Lihat lebih banyak

Sejumlah Venture Capital Siapkan US$250 Juta untuk Hidupkan Kembali Crypto Exchange FTX

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Rencana menghidupkan kembali crypto exchange FTX dapat dukungan dari sejumlah venture capital, dengan nilai komitmen sekitar US$250 juta.
  • Tribe Capital dilaporkan akan memimpin putaran pendanaan tersebut dengan menggelontorkan dana sebanyak US$100 juta.
  • Menurut laporan terbaru, John J. Ray III, selaku CEO baru FTX, akan memutuskan kelayakan reboot FTX di Q2/2023.
  • promo

Rencana untuk menghidupkan kembali FTX, crypto exchange yang telah bangkrut pada November 2022, mendapat dukungan dari sejumlah venture capital (VC).

Tribe Capital, perusahaan venture capital yang berbasis di San Francisco, Amerika Serikat (AS), dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk memimpin putaran penggalangan dana senilai US$250 juta bagi FTX. Sekitar US$100 juta di antara kumpulan dana tersebut berasal dari Tribe Capital.

Perusahaan venture capital ini dilaporkan sempat berinvestasi di FTX dan FTX.US, sebelum akhirnya mengalami kehancuran dahsyat. Kini, mereka sedang mempertimbangkan suntikan modal baru untuk mendukung reboot FTX.

Tahukah Kamu?

Tribe Capital  adalah sebuah perusahaan venture capital yang didirikan pada tahun 2018. Mereka mengelola dana investasi lebih dari US$1,6 miliar. Tribe Capital berinvestasi di berbagai startup, termasuk crypto exchange Kraken, perusahaan pembayaran Bolt, hingga vendor e-commerce Shiprocket.

Terkait kabar terbaru ini, harga native token FTX, yaitu FTT, sempat naik hingga 20% pada hari Selasa (18/4) pukul 23:20 WIB dibandingkan dengan harganya pada 25 menit sebelumnya.

Bloomberg melaporkan bahwa co-founder Tribe Capital, Arjun Sethi, bertemu dengan komite kreditur tanpa jaminan FTX pada bulan Januari lalu. Menurut pihak yang mengetahui persoalan ini, tujuannya untuk membahas sebuah proposal informal tersebut.

Proposal Tribe Capital pada bulan Januari lalu mencakup sekitar 9 juta akun pelanggan, dari FTX.US, FTX Australia, FTX Jepang, FTX EU, FTX International, dan LedgerX. Mereka mengecualikan portofolio modal ventura dan aset kripto dari FTX Group.

Crypto exchange baru itu rencananya akan terus menggunakan nama FTX.

Rencana untuk Reboot FTX Masih dalam Tahap Awal

Menurut presentasi di pengadilan kebangkrutan, CEO baru FTX, John J. Ray III, dilaporkan bertujuan untuk memutuskan pada kuartal II/2023 apakah akan memulai kembali crypto exchange yang didirikan oleh Sam Bankman-Fried (SBF) itu adalah pilihan yang layak atau tidak.

Pengacara FTX, Andy Dietderich, mengatakan bahwa selama dengar pendapat minggu lalu, FTX masih dalam tahap awal menilai ide untuk melakukan reboot. Memulai kembali operasi seperti sebelumnya dinilai akan membutuhkan sejumlah besar uang tunai, yang mungkin berasal dari investor pihak ketiga.

Bahkan, ada detail pertimbangan FTX untuk memulai kembali operasi crypto exchange mereka pada kuartal II/2024. Salah satu opsi potensial dari wacana reboot FTX adalah membiarkan kreditur FTX mengubah sebagian dari kepemilikan klaim mereka menjadi saham di crypto exchange itu.

“Ada kemungkinan bahwa pelanggan dapat memiliki opsi untuk mengambil bagian dari hasil mereka, yang jika tidak mereka terima dalam bentuk tunai, menerima semacam kepentingan dalam crypto exchange itu pada masa mendatang,” kata Andy Dietderich.

Dalam sebuah pernyataan, komite kreditur tanpa jaminan FTX mengatakan bahwa mereka sedang bekerja dengan pihak FTX untuk mengevaluasi semua opsi untuk memulai ulang atau menjual crypto exchange FTX. Selain itu, tidak ada jadwal pasti untuk melakukan reboot atau penjualan crypto exchange FTX pada saat ini.

Berpotensi Hadapi Tantangan Peraturan dan Kepatuhan

Sebagai pengingat, kehancuran FTX menyisakan tanggungan klaim sekitar US$11,6 miliar kepada kreditur baik itu pelanggan, investor, vendor, hingga pemberi pinjaman. Dalam laporan pada 12 April lalu, FTX mengaku telah memulihkan aset yang saat ini bernilai US$7,3 miliar. Penyelidikan terhadap aset terus berlangsung.

SBF rencananya akan menghadapi persidangan atas 13 dakwaan pidana pada bulan Oktober mendatang. Sampai saat ini, dia masih mengaku tidak bersalah atas tuduhan tindakan penipuan.

Setiap upaya untuk menghidupkan kembali FTX dinilai akan menghadapi tantangan peraturan dan kepatuhan yang signifikan dari regulator. Sebab, John Ray, yang merupakan veteran dalam menangani kasus kebangkrutan perusahaan di AS, menyebut FTX sebagai kegagalan kontrol perusahaan terburuk yang pernah dia lihat.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori