Sebuah wallet besar mengguncang pasar Hyperliquid ketika menyetor 16 juta USDC dan membuka posisi long XPL jutaan dalam hitungan menit.
Langkah ini langsung “membersihkan” order book, melikuidasi semua posisi short dan membuat harga XPL melonjak lebih dari 200% dari kisaran US$0,58 ke puncak US$1,80.
Guncangan Likuiditas
Menurut data dari Lookonchain, wallet ini sebagian menutup posisinya dalam waktu kurang dari satu menit dan mengamankan keuntungan US$16 juta. Beberapa trader berspekulasi bahwa wallet ini milik Justin Sun, otak di balik jaringan Tron (TRX).
“Justin Sun baru saja mengunci keuntungan US$16 juta dalam waktu kurang dari 60 detik. Dia melakukan long jutaan $XPL, menghancurkan seluruh order book dan menghapus trader seketika. Mengirim $XPL melonjak ke US$1,80 (+200% dalam 2 menit). Dan dia MASIH memegang 15,2 juta $XPL (US$10,2 juta) long. Ini adalah salah satu likuidasi kaskade paling gila yang pernah terlihat di Hyperliquid,” komentar seorang pengguna X komentar.

Tidak hanya whale yang mendapatkan keuntungan, tetapi Hyperliquid’s HLP vault juga meraup sekitar US$47,000 dari volatilitas ini. Namun, vault tersebut mengalami kerugian hampir US$12 juta dalam peristiwa serupa. Ini mencerminkan sifat risiko ganda dari penyedia likuiditas: mereka bisa mendapatkan biaya sambil menghadapi kerugian signifikan ketika volatilitas terjadi.
Sebelum XPL, Hyperliquid menyaksikan peristiwa serupa dengan token JELLY. Saat itu, fluktuasi harga yang tidak biasa menyebabkan HLP vault mengalami kerugian hampir US$12 juta. Kerugian ini terjadi karena vault terjebak dalam penyediaan likuiditas di tengah “penghapusan” order book.

HyperLiquid menanggapi tekanan JELLY dengan mengembalikan dana kepada trader yang terkena dampak dan menerapkan langkah-langkah keamanan yang lebih ketat untuk mencegah insiden di masa depan. Kesamaan terletak pada kedua kasus yang berasal dari pergerakan whale yang kuat di pasar yang likuiditasnya tipis, memicu short squeeze yang meluas.
Risiko untuk Trader Ritel
Ledakan harga XPL adalah bukti dari mekanisme “order book sweep” pada decentralized derivatives exchange. Ketika likuiditas cukup tipis, sebuah order yang cukup besar dapat menembus beberapa level harga, memicu rantai likuidasi. Tindakan ini menyebabkan volatilitas ekstrem dalam sekejap. Dalam kasus ini, order book Hyperliquid hampir sepenuhnya “dilahap,” meninggalkan trader ritel tidak dapat bereaksi dan menghadapi likuidasi massal.
Pola ini mengungkapkan risiko perdagangan di pasar dengan likuiditas terbatas. Whale dapat memanipulasi tren jangka pendek, mengubah keuntungan menjadi kerugian besar bagi sebagian besar investor lainnya.
Bagi investor individu, peristiwa XPL di Hyperliquid menyoroti tiga pelajaran penting. Pertama, investor sebaiknya menghindari leverage tinggi ketika likuiditas pasar terbatas, karena “squeeze” dapat menghapus akun dalam hitungan detik.
Kedua, memantau kedalaman order book dan arus kas on-chain sangat penting sebelum memasuki posisi untuk menghindari zona yang dieksploitasi oleh whale.
Akhirnya, bagi mereka yang berpartisipasi dalam vault likuiditas seperti HLP, penting untuk menyadari bahwa keuntungan jangka pendek mungkin datang dengan risiko kerugian signifikan selama volatilitas yang tidak terduga.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
