Trusted

Arus Modal ke Bitcoin Tembus Rp669 Triliun, Bos Indodax: Level US$100.000 Bukan Mustahil

3 menit
Diperbarui oleh Adi Wiratno
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Arus modal masuk ke Bitcoin (BTC) menembus kisaran US$40 miliar atau setara Rp669 triliun, menunjukkan meningkatnya adopsi secara masif.
  • Jika tren ini terus berlanjut, maka ekspektasi harga Bitcoin tembus sekitar US$100.000 bukan lagi sesuatu yang mustahil.
  • promo

Industri aset kripto kembali mencetak sejarah. Berdasarkan laporan terbaru, arus modal masuk ke Bitcoin (BTC) telah menembus kisaran US$40 miliar atau setara Rp669 triliun. Sejak peluncuran ETF Bitcoin Spot pada Januari 2024. Fenomena itu mencerminkan meningkatnya antusiasme pasar terhadap Bitcoin sebagai pilihan instrumen investasi. 

Lonjakan arus modal itu semakin tegas oleh laporan mingguan CoinShares pada pekan  keempat April 2025, yang mencatat arus masuk sebesar US$3,4 miliar ke produk investasi aset digital—terbesar sejak Desember 2024 dan ketiga terbesar sepanjang sejarah.

Dari jumlah tersebut, Bitcoin menjadi penerima utama dengan inflow US$3,18 miliar, disusul Ethereum sebesar US$183 juta. Sementara itu, altcoin seperti Sui dan XRP turut mencatatkan inflow masing-masing US$20,7 juta dan US$31,6 juta.

Tidak hanya itu, aktivitas pembelian juga menunjukkan tren akumulasi masif. Strategy, perusahaan publik terbesar pemilik Bitcoin, kembali memborong 15.355 BTC senilai US$1,65 miliar (sekitar Rp25,8 triliun) sepanjang 21-27 April 2025.

Kepemilikan total mereka kini mencapai 553.555 BTC. Pembelian ini dilakukan saat harga Bitcoin melonjak dari US$87.000 ke sekitar US$94.000, mencerminkan optimisme pasar yang tinggi terhadap aset digital ini.

Merespons hal itu, CEO Indodax, Oscar Darmawan menuturkan, pergerakan besar ini menandakan semakin menariknya pasar kripto global. Menurutnya, banyak institusi besar, seperti Strategy (MicroStrategy) maupun institusi lainnya yang melihat Bitcoin sebagai alat menjanjikan untuk penyimpan nilai jangka panjang. Sekaligus memperlihatkan kepercayaan yang kuat terhadap fundamental BTC.

“Arus dana institusional ini juga bisa menjadi acuan penting bagi investor retail di Indonesia. Karena pertumbuhan ekosistem kripto kini lebih stabil dengan adanya dukungan dari regulasi yang terus berkembang dan adopsi yang kian meluas secara global,” jelasnya melalui keterangan resmi.

Bitcoin ke US$100.000 Bukan Hal Mustahil

Beberapa waktu lalu, Standard Chartered mengeluarkan prediksi bahwa harga BTC akan mampu menembus level US$150.000 di akhir 2025. Bahkan, ATH (all time high) baru diyakini akan tercapai di kuartal kedua tahun ini, seiring meningkatnya permintaan dari ETF dan efek dari halving Bitcoin yang  telah terjadi pada April 2024.

Menariknya, menurut analis dari Standard Chartered, mayoritas arus masuk ETF saat ini tidak berasal dari investor retail, melainkan institusi seperti dana pensiun dan perusahaan manajemen aset besar.

Hal itu memberi gambaran bahwa permintaan terhadap Bitcoin bersifat jangka panjang dan lebih stabil. Selain itu, ETF dari BlackRock, yaitu iShares Bitcoin Trust (IBIT), telah menjadi salah satu ETF dengan pertumbuhan tercepat di sejarah keuangan Amerika Serikat.

IBIT mengelola lebih dari 270.000 BTC atau setara US$17,8 miliar hingga April 2025, mengungguli ETF Ethereum maupun produk derivatif lainnya.  Oscar menilai, bila tren ini terus berlanjut, maka ekspektasi harga Bitcoin tembus sekitar US$100.000 bukan lagi sesuatu yang mustahil.

“Bitcoin semakin mendapat pengakuan sebagai emas digital. Bedanya, akses dan distribusinya jauh lebih mudah. Ini merupakan peluang strategis bagi masyarakat Indonesia untuk mulai berpartisipasi dalam aset digital global,” tegasnya.

Regulasi Jadi Kunci

Peran regulasi juga menjadi kunci. Oscar mengapresiasi pendekatan proaktif dari pemerintah Amerika Serikat dan negara-negara maju lainnya dalam membuka ruang legalitas untuk produk ETF kripto, yang pada akhirnya menarik investor global.

Di Indonesia, Oscar berharap tren ini dapat menjadi acuan untuk percepatan edukasi masyarakat dan penguatan pemahaman terhadap aset kripto. Pihaknya optimistis bahwa dengan pendekatan yang benar, literasi keuangan digital, dan dukungan regulasi lokal, Indonesia dapat mengambil peran lebih besar dalam arus investasi global ke aset digital.

Sebagai catatan, lonjakan aktivitas transaksi pengguna di platform miliknya juga sudah terlihat sejak bulan lalu. Angkanya mencapai Rp9,8 triliun sejak awal April tahun ini, yang menunjukkan peningkatan kepercayaan terhadap aset digital juga terjadi di dalam negeri.

Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi Bitcoin yang bisa mencetak ATH baru di kuartal 2 tahun ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia
Platform kripto terbaik di Indonesia
Platform kripto terbaik di Indonesia

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

adi-wiratno.jpeg
Adi Wiratno
Adi adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 9 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
BACA BIO LENGKAP
Disponsori
Disponsori