Harga XRP sukses break out dari resistance jangka pendeknya dan sebentar lagi mungkin bakal bergerak di atas resistance jangka panjangnya. Terlebih lagi, hal ini bisa menjadi katalis dari aksi kenaikan harga yang tajam ke depannya.
Pekan lalu, Ripple Labs baru saja mengumumkan bahwa mereka telah resmi bermitra dengan Solana Foundation dan beberapa pihak lainnya. Jalinan kolaborasi tersebut bertujuan untuk mengkselerasi penggunaan solusi berbasis kripto dalam upaya mengatasi perubahan iklim. Adapun terkait kasus Ripple vs SEC, pengacara terkenal John E. Deaton menyatakan bahwa dia sepenuhnya yakin bahwa Ripple akan keluar sebagai pemenang dan Mahkamah Agung tidak akan mendukung kecerobohan Komisi Bursa dan Sekuritas (SEC). Selain itu, kritik yang berbagai pihak layangkan kepada SEC juga semakin membludak.
XRP Rebut Kembali Momentumnya dan Mencoba Breakout
Harga XRP telah diperdagangkan dalam pola segitiga simetris jangka panjang sejak awal Juni 2022 lalu. Selama periode ini, XRP telah beberapa kali mencoba break out. Namun, intensitas percobaan itu jadi lebih sering terjadi selama 30 hari terakhir (terlihat pada bagian yang disorot). Hal ini bermula pada 23 Januari, yakni ketika XRP mencapai harga tertingginya tahun ini di level US$0,43. Karena garis tersebut menjadi lebih lemah setiap kali kena sentuh, kemungkinan besar harga XRP pada akhirnya akan breakout dari garis itu. Jika berhasil, maka harganya punya peluang naik ke resistance terdekat di level US$0,43.
Akan tetapi, jika harga XRP malah gagal break out, harganya kemungkinan akan anjlok ke garis ascending support di level US$0,35.
Sementara itu, indikator RSI harian XRP berada tepat di angka 50. Dan ini menunjukkan tren yang netral. Namun, candlestick bullish pada 20 Februari (ikon hijau) mendukung potensi terjadinya breakout.
Breakout Harga Jangka Pendek XRP Jadi Katalis Tren Naik
Analisis teknikal dari grafik jangka pendek empat jam XRP terlihat juga memberi dukungan untuk pembacaan grafik hariannya. Dengan begitu, hal ini menandakan bahwa harga XRP menurut prediksinya akan mengalami break out.
Dua alasan utama untuk skenario ini adalah aksi breakout dari descending parallel channel jangka pendek dan struktur korektif A-B-C yang telah selesai (merah). Sehingga, aset digital ini bisa mempercepat laju kenaikannya menuju level US$0,43 dalam 24 jam ke depan.
Namun, apabila harga closing XRP justru bertengger di bawah garis resistance channel tersebut, hal ini akan membatalkan prospek bullish XRP dan kemudian memicu terjadinya aksi penurunan harga menjadi US$0,35.
Kesimpulannya, prediksi harga XRP dengan peluang tertinggi yaitu terjadinya kenaikan harga minimal sampai US$0,43. Tapi sebaliknya, jika ternyata harganya ambruk di bawah garis resistance channel jangka pendeknya, maka hipotesis ini akan berubah jadi tidak valid. Sehubungan dengan batalnya skenario tersebut, maka XRP berpotensi turun ke level US$0,35.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.