Dalam kurun waktu hampir 3,5 tahun terakhir, MicroStrategy sukses mencuri perhatian publik karena strateginya yang berfokus pada Bitcoin, serta akuisisi BTC secara rutin. Namun, apa jadinya andaikata perusahaan Michael Saylor ini justru memutuskan untuk berinvestasi emas, alih-alih Bitcoin?
Strategi Bitcoin MicroStrategy ini bermula pada tanggal 11 Agustus 2020 silam, dengan pembelian perdana sebanyak 20.000 BTC senilai US$250 juta.
Bitcoin vs Emas: Mana yang Tawarkan Kinerja Terbaik untuk Jangka Panjang?
Sejak saat itu, perusahaan Michael Saylor ini tercatat sudah membeli Bitcoin sebanyak 34 kali. Adapun pembelian terbaru mereka lakukan pada 6 Februari, yakni ketika MicroStrategy mengakuisisi 850 BTC senilai US$37,2 juta.
Menurut laporan dari BeInCrypto, berkat pembelian terbarunya tersebut, perusahaan yang terdaftar di Nasdaq ini sekarang sudah menampung total 190.000 BTC. Berdasarkan data dari seluruh transaksi pembelian, MicroStrategy tercatat telah menggelontorkan investasi total sejumlah 5,978 juta dolar AS.
Berkat strategi Bitcoin tersebut, MicroStrategy kini sudah memiliki portofolio investasi di BTC yang mencapai 9 miliar dolar AS. Itu artinya, perusahaan ini sudah mencatatkan profit yang belum terealisasi (unrealized profit) sebesar 3,028 miliar dolar AS (+50% dari investasi awal mereka).
Akan tetapi, bagaimana seandainya Michael Saylor memutuskan untuk berinvestasi di emas? Dengan mengekstrapolasi tanggal-tanggal pembelian Bitcoin oleh MicroStrategy dengan harga per ons emas pada saat itu, kita bisa melakukan sebuah perhitungan ilmiah.
Jika MicroStrategy membeli emas pada tanggal-tanggal yang sama, maka akan terkumpul sekitar 3,13 juta ons emas dengan harga beli rata-rata US$1.857 per ons.
Dengan harga saat ini, di mana satu ons emas diperdagangkan seharga US$2.024,36 menurut TradingView, strategi MicroStrategy dalam emas akan menghasilkan portofolio sebesar US$6,42 juta dan profit yang belum terealisasi sekitar US$400 juta (+6,7% dari investasi awal mereka).
Dalam skenario hipotetis ini, cukup jelas bahwa berinvestasi di Bitcoin (+50%) akan menjadi pilihan yang lebih menguntungkan bagi MicroStrategy dibandingkan dengan skenario yang akan terjadi bila mereka berinvestasi di emas (+6,8%).
Karena alasan inilah, Michael Saylor, sang pendiri sekaligus CEO perusahaan teknologi ini, pada bulan Desember menyatakan bahwa berinvestasi di emas “tidak masuk akal”.
- Baca Juga: Para Ahli Beri Rekomendasi Aset Kripto Terbaik untuk Investasi Jelang Bitcoin Halving 2024
Evolusi Harga Bitcoin
Setelah menghadapi awal tahun yang penuh gejolak, yang dikatalisasi oleh turbulensi pasar menyusul persetujuan ETF Bitcoin spot, harga BTC akhirnya berhasil pulih. Alhasil, Bitcoin mampu membuktikan ketahanannya yang luar biasa.
Menurut data dari BeInCrypto, dalam kurun 7 hari terakhir, harga Bitcoin telah menanjak lebih dari 10,5%. Per hari Jumat (15/2) kemarin, Bitcoin diperdagangkan di atas level US$52.000.
Adapun kenaikan harga Bitcoin kali ini utamanya terjadi akibat berkurangnya tekanan jual oleh para miner dan ekspektasi seputar halving berikutnya pada bulan April.
Bagaimana pendapat Anda tentang perbandingan performa antara Bitcoin dan emas ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.