Lihat lebih banyak

Trading Crypto dan Staking Pakai Apa? 10 Tips Pilih Platform Passive Income

5 mins
Diperbarui oleh Hanum Dewi
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Bagi pemula, masuk ke dunia kripto untuk menghasilkan uang sangatlah menggiurkan. Baik dengan melakukan trading crypto maaupun staking untuk passive income, potensi keuntungan bisa datang. Namun, yang membingungkan pemula adalah bagaimana memilih platform crypto terbaik?

Sejumlah berita buruk muncul terkait crypto exchange seperti kejatuhan FTX milik Sam Bankman-Fried atau kasus Terra LUNA yang membuat rugi investor. Berkaca dari kasus-kasus yang sudah lewat, calon trader atau investor perlu berhati-hati dalam memilih platform trading crypto ataupun staking.

Artikel ini akan membahas sejumlah tips terkait cara memilih platform untuk trading dan staking cryptocurrency.

Mengapa harus hati-hati memilih platform trading crypto?

Crypto exchange atau bursa kripto (atau pedagang kripto di Indonesia) bekerja seperti halnya broker saham. Platform trading crypto menyediakan tempat dan alat untuk jual beli cryptocurrency. Crypto exchange juga biasanya menawarkan fitur keamanan dan penyimpanan untuk aset digital yang lebih canggih ketimbang software dompet digital milik sendiri.

Sejumlah platform kripto juga menawarkan penyimpanan kunci kustodian untuk para penggunanya. Namun, pengguna harus hati-hati karena crypto exchange sering menjadi target untuk para hacker atau penjahat siber.

Tips Memilih Crypto Exchange untuk Trading atau Staking

Secara umum, pengguna cryptocurrency perlu melakukan riset sebelum memutuskan untuk memilih platform kripto. Bila ingin menyimpan aset dalam jangka lama atau staking, keamanan dan reputasi jangka panjang tentu jadi prioritas. Di samping itu, buat para trader, faktor fee trading crypto menjadi poin utama dalam memilih platform. Berikut sejumlah hal penting untuk mempertimbangkan sebuah crypto exchange.

1. Lihat Izin Operasi dan Legalitas

Di Indonesia, cryptocurrency dianggap sebagai aset atau komoditi sehingga pengawasannya berada di bawah Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan. Regulasi ini terkesan kontra dari sifat cryptocurrency yang ingin bebas dari otoritas. Namun, di sisi lain bisa menjadi satu jaminan atau pegangan keamanan bagi para pengguna, terutama pemula di bidang trading crypto.

Saat ini, di Indonesia terdapat 25 platform pedagang aset kripto resmi yang legal dan memiliki izin Bappebti. Sementara itu, ada 383 aset kripto legal yang dapat diperdagangkan di Indonesia.

2. Cek Tingkat Keamanan

Keamanan tentu jadi faktor penting bila berkaitan dengan uang, termasuk untuk trading crypto dan staking. Untuk memastikan hal ini, cek terlebih dahulu tingkat keamanan ketika akan masuk ke aplikasi.

Contohnya, sebuah platform kripto tentu akan lebih aman jika menggunakan dua faktor autentikasi (two-factor authentication). Artinya, selain memasukkan email dan password, saat login pengguna harus melakukan verifikasi ulang identitas melalui beberapa cara seperti memasukkan kode dari SMS.

Apapun platform crypto exchange yang dipilih, sebaiknya pengguna juga menaruh aset digital dalam jumlah besar di penyimpanan offline seperti cold wallet. Ini merupakan opsi terbaik bagi yang ingin melakukan staking crypto. Platform kripto juga sebaiknya memiliki penyimpanan semacam ini untuk mengamankan aset mereka.

Staking Coin butuh keamanan selain faktor keuntungan
Staking coin butuh keamanan selain faktor keuntungan

3. Jumlah Aset Kripto

Saat ini ada ribuan jenis aset kripto yang tersedia di dunia. Namun, tidak semuanya hadir di setiap crypto exchange. Apalagi, di Indonesia jumlah aset kripto legal dari Bappebti saat ini hanya 383.

Cryptocurrency yang sudah populer dan menjadi stablecoin seperti Bitcoin atau Ether biasanya ada di hampir setiap platform. Akan tetapi, kalau ingin mencari altcoin dengan market cap yang kecil, trader perlu lebih teliti memilih platform trading crypto yang sesuai.

Keterbatasan jumlah koin biasanya menjadi satu cara bagi crypto exchange menjaga keamanan dalam transaksi. Dengan jumlah aset kripto yang minim, mereka bisa bertahan dari pembobolan keamanan, serangan 51%, double spending, gangguan teknis dan risiko lain akibat aset kripto yang belum terpercaya.

4. Fitur dan Kemudahan Aset

Bagi pemula, memantau pergerakan harga cryptocurrency merupakan tantangan tersendiri. Maka dari itu, pilihlah platform dengan tampilan aktivitas trading crypto yang mudah dipahami. Sesuaikan juga dengan kebutuhan akses, misalnya dengan menggunakan laptop, smartphone atau keduanya.

Di samping untuk transaksi atau trading, pengguna juga butuh penyimpanan aset berupa dompet digital (wallet) khusus cryptocurrency. Karena itu, lebih mudah bila crypto exchange menyediakan fitur wallet agar pengguna bisa mengakses semua di satu tempat saja.

5. Likuiditas Cukup

Dalam hal trading crypto, likuiditas juga hal yang utama agar transaksi bisa segera terselesaikan. Trader tentu ingin cepat mendapatkan barang saat order beli atau segera melepas cryptocurrency ketika order jual. Volume perdagangan yang tinggi tentu memungkinkan hal itu.

Belajar dari krisis likuiditas yang terjadi pada crypto exchange FTX, sejumlah platform berupaya meyakinkan pengguna dengan publikasi dana cadangan mereka. Sertifikasi Merkle-Tree atau audit Proof-of-Reserve mendukung transparansi penuh terkait likuiditas platform ini.

6. Bandingkan Deposit dan Biaya

Buat yang masih baru dalam hal trading crypto atau investasi, lebih aman untuk menaruh modal atau deposit yang tidak terlalu banyak. Jadi, pilihkan platform yang memungkinkan deposit modal terjangkau, serta biaya-biaya yang aman di kantong.

Trader yang sering transaksi tentu perlu mempertimbangkan fee tiap melakukan order jual atau beli, baik di sisi taker maupun maker. Makanya, perhatikan biaya per transaksi yang lebih murah.

Di sisi lain, buat investor yang mau staking coin, pilih platform yang memberikan reward tertinggi. Keuntungan staking ini biasanya ditampilkan dalam bentuk annual percentage yield (APY).

7. Cara Pembayaran

Metode pembayaran menjadi opsi yang mempermudah pengguna untuk melakukan trading crypto. Di Indonesia, tentu mata uang fiat seperti Rupiah merupakan pilihan utama. Di samping itu, metode melalui transfer bank, e-wallet juga mempermudah transaksi di crypto exchange.

8. Ada Asuransi

Trading crypto merupakan aktivitas dengan risiko tinggi. Tidak hanya terkait volatilitas harga, cryptocurrency yang berada di jaringan server sangat rentan terhadap peretasan. Makanya, asuransi dalam kondisi ini bisa menjadi bantalan bagi para investor atau trader untuk mengurangi risiko kehilangan dana.

BIC_SAFU_Secure Asset Fund for Users
Binance memiliki SAFU (Secure Asset Fund for Users) sebagai asuransi bagi pengguna

Contoh crypto exchange yang memiliki dana asuransi darurat adalah Binance, yang menyebutnya sebagai SAFU (Secure Asset Fund for Users). Dana darurat ini berupa stablecoin dan bukan native token mereka.

9. Reputasi Bagus

Melihat reputasi sebuah platform crypto ini gampang-gampang susah. Paling mudah adalah dengan melihat seberapa besar basis penggunanya. Di berbagai forum atau komunitas trading crypto, ulasan tentang crypto exchange ini dapat ditemukan.

10. Punya Alamat dan Layanan Pelanggan

Cara mengetahui sebuah crypto exchange itu nyata tentu dengan melihat fisiknya atau ada kantornya. Perusahaan yang baik tentu menampilkan alamat fisiknya. Tidak perlu menyembunyikan tempat atau nama manajemen. Sebab, transparansi biasanya menjadi tanda keabsahannya.

Layanan pelanggan juga sangat bermanfaat bisa terjadi kendala yang tidak terduga. Dalam hal ini, setidaknya ada pihak yang bisa menjelaskan dan memberikan jawaban terkait kegundahan dari pengguna platform kripto.

Beli Crypto Sekarang

Kesimpulan

Crypto exchange adalah tempat untuk melakukan aktivitas transaksi trading crypto atau staking coin bagi para pelaku di dunia cryptocurrency. Dengan banyaknya pilihan platform yang bertebaran saat ini, trader atau investor, khususnya pemula di dunia kripto, perlu berhati-hati. Pastikan keamanan, faktor biaya dan reputasi sebelum menaruh uang dan mencari penghasilan dari cryptocurrency.

Pertanyaan yang sering ditanyakan

Trading crypto pakai aplikasi apa?

Bagaimana langkah memulai trading crypto?

Beli crypto di mana?

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Prioritas kami adalah menyediakan informasi berkualitas tinggi. Kami meluangkan waktu untuk mengidentifikasi, meriset, dan membuat konten edukasi yang sekiranya dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami menerima komisi dari para mitra kami untuk penempatan produk atau jasa mereka dalam artikel kami, supaya kami bisa tetap menjaga standar mutu dan terus memproduksi konten yang luar biasa. Meski demikian, pemberian komisi ini tidak akan memengaruhi proses kami dalam membuat konten yang tidak bias, jujur, dan bermanfaat.

foto-profil-hanum.png
Hanum Dewi
Hanum Dewi adalah seorang penulis dengan spesialisasi pada topik bisnis, keuangan, dan investasi. Dengan latar belakang pendidikan di bidang komunikasi dan pengalaman 8+ tahun di pasar modal, Hanum juga melakukan riset untuk membuat konten yang menarik dan informatif di berbagai topik. Melengkapi kemampuan menulisnya, dia juga selalu mengikuti tren dan perkembangan terbaru di industri cryptocurrency, DeFi, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori