Bitcoin dan pasar saham kompak melesat hari Selasa (22/4) usai Menteri Keuangan Scott Bessent dikabarkan memberi sinyal bahwa tarif terhadap Cina akan dilonggarkan. Ini kali kedua dalam sebulan rumor seputar tarif berhasil memantik reli pasar.
Namun, euforia di pasar TradFi mulai luntur setelah Gedung Putih tak memberikan konfirmasi soal jeda kebijakan, sedangkan Bitcoin tetap stabil. Fenomena ini bisa jadi bukti bahwa Bitcoin mulai memisahkan diri dari pasar saham setelah sebelumnya berkorelasi erat.
Pernyataan Tarif Bessent Picu Reli Pasar
Kebijakan tarif Trump telah memicu kekacauan ekonomi yang substansial. Dan ketidakpastian yang menyertainya bisa dibilang memberi dampak terburuk bagi pasar. Dua pekan lalu, rumor palsu soal jeda tarif sempat membuat pasar melonjak, yang kemudian disusul dengan pengumuman jeda yang sebenarnya.
Kemarin, laporan Bloomberg menyebutkan Scott Bessent meyakini AS akan mulai meredakan tarif yang diajukan terhadap Cina.
“Langkah selanjutnya dengan Cina, tak seorang pun menganggap status quo saat ini dapat bertahan pada angka 145 dan 125 [persen]. Jadi saya akan berasumsi bahwa dalam waktu dekat, akan ada deeskalasi. Dan saya rasa itu akan memberikan dunia dan pasar, napas lega… Saat ini kita berada dalam kondisi embargo di kedua sisi, bukan?” klaim seorang sumber atas pernyataan Bessent.
Begitu rumor ini mulai menyebar, harga Bitcoin langsung terdorong naik seiring dengan saham-saham konvensional. Dow Jones melonjak 1.000 poin, S&P 500 naik 500 poin, dan Nasdaq menguat 3%.
Gabungan dari semua faktor ini memunculkan gelombang optimisme baru di pasar.
Bessent, yang dikenal sebagai pendukung kripto sejak lama, memiliki sikap yang lebih ambigu soal tarif dibanding tokoh kabinet lain seperti Peter Navarro atau Howard Lutnick.
Terlepas dari pandangan pribadinya, Bessent tidak memiliki kewenangan langsung untuk mengubah keputusan Trump. Setelah masa jeda singkat, saham-saham di pasar TradFi pun kembali tertekan.
Ada dua poin menarik yang bisa dipetik dari situasi ini. Pertama, dua minggu lalu, pasar saham terjun bebas setelah Gedung Putih secara resmi membantah rumor soal jeda tarif. Namun kemarin, belum ada tanggapan resmi sama sekali terhadap pernyataan tarif dari Bessent.
Kendati demikian, pasar tradisional tetap melemah, sementara BTC bertahan stabil di atas US$91.000 dan total kapitalisasi pasar kripto mencapai US$2,96 triliun.
Apakah data ini menguatkan anggapan bahwa Bitcoin akan aman di tengah resesi? Sejauh ini masih sulit untuk dipastikan. Jika BTC ikut terkerek naik saat ada sentimen ekonomi makro positif, namun tetap tenang kala pasar bearish, hal itu terdengar terlalu indah untuk jadi kenyataan.
Bagaimanapun, ia memang tunduk pada kekhawatiran yang sangat berbeda dibanding pasar TradFi. Para investor sebaiknya mencermati rumor-rumor tarif ke depan dengan lebih cermat.
Bagaimana pendapat Anda tentang melejitnya harga Bitcoin (BTC) berkat deeskalasi tarif AS-Cina ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
