Trusted

Apa Itu Smart Contract? Pengertian dan Implementasi dalam Blockchain dan Crypto

8 mins
Diperbarui oleh Hanum Dewi
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Bayangkan kita bisa memastikan sebuah kesepakatan untuk berjalan secara otomatis tanpa adanya pihak ketiga yang mengawasi. Itulah alasan hadirnya smart contract atau kontrak pintar dalam teknologi blockchain, seperti Ethereum, yang mendukung desentralisasi dan membuat orang tidak harus memberikan kepercayaan pada satu pihak. Kini seiring dengan berkembangnya aplikasi dan keuangan terdesentralisasi (DeFi), kontrak pintar ini menjadi kebutuhan utama. Artikel ini akan membahas mulai dari pengertian, fungsi, hingga contoh implementasi smart contract dalam konteks blockchain dan cryptocurrency.

Exchange Terbaik untuk Trading Crypto

Beli Koin Crypto Pakai Kartu

Biaya Trading Gratis
Beli Koin Crypto Pakai Kartu
Buka OKX www.okx.com
Aset Crypto 350+
Biaya Trading Gratis (waktu terbatas)
Bonus Ajak Teman hingga $10.000

Daftar dan Raih Bonus 1.000 USDT

Fitur Copy Trading Crypto
Daftar dan Raih Bonus 1.000 USDT
Buka Bitget www.bitget.site
Aset Crypto 690+
Biaya Trading (Diskon 20%) 0,08% (pengguna BGB token)
Bonus hingga 1.000 USDT

Trading Crypto Tanpa KYC

Aplikasi copy trading terbaik
Trading Crypto Tanpa KYC
Buka BingX www.bingx.com
Aset Crypto 780+
Biaya Trading Mulai 0,005%
Bonus hingga 5.000 USDT

Apa itu smart contract?

Smart contract adalah program komputer yang berjalan di atas blockchain, terutama pada platform blockchain Ethereum. Fungsinya adalah untuk mengatur, melaksanakan, dan menegosiasikan perjanjian atau kontrak antara pihak-pihak yang terlibat tanpa memerlukan perantara. Kontrak ini terdiri dari kode yang menentukan aturan dan kondisi yang harus terpenuhi agar kontrak itu sendiri dapat berjalan.

Proses penerapan kontrak pintarmenggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan teknologi blockchain untuk menciptakan kontrak yang otomatis, transparan, aman, dan bisa terverifikasi. Mereka beroperasi berdasarkan prinsip “jika A terjadi, maka lakukan B” dengan menggunakan kode pemrograman. Ketika kondisi yang tertera dalam kontrak terpenuhi, maka dia akan berjalan dengan sendirinya tanpa intervensi manusia.

Dalam konteks cryptocurrency, smart contract memungkinkan pengguna untuk membuat dan melaksanakan token cryptocurrency dan kontrak cerdas lainnya. Misalnya, pengguna (developer) dapat menggunakan kontrak pintar untuk menciptakan token baru, mengatur penjualan token, atau membuat kontrak cerdas yang mengatur pertukaran aset digital antara pihak-pihak yang terlibat.

Smart contract juga memungkinkan adanya desentralisasi, artinya tidak ada satu entitas pusat yang mengendalikan atau memiliki akses penuh terhadap kontrak. Informasi dan transaksi yang terkait dengan kontrak cerdas ini tersimpan dan terverifikasi oleh jaringan blockchain, sehingga sulit untuk memanipulasi atau mengubahnya tanpa persetujuan mayoritas pemangku kepentingan dalam jaringan.

Dengan kontrak pintar, potensi kecurangan, penipuan, atau ketidakjujuran dapat berkurang karena kontrak akan berjalan sesuai dengan aturan yang tertera dalam kode. Ini memberikan keamanan dan kepercayaan tambahan dalam berbagai transaksi dan interaksi yang terjadi dalam lingkungan blockchain dan cryptocurrency.

BELI CRYPTO DI EXCHANGE POPULER

Sejarah smart contract

Orang yang pertama kali memperkenalkan konsep smart contract adalah Nick Szabo, melalui esai yang dia tulis pada 1994. Kemudian, dalam esai lanjutan pada 1996 berjudul “Smart Contracts: Building Blocks for Digital Markets,” Szabo menggambarkannya sebagai protokol komputer yang memfasilitasi, memverifikasi, dan mengeksekusi kondisi yang tertera dalam suatu kontrak.

Dalam esainya, Szabo menggambarkan bagaimana ini dapat berguna untuk mengotomatiskan dan memfasilitasi transaksi dan interaksi bisnis secara elektronik. Ia berpendapat bahwa dengan menggunakan kontrak pintar, perjanjian dapat berjalan secara otomatis tanpa memerlukan intervensi pihak ketiga. Hal ini dapat meningkatkan keamanan, efisiensi, dan keandalan dalam pelaksanaan kontrak.

Szabo juga menjelaskan beberapa karakteristik penting dari kontrak cerdas, seperti fungsi kriptografis untuk verifikasi, ketidakbisaan untuk diubah setelah dijalankan, dan penggunaan jaringan komputer terdesentralisasi.

Meskipun konsep Szabo sangat relevan dengan perkembangan blockchain dan cryptocurrency, implementasi praktisnya dalam skala besar terjadi setelah munculnya platform blockchain seperti Ethereum. Namun, penting untuk mencatat bahwa meskipun Szabo adalah pencetus konsep smart contract, ia bukan pendiri Ethereum atau berperan langsung dalam pengembangan platform tersebut. Hanya saja, karya dan kontribusinya dalam memperkenalkan konsep tersebut telah memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan teknologi blockchain dan cryptocurrency saat ini.

Bentuk Smart Contract

Seperti apa bentuk smart contract? Tidak ada bentuk fisik atau tampilan yang dapat orang lihat secara langsung, seperti perjanjian legal tradisional yang tercetak dengan tandatangan pihak terkait. Mereka merupakan entitas digital yang berjalan di atas platform blockchain. Namun, konsep kontrak pintar bisa menjadi perpanjangan dari perjanjian legal antara dua pihak.

Kontrak pintar biasanya terdiri dari kode pemrograman yang penulisannya dalam bahasa pemrograman khusus, seperti Solidity untuk Ethereum. Kode ini mendefinisikan aturan, kondisi, dan tindakan yang akan berjalan secara otomatis. Misalnya, sebuah smart contract dapat berisi kondisi seperti “Jika pihak A mentransfer sejumlah token ke pihak B, maka pihak B akan mengirimkan aset digital tertentu ke pihak A.”

Ketika berjalan di atas blockchain, mereka menjadi bagian dari transaksi yang tercatat di buku besar terdesentralisasi. Setiap tindakan atau perubahannya akan terekam secara permanen di blockchain.

Meskipun memiliki karakteristik yang mirip dengan perjanjian legal, penting untuk mencatat bahwa smart contract saat ini lebih sering untuk kasus pengkodean dan pelaksanaan instruksi lebih terbatas. Contohnya seperti transaksi keuangan, pembayaran otomatis, atau pertukaran aset digital. Mereka mungkin tidak memiliki fleksibilitas atau kompleksitas yang sama seperti perjanjian legal tradisional yang mencakup berbagai aspek dan variabel yang mungkin timbul dalam situasi kehidupan nyata.

Dalam beberapa kasus, kontrak pintar dapat berguna sebagai bagian dari perjanjian legal formal antara pihak-pihak yang terlibat. Namun, dalam konteks blockchain dan cryptocurrency, smart contract cenderung lebih mengacu pada kode pemrograman yang eksekusinya secara otomatis dan otonom.

Fungsi Smart Contract

Smart contract memiliki beberapa fungsi utama dalam konteks blockchain dan cryptocurrency:

1. Otomatisasi

Smart contract memungkinkan otomatisasi eksekusi dan penyelesaian transaksi berdasarkan kondisi yang ditetapkan. Mereka menghilangkan kebutuhan untuk pihak ketiga atau otoritas pusat untuk memvalidasi atau mengawasi transaksi, karena kontrak cerdas akan secara otomatis menjalankan tindakan yang telah diprogram.

2. Kepercayaan dan Transparansi

Kontrak cerdas berjalan di atas blockchain yang terdesentralisasi, yang berarti bahwa semua transaksi dan tindakan tercatat secara permanen dan transparan di seluruh jaringan. Hal ini meningkatkan kepercayaan antara pihak-pihak yang terlibat, karena mereka dapat memverifikasi dan memantau eksekusi kontrak secara real-time.

3. Penghapusan Pihak Ketiga

Dengan menggunakan smart contract, pihak ketiga atau perantara dapat dihilangkan dari proses transaksi. Kontrak pintar secara otomatis mengatur dan mengeksekusi kesepakatan antara pihak-pihak tanpa memerlukan campur tangan pihak ketiga. Hal ini dapat mengurangi biaya, waktu, dan risiko dalam berbagai transaksi.

4. Keamanan

Smart contract menggunakan teknologi kriptografi yang kuat untuk memastikan keamanan dan integritas data. Setelah berjalan di atas blockchain, mereka menjadi tidak dapat berubah, untuk menghindari risiko manipulasi atau penyalahgunaan oleh pihak yang tidak berwenang. Selain itu, kontrak cerdas meminimalkan risiko kesalahan manusia atau kesalahan interpretasi, karena mereka berjalan sesuai dengan kode tertentu.

5. Efisiensi dan Penghematan Biaya

Dengan otomatisasi dan penghapusan pihak ketiga, smart contract dapat meningkatkan efisiensi proses bisnis dan mengurangi biaya administrasi yang terkait. Transaksi dapat berlangsung dengan cepat, langsung, dan aman, tanpa memerlukan biaya tambahan yang terkait dengan pihak ketiga.

6. Akses Global

Smart contract beroperasi di lingkungan blockchain yang terdesentralisasi, yang memungkinkan akses global. Mereka dapat diakses oleh siapa saja yang memiliki koneksi internet, tanpa batasan geografis atau batasan waktu tradisional. Hal ini membuka peluang baru untuk kolaborasi dan transaksi lintas batas.

Fungsi-fungsi ini menjadikannya sebagai komponen penting dalam berbagai aplikasi blockchain, termasuk keuangan terdesentralisasi (DeFi), tokenisasi aset, penyimpanan data terdesentralisasi, dan banyak lagi.

Contoh Implementasi Smart Contract

Ethereum adalah platform blockchain yang paling terkenal dan menjadi tempat yang populer untuk pengembangan smart contract. Namun, ada beberapa platform blockchain lainnya yang juga mendukung kontrak pintar. Berikut contoh blockchain dengan fitur kontrak pintar:

  1. Binance Smart Chain (BSC): Binance Smart Chain adalah platform blockchain yang berjalan paralel dengan Binance Chain. BSC mendukung smart contract dan kompatibel dengan bahasa pemrograman Solidity, sehingga memungkinkan pengembang untuk membuat kontrak pintar yang mirip dengan yang ada di Ethereum.
  2. Ethereum: Ethereum adalah platform blockchain yang paling populer dan pertama kali memperkenalkan konsep smart contract. Di Ethereum, penulisan kontrak pintar menggunakan bahasa pemrograman Solidity.
  3. Cardano: Cardano adalah platform blockchain yang menggunakan bahasa pemrograman Haskell, yang pendirinya juga merupakan pendiri Ethereum yaitu Charles Hoskinson. Mereka juga mendukung kontrak pintar melalui protokol yang bernama Plutus. Melalui upgrade Vasil pada 2022, Cardano mampu membuat jaringan lebih ramah pengguna/developer untuk pengembangan smart contract dan juga dApp.
  4. Polkadot: Polkadot adalah platform blockchain yang menggunakan pendekatan jaringan heterogen (heterogeneous network) yang memungkinkan interoperabilitas antara berbagai blockchain. Polkadot memiliki komponen bernama Substrate yang memungkinkan pengembang untuk membuat smart contract dengan bahasa pemrograman Rust.
  5. EOS: EOS adalah platform blockchain yang mendukung pengembangan dan eksekusi kontrak cerdas dengan menggunakan bahasa pemrograman C++. Mereka menawarkan infrastruktur yang diklaim memiliki kinerja yang tinggi dan waktu konfirmasi transaksi yang cepat.

Selain itu, ada juga platform blockchain lain seperti Tron, NEO, Tezos, dan banyak lagi yang menyediakan dukungan untuk kontrak cerdas. Setiap platform memiliki bahasa pemrograman dan fitur yang berbeda-beda untuk pengembangannya.

Memperbarui Smart Contract

Bisakah mengubah smart contract? Secara umum, karena sifatnya yang tidak dapat diubah (immutable), otonom dan terdesentralisasi, kontrak cerdas yang sudah berjalan di blockchain sulit untuk diubah. Sebab, setelah berjalan, mereka menjadi bagian dari sejarah transaksi yang tercatat di blockchain, dan sulit untuk mengubah atau menghapusnya.

Akan tetapi, ada beberapa pengecualian dan cara untuk mengatasi situasi bila memerlukan perubahan smart contract. Dalam kasus Ethereum, developer tidak bisa mengubah program berjalan di alamat jaringan Ethereum. Namun, mereka bisa mengubah kode yang dieksekusi ketika pengguna berinteraksi dengan kontrak cerdas.

Ketika seorang pengembang merancang smart contract, mereka dapat memasukkan beberapa fleksibilitas dan paramaterisasi yang memungkinkan beberapa variabel atau kondisi berubah di masa depan. Dalam hal ini, pengembang mengatur penggunaan fungsi dan parameter untuk mengizinkan perubahan tertentu di kemudian hari.

Selain itu, ada beberapa platform blockchain menyediakan mekanisme untuk meningkatkan (upgrade) smart contract. Caranya dengan merilis versi baru kontrak yang memuat perubahan dan kemudian mengarahkan pengguna ke kontrak baru tersebut. Prosesnya dengan menggunakan kontrak pintar yang bertindak sebagai penghubung antara versi lama dan versi baru kontrak pintar tersebut.

Meskipun ada beberapa cara untuk mengatasi perubahan smart contract, penting untuk mempertimbangkan implikasi hukum, kepercayaan pengguna, dan konsensus dari semua pihak yang terlibat. Pengembah harus melakukan perubahan secara hati-hati dan mempertimbangkan dampak yang mungkin terjadi di ekosistem blockchain yang terkait.

TRADING CRYPTO DI EXCHANGE POPULER

Kesimpulan

Smart contract adalah program komputer di atas blockchain yang mengatur dan melaksanakan kontrak tanpa perantara. Mereka memungkinkan desentralisasi dan mengurangi potensi kecurangan, penipuan, atau ketidakjujuran dalam transaksi dan interaksi di lingkungan blockchain dan cryptocurrency. Ethereum adalah salah satu contoh populer blockchain yang mendukungnya, sementara ada beberapa contoh lain seperti Polkadot, Cardano, Binance Smart Chain dan EOS.

Dengan sifatnya yang terdesentralisasi, dan immutable, sangat sulit untuk mengubah kontrak pintar yang sudah berjalan di blockchain. Bukan tidak mungkin, ada beberapa cara untuk melakukan upgrade dari kontrak pintar.

Pertanyaan yang sering muncul

Apa fungsi smart contract?

Bagaimana cara kerja smart contract?

Siapa penemu smart contract pertama kali?

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Prioritas kami adalah menyediakan informasi berkualitas tinggi. Kami meluangkan waktu untuk mengidentifikasi, meriset, dan membuat konten edukasi yang sekiranya dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami menerima komisi dari para mitra kami untuk penempatan produk atau jasa mereka dalam artikel kami, supaya kami bisa tetap menjaga standar mutu dan terus memproduksi konten yang luar biasa. Meski demikian, pemberian komisi ini tidak akan memengaruhi proses kami dalam membuat konten yang tidak bias, jujur, dan bermanfaat.

foto-profil-hanum.png
Hanum Dewi
Hanum Dewi adalah seorang penulis dengan spesialisasi pada topik bisnis, keuangan, dan investasi. Dengan latar belakang pendidikan di bidang komunikasi dan pengalaman 8+ tahun di pasar modal, Hanum juga melakukan riset untuk membuat konten yang menarik dan informatif di berbagai topik. Melengkapi kemampuan menulisnya, dia juga selalu mengikuti tren dan perkembangan terbaru di industri cryptocurrency, DeFi, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori