Aptos Labs, entitas yang membangun blockchain layer-1 (L1) Aptos, percaya diri dengan produk yang tengah dibangunnya. Mereka menggelar sayembara dengan total hadiah sebesar US$1 juta bagi para developer yang berhasil menemukan kerentanan dalam jaringan yang tengah dibangun itu.
Berdasarkan keterangan, hadiah yang bakal diberikan akan disalurkan secara berjenjang, tergantung dari jenis kerentanan yang ditemukan. Adapun hadiah maksimal baru akan diberikan ketika developer yang berpartisipasi menemukan titik kritis di jaringan blockchain yang digadang-gadang akan menjadi “The New Solana” itu.
“Terdapat pengecualian dalam program ini. Beberapa di antaranya adalah serangan yang telah dieksploitasi sendiri oleh pelapor yang menyebabkan kerusakan, serangan yang membutuhkan akses ke kredensial yang bocor, dan juga serangan yang membutuhkan akses ke alamat istimewa,” bunyi sayembara itu.
Selain itu, pengecualian pemberian hadiah juga termasuk di antaranya masalah yang sudah diketahui secara internal, duplikasi, atau masalah yang sudah dipublikasikan.
Jaringan blockchain yang dibangun oleh mantan orang-orang yang menggarap proyek kripto Diem milik Meta Platforms ini juga mengharuskan para partisipan melewati proses know-your-customer (KYC) terlebih dahulu. Pasalnya, program ini tertutup untuk siapa saja yang berada dalam daftar negara yang terkena sanksi oleh Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS).
Aptos mengungkapkan bahwa setiap laporan bug yang ditemukan dalam blockchain yang tengah dikembangkannya ini memerlukan proof-of-concept (PoC) sebagai syarat untuk mendapatkan hadiah. Titik kritis yang dimaksud oleh Aptos adalah kerusakan yang menyebabkan terjadinya downtime jaringan yang parah dan terjadinya kerusakan, serta kehilangan dana.
- Baca Juga: Proyek Blockchain Sui Dapat Suntikan Investasi US$300 Juta dari FTX, a16z, hingga Binance
Sekilas tentang Aptos yang Dijuluki “The New Solana”
Beberapa pihak menduga bahwa jaringan Aptos pada akhirnya akan menggeser posisi Solana sebagai blockchain tercepat di dunia. Dengan konsensus yang menggunakan proof-of-history (PoH), jaringan Solana secara teoritis diklaim mampu memproses hingga 710.000 transaksi per detik (TPS).
Dengan kemampuan Aptos yang disebut-sebut mampu memecahkan trilemma yang terdapat dalam blockchain, proyek ini diharapkan mampu menghasilkan waktu pemrosesan transaksi yang jauh lebih cepat. Beberapa investor juga sepertinya percaya dengan hal tersebut.
Terbukti, Aptos berhasil menerima pendanaan sekitar US$350 juta dari berbagai investor global. Mereka termasuk a16z, Multicoin Capital, Katie Haun, 3 Arrows Capital (3AC), ParaFI Capital, Tiger Global, FTX Ventures, hingga Coinbase Ventures.
Tidak hanya itu, Binance juga mengaku telah menambah jumlah investasinya di Aptos. Meskipun tidak menyebutkan nilai investasinya, tetapi beberapa pihak menduga hal ini membuat valuasi Aptos melonjak menjadi lebih dari US$4 miliar. Binance mengaku bahwa proyek ini akan mampu mengubah peta industri kripto dan memikat minat banyak orang untuk menggunakan produknya.
“Aptos dapat berkontribusi membawa 100 juta pengguna ke ruang kripto untuk menciptakan akses yang universal ke aset terdesentralisasi bagi milliaran orang,” jelas Direktur Investasi Binance Labs, Jeffrey Ma.
Investasi Pengembangan Blockchain Masih Mengalir Deras
Pengembangan sektor kripto, termasuk dalam membuat blockchain yang berkinerja baik, masih menjadi minat utama bagi para venture capital (VC). Hal ini terlihat dari jumlah dana yang sudah disalurkan ke sektor ini yang mencapai US$17,5 miliar pada semester I/2022.
Adapun hal ini mencapai 65,05% dari total investasi VC yang didistribusikan ke dunia kripto sepanjang tahun 2021. Salah satu wilayah yang menjadi rujukan investasi kripto pada tahun ini adalah Amerika Utara.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.