ada kemungkinan bahwa teknologi dan kekayaan intelektual (IP) dari FTX dapat dijual ke perusahaan lain yang akan mengelola crypto exchange itu, hal tersebut dinilai akan menjadi usaha yang signifikan.

Brett Harrison yang keluar dari FTX.US setelah berselisih paham dengan SBF, kini memulai sebuah startup software baru yang bernama Architect Financial Technologies. Perusahaan itu mendapat dukungan pendanaan termasuk dari SkyBridge Capital.

Tribe Capital Siap Dukung FTX Beroperasi Lagi

Mundur pada 18 April lalu, muncul kabar bahwa rencana untuk menghidupkan kembali FTX mendapat dukungan dari sejumlah venture capital (VC).

Tribe Capital, perusahaan venture capital yang berbasis di San Francisco, AS, dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk memimpin putaran penggalangan dana senilai US$250 juta bagi FTX. Sekitar US$100 juta di antara kumpulan dana tersebut berasal dari Tribe Capital.

Perusahaan venture capital ini dilaporkan sempat berinvestasi di FTX dan FTX.US, sebelum akhirnya mengalami kehancuran dahsyat pada November 2022. Kini, mereka sedang mempertimbangkan suntikan modal baru untuk mendukung reboot FTX.

Bloomberg melaporkan bahwa co-founder Tribe Capital, Arjun Sethi, bertemu dengan komite kreditur tanpa jaminan FTX pada bulan Januari lalu. Menurut pihak yang mengetahui persoalan ini, tujuannya untuk membahas sebuah proposal informal tersebut.

Proposal Tribe Capital pada bulan Januari lalu mencakup sekitar 9 juta akun pelanggan, dari FTX.US, FTX Australia, FTX Japan, FTX EU, FTX International, dan LedgerX. Mereka mengecualikan portofolio modal ventura dan aset kripto dari FTX Group. Crypto exchange baru itu rencananya akan terus menggunakan nama FTX.

Muncul Wacana FTX Beroperasi Lagi pada Kuartal II/2024

Sementara itu menurut presentasi di pengadilan kebangkrutan pada 12 April lalu, CEO baru FTX, John J. Ray III, dilaporkan bertujuan untuk memutuskan pada kuartal II/2023 apakah akan memulai kembali crypto exchange yang didirikan oleh SBF itu adalah pilihan yang layak atau tidak.

Pengacara FTX, Andy Dietderich, mengatakan bahwa FTX masih dalam tahap awal menilai ide untuk melakukan reboot. Memulai kembali operasi seperti sebelumnya dinilai akan membutuhkan sejumlah besar uang tunai, yang mungkin berasal dari investor pihak ketiga.

Bahkan, ada detail pertimbangan FTX untuk memulai kembali operasi crypto exchange mereka pada kuartal II/2024. Salah satu opsi potensial dari wacana reboot FTX adalah membiarkan kreditur FTX mengubah sebagian dari kepemilikan klaim mereka menjadi saham di crypto exchange itu.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori