Kisruh antara perusahaan kripto dan raksasa teknologi mulai terlihat. Coinbase mengaku bahwa sistem iOS dari Apple telah memblokir fitur pengiriman non-fungible token (NFT) lewat Coinbase Wallet yang ada di App Store.
Dalam cuitan di Twitter pada hari Kamis (1/12), Coinbase mengatakan bahwa para pelanggannya tidak bisa mengirim NFT lewat crypto wallet yang ada di iOS. Hal itu terjadi lantaran Apple memblokir update aplikasi terbaru Coinbase hingga akhirnya mereka menonaktifkan fitur tersebut.
“Apple mengklaim, untuk mengirim NFT harus menggunakan sistem pembelian yang ada dalam aplikasi Apple, sehingga mereka bisa mengumpulkan 30% dari gas fee,” jelas pihak Coinbase.
Selama ini, Apple memang telah secara tegas mengatakan bahwa mereka tidak mendukung transaksi kripto, tetapi akan memfasilitasi pengiriman NFT di ekosistemnya dengan catatan terdapat biaya 30% dari setiap NFT yang diperdagangkan.
Pada Oktober lalu, Apple sudah melakukan pembaruan atas kebijakannya. Mereka menyebutkan larangan bagi berbagai aplikasi untuk menggunakan NFT yang menyertakan tombol, tautan eksternal, atau ajakan lain yang mengarahkan pelanggan ke mekanisme pembelian selain ‘pembelian dalam aplikasi’ (in-app purchase).
Menurut pihak Coinbase, bagi siapa pun yang memahami cara kerja NFT dan blockchain, hal tersebut sangatlah tidak mungkin. Karena sistem yang digunakan Apple tidak mendukung kripto, akibatnya hal itu turut mempersulit para perusahaan kripto untuk mematuhinya.
Apple Mempersulit Adopsi Web3?
Dampak terbesar dari aturan terbaru Apple adakah, setiap pemilik NFT yang juga merupakan pengguna iPhone tidak bisa memindahkan aset digital mereka ke crypto wallet lainnya. Pasalnya, sistem yang ada di dalamnya menolak untuk melakukan hal itu.
Beberapa pihak menganggap bahwa kebijakan Apple akan mempersulit laju adopsi web3. Menurut Coinbase, tindakan untuk memberikan NFT ke keluarga ataupun teman tidak bisa dilakukan lewat iPhone.
“Sederhananya, Apple telah memperkenalkan kebijakan baru untuk melindungi keuntungannya dengan mengorbankan investasi konsumen di NFT dan inovasi pengembangan di seluruh ekosistem kripto,” ungkap pihak Coinbase.
Meski merasa dirugikan, perusahaan yang dipimpin oleh Brian Armstrong ini tetap membuka diri untuk melakukan diskusi lebih lanjut dengan pihak Apple.
Sebagai informasi, kebijakan yang diambil oleh Apple memantik reaksi dari banyak pihak. Tidak hanya perusahaan kripto, Elon Musk yang sekarang menjadi pemilik baru Twitter turut melontarkan kritik tentang biaya 30% bagi para pengembang atas pembelian dalam aplikasi.
Tidak berhenti sampai di sana, Spotify dan pengembang game Fortnite, yaitu Epic Games, telah mengajukan keluhan anti-monopoli terhadap Apple yang memiliki market cap atau kapitalisasi pasar sebesar US$2,36 triliun.
Bak Dua Sisi Mata Uang
Kebijakan Apple terkait industri kripto sebenarnya tidak semuanya buruk. Pasalnya, Apple dalam pembaruannya juga menyebut bahwa platform kripto yang ada di aplikasinya harus sudah mengantongi izin dan lisensi dari regulator setempat.
Artinya, hanya platform yang terdaftar di negara tempat penggunanya saja yang bisa digunakan dan ada dalam sistem pembelian aplikasi Apple. Namun di sisi lain, Apple justru membatasi penggunaan NFT.
Sampai dengan September kemarin, kapitalisasi pasar NFT sudah mencapai US$11,3 miliar, dengan jumlah pengguna iPhone mencapai 1,2 miliar sampai tahun ini. Dari sini, rasanya pantas bila perusahaan kripto khawatir bahwa kebijakan Apple akan berdampak besar terhadap laju adopsi kripto, khususnya terkait NFT.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.