Ava Labs Inc., developer utama blockchain Avalanche, dikabarkan sedang dalam proses mengumpulkan putaran pendanaan terbaru menurut sejumlah pihak yang mengetahui hal tersebut.
Menurut sumber yang berbicara kepada Bloomberg dengan status anonim—karena putaran pendanaan ini belum dipublikasikan, Ava Labs diperkirakan akan mengumpulkan pendanaan senilai US$348 juta (Rp5 triliun) dengan valuasi perusahaan tersebut mencapai US$5,25 miliar (Rp75,6 triliun).
Bila benar terjadi, taksiran valuasi dalam pendanaan dari perusahaan rintisan yang didirikan dan dipimpin oleh profesor Universitas Cornell, Emin Gün Sirer, ini akan membuatnya menjadi salah satu startup yang paling bernilai di dunia kripto. Ava Labs belum memberikan tanggapan terkait pemberitaan ini.
Sebagai informasi, mainnet Avalanche diluncurkan pertama kali pada September 2020. Avalanche diketahui mencoba bersaing dengan sejumlah blockchain, termasuk Solana hingga Polkadot, dalam menawarkan kecepatan tinggi dan biaya transaksi rendah bagi berbagai keperluan, mulai dari trading, pinjaman, hingga games.
Hal ini ternyata telah mendapatkan daya tarik dari para user hingga developer yang membuat mereka berbondong-bondong menghadiri konferensi Avalanche Summit di Barcelona, Spanyol, pada tanggal 22 – 27 Maret lalu.
Pada 7 April lalu, Terraform Labs (TFL) perusahaan di balik blockchain Terra dan organisasi nirlaba Luna Foundation Guard (LFG) yang didirikan untuk mendukung stablecoin TerraUSD (UST), mengumumkan telah membeli gabungan token AVAX senilai US$200 juta dari Avalanche Foundation.
Do Kwon, co-founder & CEO TFL, menilai Avalanche memiliki pertumbuhan yang solid dalam ekosistem blockchain dan mempunyai basis pendukung yang loyal.
Sepak Terjang Avalanche
Adapun token Avalanche (AVAX) berada di urutan ke-10 dalam daftar aset kripto dengan kapitalisasi (market cap) lebih dari US$20 miliar, menurut data CoinMarketCap.
Sementara itu, volume perdagangan Avalanche (AVAX) dalam 24 jam berada di atas US$700 juta. Nilai ini tentu masih rendah dibandingkan dengan token Terra (LUNA) yang berada di posisi ke-9 dan dalam 24 jam terakhir memiliki volume perdagangan di atas US$1,8 miliar.
Setelah harga AVAX berada di level US$80 pada penutupan market 13 April, token Avalanche sempat melesat ke posisi tertinggi US$81,74 pada 14 April sebelum akhirnya parkir di harga US$76,82 pada penutupan pasar hari Kamis.
Defi Llama memperkirakan total aset yang sedang dikunci atautotal value locked (TVL) dalam protokol AVAX mencapai US$10,41 miliar. Protokol DeFi Aave yang memungkinkan pengguna memberikan pinjaman atau meminjam aset digital berada di posisi teratas dengan menyumbang 25% dari total TVL AVAX.
Sejauh ini, diperkirakan ada 458 project yang berjalan di atas blockchain Avalanche. Di antara seperti di bidang keuangan maupun game yang terdesentralisasi. Menurut pengamatan DappRadar, ada hampir 250 dApps aktif di blockchain Avalanche.
Menariknya, pada 8 Maret lalu, organisasi utama dalam ekosistem blockchain Avalanche yaitu Avalanche Foundation meluncurkan Avalanche Multiverse, sebuah program insentif bernilai hingga 4 juta token AVAX atau setara US$290 juta.
Inisiatif ini bertujuan untuk mempercepat adopsi dan pertumbuhan fungsionalitas ‘subnet‘ baru yang membantu mengembangkan blockchain khusus aplikasi di Avalanche.
Pada tahap awal, program ini akan difokuskan untuk mendukung ekosistem baru termasuk game yang mendukung blockchain, DeFi, NFT, serta sejumlah adopsi dalam penggunaan institusional.
Deretan Pendanaan yang Diterima Ava Labs
Ava Labs yang didirikan pada sekitar Juni 2018 diketahui telah mendapatkan total pendanaan US$290 juta, menurut catatan Crunchbase.
Rinciannya termasuk, senilai US$6 juta dari sejumlah investor meliputi Andreessen Horowitz (a16z), Polychain, hingga Balaji Srinivasan (mantan CTO Coinbase) pada Februari 2019.
Kemudian pada Juni 2020, mereka mengumpulkan US$12 juta dalam private token sale dari sejumlah investor termasuk Galaxy Digital hingga Bitmain. Lalu pada Juli 2020, Ava Labs mengantongi US$42 juta dari menjual token Avalanche (AVAX).
Selanjutnya pada September 2021, Polychain Capital dan Three Arrows Capital memimpin investasi bagi ekosistem blockchain publik Avalanche senilai US$230 juta melalui private sale token yang diterima Avalanche Foundation.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.