Arbitrum (ARB) mencatat lonjakan lebih dari 12% dalam 24 jam terakhir setelah resmi listing di Robinhood, mengundang spekulasi pasar yang signifikan. Kapitalisasi pasarnya kini nangkring di US$1,8 miliar, dan volume perdagangannya melesat ke US$400 juta dalam kurun waktu yang sama.
Terlepas dari apresiasi tajam harga, indikator teknikal menguak bahwa ARB masih berada dalam tren turun, namun geliat pembeli mulai terlihat lebih dominan.
Grafik DMI ARB Ungkap Pembeli Kini Ambil Alih
Pasca pengumuman listing di Robinhood, grafik Directional Movement Index (DMI) Arbitrum memperlihatkan perubahan yang cukup mencolok.
ADX, sebagai pengukur kekuatan tren, turun tipis ke 28,4 dari sebelumnya 30,6, mencerminkan pelemahan tren bearish. Sementara itu, +DI melonjak dari 13,5 ke 29,3, sedangkan -DI merosot dari 37,3 menjadi 25,2. Ini menandakan peningkatan momentum beli yang cukup kuat, berbanding terbalik dengan melemahnya tekanan jual.
Walau terdapat pergeseran ini, ARB masih terjebak dalam tren turun. Namun, jika momentum bullish terus meningkat, potensi pembalikan tren semakin terbuka lebar.

Average Directional Index (ADX) adalah indikator teknikal yang mengukur intensitas sebuah tren, tanpa memandang arahnya. Jika angkanya melebihi 25, itu menandakan tren yang solid, sementara di bawah 20 menunjukkan pasar yang lesu atau tanpa arah yang jelas.
Dengan ADX yang saat ini berada di level 28,4, tren ARB masih tergambar dengan jelas, namun tren turun menandakan melemahnya tekanan bearish.
Kenaikan +DI serta penurunan -DI menandakan bahwa pembeli mulai menguasai pasar, meski ARB masih membutuhkan konfirmasi tambahan untuk benar-benar beralih ke tren bullish. Jika +DI terus meningkat hingga melampaui -DI, ARB bisa memasuki fase bullish reversal.
Aktivitas Alamat Arbitrum Terus Menyusut
Walaupun harga Arbitrum melejit pasca listing di Robinhood, jumlah Alamat Aktif 7 hari di jaringan Arbitrum justru konsisten menukik sejak Desember.
Saat ini, metrik ini berkisar di 36.400—turun drastis dari 110.000 alamat aktif yang tercatat pada 7 Desember, ketika ARB masih diperdagangkan di kisaran US$1,23.
Kendati listing di Robinhood memantik euforia spekulatif dalam jangka pendek, kelangsungan apresiasi harga ARB dalam jangka panjang bisa terancam jika interaksi on-chain terus menyusut.

Memonitor jumlah alamat aktif sangat krusial karena mencerminkan tingkat partisipasi pengguna asli dan tingkat adopsi blockchain. Lonjakan jumlah alamat aktif biasanya mengindikasikan penggunaan jaringan yang kian intensif, meningkatnya permintaan layanan, serta komunitas yang semakin hidup.
Namun, merosotnya keterlibatan on-chain Arbitrum menimbulkan tanda tanya: apakah lonjakan harga belakangan ini didorong oleh peningkatan utilitas sesungguhnya ataukah sekadar euforia pasar pasca-listing di Robinhood?
Jika tren turun ini berlanjut, itu bisa mengindikasikan bahwa meskipun harga meningkat, minat pada ekosistem jaringan justru meredup. Hal ini pada akhirnya berpotensi membebani valuasi ARB dalam jangka panjang.
Prediksi Harga Arbitrum (ARB) di Bulan Maret
Garis Exponential Moving Average (EMA) Arbitrum menunjukkan bahwa aset ini masih berkutat dalam tren turun, karena moving average (MA) jangka pendeknya tetap bertengger di bawah MA jangka panjang.
Namun, pasca-lonjakan harga setelah listing di Robinhood, garis EMA jangka pendek mulai menunjukkan tanda-tanda reli.
Bila momentum ini terus berlanjut, harga ARB berpotensi menguji level resistance di US$0,438. Andaikata berhasil menembus level ini, jalur menuju US$0,466 hingga US$0,51 bisa terbuka.

Kunci bagi ARB kini terletak pada apakah tekanan beli dapat bertahan cukup lama untuk mengonfirmasi tren naik yang bisa membatalkan struktur bearish sebelumnya.
Sebaliknya, jika ARB gagal mempertahankan momentumnya, tren turun bisa kembali mendominasi. Dalam skenario tersebut, harga dapat kembali menguji level support di US$0,38.
Breakdown di bawah zona ini akan menandakan kelemahan yang kembali muncul, berpotensi menyeret harga turun ke US$0,349. Jika level ini pun tak mampu bertahan, ARB akan rontok ke bawah US$0,35 untuk pertama kalinya, semakin memperkuat sentimen bearish.
Bagaimana pendapat Anda tentang analisis harga Arbitrum (ARB) ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
