Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mengaku siap menggenjot pengembangan bisnis derivatif berbasis kripto di Indonesia. Tingginya jumlah investor aset digital yang tercatat menjadi salah satu alasan bagi regulator untuk terus mendorong pertumbuhan segmen bisnis tersebut.
Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi Bappebti, Tirta Karma Senjaya, menjelaskan, Bappebti yang selama ini memegang marwah regulasi pada perdagangan produk derivatif/futures komoditas, sudah menaruh fokus pada bisnis derivatif Bitcoin (BTC) maupun Ethereum (ETH).
Dirinya mengakui, saat ini sudah terdapat beberapa pelaku usaha yang mengajukan izin tersebut. Meskipun tidak menjelaskan siapa entitas yang dimaksud, yang jelas hal tersebut menunjukkan bahwa entitas kripto lokal juga sudah menangkap potensi tersebut sebagai peluang untuk mengembangkan ekosistem aset kripto.
“Kami fokus untuk pengembangan produk kripto di pasar dalam negeri, untuk produk futures kripto seperti derivatif BTC maupun ETH,” jelasnya kepada BeInCrypto, Rabu (10/7).
Ambisi tersebut cukup beralasan, pasalnya dalam pengamatan Bappebti, masih banyak investor dalam negeri yang melakukan perdagangan derivatif kripto mereka ke bursa luar negeri. Ditambah lagi, menurutnya, kontribusi terbesar dalam perdagangan kripto berasal dari perdagangan derivatif.
Dia mencontohkan, untuk Binance misalnya, sekitar 80% perdagangan yang ada di entitas tersebut berasal dari derivatif, sedangkan sisanya berasal dari pasar spot.
Melansir data CoinGecko, volume perdagangan derivatif Binance dalam 24 jam terakhir terlihat jauh lebih tinggi ketimbang volume perdagangan di pasar spot. Nilainya mencapai US$46,57 miliar, sementara untuk volume perdagangan di pasar spot mencapai US$12,03 miliar.
Kaji Aturan ETF Kripto
Sementara itu, ihwal penerbitan produk exchange-traded fund (ETF) berbasis kripto, Tirta mengakui bahwa produk tersebut masih tergolong baru dan pihaknya baru bisa memutuskan untuk mengkajinya setelah perdagangan derivatif kripto dipastikan berjalan baik.
Terlepas dari hal itu, beberapa pelaku usaha mengatakan bahwa kehadiran ETF Bitcoin spot di beberapa negara bisa dijadikan peluang bagi Indonesia untuk mengikuti jejak yang sama. Seperti diketahui, belum lama ini Thailand telah memberikan lampu hijau untuk kehadiran ETF Bitcoin spot.
CEO Tokocrypto, Yudhono Rawis, memandang negeri ini bisa mendapatkan dampak positif dari kehadiran produk baru tersebut. Bahkan menurutnya, dengan adanya ETF Bitcoin spot, adopsi kripto di Indonesia bisa mendapatkan dorongan yang signifikan karena opsi investasi yang lebih aman dan teregulasi sudah tersedia.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.