Aplikasi pengiriman pesan asal Cina, WeChat, akan mendukung pembayaran dalam yuan (RMB) digital. Mereka tergabung dalam program percontohan mata uang digital bank sentral (CBDC) pemerintah Cina yang belum lama ini memperluas area jangkauannya ke 11 kota lainnya.
Menurut sebuah pengumuman yang diterbitkan pada tanggal 7 April 2022, WeChat akan bergabung dengan program percontohan CBDC Cina atau yuan digital. Dukungan WeChat terhadap RMB digital sebenarnya pertama kali terungkap pada awal tahun ini. Namun, dengan adanya pengumuman tersebut, maka semakin jelaslah bahwa upaya mereka akan segera dimulai.
WeChat memiliki lebih dari 1 miliar pengguna. WeChat juga merupakan salah satu aplikasi yang paling banyak digunakan di Cina. Dengan menyediakan dukungan terhadap yuan digital, maka mereka bisa benar-benar mengalami pertumbuhan angka penggunaan. Aplikasi ini telah menjadi platform satu pintu untuk berbagai jenis layanan, termasuk memesan makanan dan mencari taksi.
Berbekal integrasi erat dengan layanan lainnya, WeChat bisa menjadi sebuah keuntungan nyata bagi adopsi yuan digital. CBDC Cina sudah dalam perjalanannya untuk menjadi fenomena penggunaan sehari-hari, dengan adanya peningkatan perluasan program percontohan.
Program percontohan yuan digital belum lama ini mengembangkan jangkauannya ke beberapa kota tambahan.
Pemerintah Cina akan menggunakan mata uang digital mereka ini dalam perhelatan Asian Games mendatang. Sebelumnya, mereka pernah melakukan uji coba terhadap RMB digital di Olimpiade Musim Dingin. Belum ada banyak informasi mengenai seberapa efektif CBDC ini dalam uji cobanya pada acara olahraga yang diselenggarakan bulan Februari 2022 lalu itu.
Secara umum, eksperimen percontohan yuan digital boleh dikatakan berhasil. Dari sejak peluncurannya, dilaporkan total volume transaksi RMB digital nyaris mencapai US$14 miliar, walaupun beberapa laporan menyatakan bahwa beberapa akun hanya dibuka dan tidak digunakan.
Masih Tetap Menindak Tegas Aset Kripto
Meski program yuan digital terus berkembang, namun pasar kripto setempat justru menyusut. Pemerintah Cina terkenal sangat ketat terhadap penggunaan aset kripto. Mereka menindak tegas penggunaan aset kripto sejak adanya menerbitkan aturan terkait kripto tahun lalu. Pemerintah Cina telah melarang penyimpanan dan trading aset kripto, maupun kegiatan mining.
WeChat sendiri baru-baru ini telah menutup akun yang memiliki kaitan dengan NFT. Mereka melakukan hal tersebut dalam rangka mematuhi aturan dari pemerintah mengenai aset kripto. Keputusan Mahkamah Agung Republik Rakyat Cina (RRC) yang menyatakan bahwa transaksi kripto adalah pengumpulan dana ilegal, semakin menambah sentimen negatif terhadap kelas aset kripto di negara tersebut.
Pemerintah Cina bahkan tak segan menawarkan hadiah uang tunai sebagai salah satu upaya pelarangan pasar kripto.
Terlepas dari adanya berbagai tindakan pelarangan, pemerintah Cina akhirnya menemukan jalan untuk memanfaatkan blockchain dalam meningkatkan perekonomiannya.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.