Lihat lebih banyak

Circulating Supply vs Total Supply : Penjelasan Pasokan Token Crypto

6 mins
Diperbarui oleh Hanum Dewi
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Dalam melakukan riset sebelum mulai berinvestasi atau trading crypto, seorang pelaku pasar perlu memperhatikan supply token crypto tersebut. Ada beberapa jenis pasokan terkait mata uang kripto yaitu: circulating supply, maximum supply dan total supply. Apa bedanya dan apa pentingnya dari masing-masing istilah cryptocurrency tersebut? Baca artikel ini untuk memahaminya lebih dalam.

Beli Crypto di Exchange Terbaik

Hadiah hingga US$30.000

Trading dengan fitur lengkap
Hadiah hingga US$30.000
Buka ByBit www.bybit.com
Aset Kripto 470+
Biaya Trading 0,1%
Benefit VIP Fee 0%

Beli Crypto Pakai Rupiah

Biaya Trading Gratis
Beli Crypto Pakai Rupiah
Buka OKX www.okx.com
Aset Crypto 350+
Biaya Trading Gratis (waktu terbatas)
Bonus Ajak Teman hingga $10.000

Bonus USDT 3200

Trading, Leverage, Earn
Bonus USDT 3200
Buka KuCoin www.kucoin.com
Aset Crypto 700+
Biaya Trading 0,1%
Benefit Fee Diskon 20% dengan KCS

Pengertian terkait pasokan cryptocurrency

Dalam penciptaan cryptocurrency, penentuan pasokan menjadi bagian penting dari desain dan ekonomi token (tokenomics) crypto tersebut. Pasokan utama bisa bersifat terbatas ataupun dinamis. Lantas, pasokan juga terbagi menjadi beberapa jenis yaitu: circulating supply, maximum supply dan total supply.

Apa itu circulating supply?

Circulating supply (pasokan beredar) adalah jumlah total dari suatu cryptocurrency yang saat ini berada dalam sirkulasi dan dapat orang perdagangkan di pasar. Ini mencakup semua koin atau token yang telah terbit, serta yang individu, investor, dan pengguna dapat gunakan dalam kegiatan seperti perdagangan, investasi, dan pembayaran.

Circulating supply biasanya merupakan salah satu parameter yang penting untuk dipertimbangkan dalam menganalisis cryptocurrency. Hal ini karena circulating supply memengaruhi sejumlah faktor ekonomi, termasuk: harga, kapitalisasi pasar (market cap), likuiditas, dan pengaruh pada ekosistem.

Di samping itu, metrik ini bersifat dinamis alias bisa berubah seiring waktu. Sejumlah hal yang dapat berpengaruh pada circulating supply adalah penambangan (mining), pembakaran (burning), serta pembelian dan penjualan (trading).

Semakin tinggi jumlah pasokan beredar mencerminkan semakin likuid cryptocurrency tersebut. Alasannya, semakin banyak coin yang bisa orang gunakan untuk transaksi. Namun, semakin rendah circulation dan market cap makin tinggi, harga crypto menjadi makin mahal karena menjadi makin langka.

Lalu, circulating supply juga berguna untuk menghitung market cap sebuah token crypto. Sebab, market cap adalah nilai total cryptocurrency, yang cara hitungnya adalah dengan mengalikan harga pasar dengan circulating supply.

Trading Crypto Sekarang

Apa itu maximum supply?

Maksimum supply dalam cryptocurrency mengacu pada jumlah maksimum koin atau token yang akan pernah ada dalam sirkulasi sesuai dengan desain dan protokol cryptocurrency tersebut. Metrik ini adalah jumlah tertinggi pasokan mata uang kripto tersebut dapat capai selama seluruh masa eksistensinya.

Maksimum supply adalah salah satu aspek penting dalam ekonomi dan desain mata uang kripto karena dapat memengaruhi nilai, distribusi, dan penggunaannya dalam ekosistem.

Pasokan maksimum ini dapat berbeda-beda untuk setiap cryptocurrency. Bitcoin, misalnya, memiliki maximum supply 21 juta seperti tertera dalam white paper crypto tersebut. Artinya, tidak akan ada lagi Bitcoin yang dapat ditambang setelah 21 juta Bitcoin telah ditambang.

Sementara itu, Ethereum tidak memiliki batas maksimum supply. Akan tetapi, ada batasan berupa sekitar 18 juta ETH tercetak tiap tahun berdasarkan waktu dan reward blok saat ini.

Sementara itu, stablecoin seperti USDT (Tether), USDC (USD Coin) dan BUSD (Binance USD) yang memiliki cadangan dalam dolar AS memiliki pasokan maksimum yang terjaga. Alasannya, stabilitas koin ini merupakan yang utama untuk mencegah lonjakan harga. Makanya, ada mekanisme burning (pembakaran) untuk mengendalikan supply stable coin.

Maximum supply dapat mempengaruhi harga cryptocurrency. Semakin rendah maximum supply, semakin langka cryptocurrency tersebut dan semakin mahal harganya. Anggapannya, cryptocurrency dengan maximum supply yang rendah lebih banyak orang cari.

Apa itu total supply?

Total supply dalam cryptocurrency adalah jumlah keseluruhan koin atau token yang telah atau akan muncul dalam ekosistem cryptocurrency tersebut selama seluruh masa eksistensinya. Angka ini mencakup semua koin yang sudah ada di sirkulasi (circulating supply) saat ini, serta koin dalam produksi dalam masa mendatang sesuai dengan aturan dan protokol dari penciptanya.

Total supply adalah salah satu parameter penting dalam ekonomi suatu cryptocurrency karena dapat memengaruhi cara harga dan penggunaan mata uang kripto itu. Ini juga berdampak pada distribusi aset, inflasi, dan berbagai aspek lainnya dalam ekosistem cryptocurrency.

Cara hitung total pasokan token adalah dengan menambahkan pasokan yang beredar ke jumlah koin yang telah ditambang namun belum didistribusikan di pasar. Dalam kasus koin untuk hadiah staking dalam cadangan, misalnya, koin tersebut telah dicetak. Namun, mereka terkunci dalam protokol proyek dan hanya didistribusikan ketika pemangku kepentingan memenuhi kondisi tertentu.

Contoh lain adalah ketika proyek mata uang kripto baru meluncur, dan jumlah token yang dicetak tidak sama dengan yang didistribusikan. Tindakan semacam ini biasanya bertujuan untuk mengikuti permintaan dan tidak kelebihan pasokan mata uang kripto yang dapat berdampak negatif terhadap harga.

Beda Total Supply dan Circulating Supply

Melihat data di CoinMarketCap saat ini mungkin investor pemula crypto bisa bingung, mengapa total supply dan circulating supply Bitcoin bisa sama?

Jawabannya, saat ini, sekitar 18,9 juta Bitcoin telah ditambang dan beredar di pasar. Jumlah Bitcoin dari hasil penambangan itu langsung beredar sehingga jumlah total supply dan circulating Bitcoin bisa sama.

Namun, yang berbeda saat ini adalah jumlah pasokan maksimum sebab mining Bitcoin saat ini masih belum mencapai maximum supply sebanyak 21 juta. Bila semua Bitcoin sudah selesai ditambang, maka total supply pun akan sama dengan maximum supply.

Metrik terkait circulating supply cryptocurrency Bitcoin. Sumber
Metrik terkait circulating supply cryptocurrency Bitcoin. Sumber

Mengapa pasokan crypto terbatas?

Proyek-proyek cryptocurrency memiliki batasan dalam pasokan koin dan token crypto mereka. Setidaknya ada beberapa alasan untuk batasan coin supply ini.

Pertama-tama, batasan pasokan bertujuan untuk mengendalikan inflasi. Inflasi adalah kenaikan harga umum barang dan jasa. Sebab dari inflasi datang dari berbagai faktor, termasuk peningkatan pasokan uang. Dengan membatasi pasokan cryptocurrency, pengembang cryptocurrency mencoba untuk mengendalikan inflasi dan menjaga nilai cryptocurrency tetap stabil.

Kemudian, adanya batas supply juga untuk menciptakan kelangkaan. Kelangkaan adalah konsep ekonomi yang menyatakan bahwa barang yang langka akan lebih berharga daripada barang yang berlimpah. Dengan membatasi pasokan cryptocurrency, pengembang cryptocurrency mencoba untuk menciptakan kelangkaan dan meningkatkan nilai cryptocurrency.

Terakhir, membatasi pasokan juga memberikan kepastian: Batasan pasokan memberikan kepastian kepada investor bahwa jumlah cryptocurrency yang akan beredar akan tetap terbatas. Hal ini dapat membantu investor untuk membuat keputusan investasi yang lebih baik.

Pertimbangan investor terkait supply coin crypto

Investor perlu mempertimbangkan batasan pasokan cryptocurrency sebelum berinvestasi. Sebabnya, batasan pasokan dapat berdampak besar pada harga cryptocurrency. Berikut adalah beberapa hal yang perlu menjadi perhatian investor dalam berinvestasi terkait dengan pasokan cryptocurrency:

  • Maximum supply: Semakin rendah maximum supply, semakin langka cryptocurrency tersebut dan semakin mahal harganya. Cryptocurrency dengan maximum supply yang rendah menjadi sulit orang dapatkan dan memiliki potensi pertumbuhan yang lebih tinggi.
  • Total supply: Total supply adalah jumlah cryptocurrency yang akan pernah ada, termasuk cryptocurrency yang menjadi target mining, minting, burning dan staking oleh orang-orang atau entitas lain. Investor perlu mempertimbangkan total supply ketika membandingkan cryptocurrency yang berbeda.
  • Potensi inflasi: Cryptocurrency dengan maximum supply yang tidak terbatas dapat mengalami inflasi yang tinggi, karena jumlah cryptocurrency yang beredar terus bertambah. Investor perlu mempertimbangkan potensi inflasi ketika berinvestasi di cryptocurrency dengan supply yang tidak terbatas.
  • Fully diluted market cap (FDV): Hal ini mencakup semua token yang dikeluarkan oleh proyek kripto, termasuk yang sudah beredar di pasar dan yang belum dilepaskan. Cara menghitung FDV adalah dengan mengalikan harga pasar saat ini dengan jumlah total token yang akan pernah ada. Misalnya, jika harga pasar Bitcoin saat ini adalah $20.000 dan Bitcoin memiliki maximum supply 21 juta, maka FDV Bitcoin adalah $420 triliun.

Investasi Crypto Sekarang

Kesimpulan

Analisis mengenai pasokan cryptocurrency termasuk circulating supply, total supply dan maximum supply sangat penting pagi pelaku pasar. Alasannya, ketiga metrik tersebut bisa berpengaruh terhadap harga aset kripto seperti Bitcoin. Makanya, memahami perbedaan antara ketiganya berguna dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi dalam cryptocurrency.

Namun, tetap saja investor perlu mempertimbangkan faktor-faktor lain, seperti fundamental proyek dan sentimen pasar, ketika berinvestasi di cryptocurrency. Pasokan cryptocurrency hanyalah salah satu faktor saja dalam pertimbangan. Selalu DYOR dan gunakan uang dingin dalam berinvestasi crypto.

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Prioritas kami adalah menyediakan informasi berkualitas tinggi. Kami meluangkan waktu untuk mengidentifikasi, meriset, dan membuat konten edukasi yang sekiranya dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami menerima komisi dari para mitra kami untuk penempatan produk atau jasa mereka dalam artikel kami, supaya kami bisa tetap menjaga standar mutu dan terus memproduksi konten yang luar biasa. Meski demikian, pemberian komisi ini tidak akan memengaruhi proses kami dalam membuat konten yang tidak bias, jujur, dan bermanfaat.

foto-profil-hanum.png
Hanum Dewi
Hanum Dewi adalah seorang penulis dengan spesialisasi pada topik bisnis, keuangan, dan investasi. Dengan latar belakang pendidikan di bidang komunikasi dan pengalaman 8+ tahun di pasar modal, Hanum juga melakukan riset untuk membuat konten yang menarik dan informatif di berbagai topik. Melengkapi kemampuan menulisnya, dia juga selalu mengikuti tren dan perkembangan terbaru di industri cryptocurrency, DeFi, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori