Lihat lebih banyak

Bikin Heboh! Inisiatif NFT di Jaringan Bitcoin Tuai Pro dan Kontra

4 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Casey Rodarmor menyampaikan gagasan tentang Inscriptions yang bersifat seperti NFT, tetapi merupakan artefak digital yang diklaim ‘paling sebenarnya’ karena terdesentralisasi, tidak dapat diubah, selalu on-chain, dan asli dari Bitcoin.
  • Inisiatif ini mendapatkan tentangan, salah satunya dari core developer Bitcoin, yaitu Luke Dashjr.
  • Terlepas dari itu, ada pula pendukung Bitcoin seperti Dan Held yang mendukung kehadiran NFT di jaringan Bitcoin karena bisa menambah kasus penggunaan.
  • promo

Kehadiran inisiatif terbaru tentang non-fungible token (NFT) di jaringan Bitcoin menuai pro dan kontra.

Pada 21 Januari lalu, akun Twitter Casey Rodarmor (@rodarmor) mengumumkan bahwa Inscriptions akhirnya siap untuk mainnet Bitcoin. Dia mengatakan bahwa Inscriptions ini seperti NFT, tetapi merupakan artefak digital yang diklaim ‘paling sebenarnya’ karena terdesentralisasi, tidak dapat diubah, selalu on-chain, dan asli dari Bitcoin.

“Inscriptions dibuat di Satoshi (SATS) [yang merupakan satuan terkecil dari Bitcoin], yang dilacak dan ditransfer menggunakan ‘teori ordinal’, yang memberikan SATS identitas individu dan memungkinkan mereka untuk dilacak dan ditransfer di seluruh transaksi,” jelas Casey Rodarmor.

Dia menjelaskan bahwa ‘ord’ mencakup sebuah wallet yang dapat membuat dan mengirim Inscriptions, dan sebuah penjelajah blok, yang contoh publiknya dapat dilihat di Ordinals.com, yang dapat digunakan untuk menjelajahi Inscriptions yang ada.

Tampilan situs web Ordinals.com yang memuat Inscriptions | Sumber: Ordinals.com

Adapun sejumlah Inscriptions yang aneh, indah, jelek, dan ‘tidak senonoh’, saat ini mulai bermunculan di mainnet. Casey Rodarmor mengatakan bahwa semuanya ini open-source dan terdesentralisasi.

“Anda dapat membangun ‘ord’ dari sumber, menghubungkannya ke bitcoind, dan menjalankan penjelajahan blok Anda sendiri secara lokal,” imbuh Casey Rodarmor.

Disebutkan bahwa ‘ord’ masih hanya untuk terminal saja, tetapi orang-orang tidak perlu menulis sebuah smart contract, dan dapat membuat Inscriptions hanya dengan satu perintah yaitu ‘ord wallet inscribe YOUR_AWESOME_FILE.jpg’.

Dokumentasi lebih lengkap terkait NFT di jaringan Bitcoin dapat dicek di sini.

Terkait inistiatif NFT terbaru di jaringan Bitcoin, Casey Rodarmor menegaskan, “Kami telah bekerja keras untuk ini, dan meskipun masih banyak yang harus dilakukan, ini adalah minimum viable product (MVP) [atau standar minimum dari kelayakan sebuah inovasi]. [Mari] buat beberapa Inscriptions dan beri tahu kami bagaimana kelanjutannya.”

Menilai NFT di Jaringan Bitcoin sebagai Spam

Terkait hal ini, Luke Dashjr, yang merupakan seorang Bitcoin core developer, justru mengatakan pada hari Sabtu (28/1), “Apakah sudah ada yang mengerjakan filter spam untuk ‘sampah ini’ [proyek Inscriptions yang menyerupai NFT di jaringan Bitcoin]?”

Sementara itu, menurut akun Twitter NVK (@NVK), “Tidak ada yang namanya aktivitas spam di blok Bitcoin. Itu hanya ‘orang bodoh’ yang membayar lebih untuk ‘menyimpan kotoran’ yang bukan miliknya.”

Kemudian, ketika ada yang mencaci pernyataannya kental dengan aroma ‘penyensoran’, Luke Dashjr memberi contoh bahwa ‘sentralisasi Bitcoin mining’ yang dapat membuat Bitcoin apakah sudah atau belum ‘tahan sensor’ (censorship resistant).

Censorship resistant adalah tentang penyensoran, bukan memerangi spam atau serangan [seperti membuat NFT di jaringan Bitcoin yang dilakukan oleh kehadiran Inscriptions],” tegas Luke Dashjr.

Kemudian, Peter Todd, yang merupakan Bitcoin core developer lainnya, mengatakan, “Ordinals aneh ini ‘bodoh’. Anda selalu dapat menampilkan data sebanyak yang dapat Anda bayar dalam transaksi Bitcoin. Saya pada tahun 2015 melakukan persis seperti yang dilakukan Ordinals sekarang.”

Adam Back, yang merupakan CEO Blockstream dan seorang Bitcoin maximalist, pada hari Minggu (29/1) ikut memberi komentar dengan mengatakan, “Kita dapat menyadari bahwa kita tidak dapat benar-benar menghentikan mereka dan ini adalah dunia bebas dengan para miner anonim. Namun, kami juga dapat ‘mengedukasi’ dan ‘mendorong’ para developer yang peduli dengan kasus penggunaan Bitcoin untuk tidak melakukan hal itu, atau melakukannya dengan cara ‘hemat ruang’.”

Adam Back menegaskan bahwa Ordinals adalah inefisiensi penyimpanan. Dalam pernyataan terbarunya, dia menyoroti tentang pernyataan yang termasuk ditujukan kepadanya bahwa ‘kamu tidak bisa menghentikan mereka terkait inisiatif terbaru NFT di jaringan Bitcoin’.

“Baiklah! Bitcoin dirancang agar tahan sensor. [Hal itu] tidak menghentikan kami ‘mengomentari pemborosan dan kebodohan dalam pengkodean [di jaringan Bitcoin]’. Setidaknya, lakukan sesuatu yang efisien. Jika tidak, itu adalah bukti lain dari konsumsi ruang blok,” terang Adam Back.

Terlepas dari itu, ada pula pendukung Bitcoin seperti Dan Held yang mendukung kehadiran NFT di jaringan Bitcoin karena bisa menambah kasus penggunaan bagi blockchain pertama di dunia itu.

Jadi Kesempatan Pendukung Ethereum Serang Bitcoin

Perbandingan antara bitcoin vs ethereum

Terkait sejumlah pihak yang kontra dan cenderung mengkritik kehadiran NFT di jaringan Bitcoin, co-founder EthHub, Anthony Sassano, justru menilai hal ini sebagai tanda bahwa, “Para Bitcoin core developer ‘ingin’ para Bitcoin miner menyensor transaksi tertentu pada Bitcoin karena mereka ‘tidak diinginkan’”

Dia lantas memamerkan perbedaan antara komunitas developer di Bitcoin dan Ethereum dengan mengatakan, “Para Ethereum core developer sedang bekerja untuk menjadikan Ethereum sebagai buku besar yang paling tahan sensor yang pernah ada. Mereka tidak sama [dengan Bitcoin core developer].”

Terkait ada sorotan bahwa beberapa pihak menginginkan penyensoran bagi inisiatif baru NFT di jaringan Bitcoin, Alex Gladstein, yang juga merupakan seorang Bitcoin Maximalist, mengomentari pernyataan Anthony Sassano.

Alex Gladstein menjelaskan, “Sayangnya beberapa orang menyerukan penyensoran. Untungnya, itu tidak masalah. Pertama, para Bitcoin core developer tidak mengontrol Bitcoin. Kedua, para Bitcoin miner tidak mengontrol Bitcoin. Ketiga, jaringan Bitcoin dirancang sedemikian rupa sehingga ‘kepentingan pribadi’ memaksakan ketaatan ‘censorship resistant‘, alih-alih [sebuah sikap] altruisme.”

Altruisme sendiri adalah sebuah tindakan inisiatif untuk mengutamakan kepentingan umum daripada pribadi. Adapun pernyataan Alex Gladstein yang menegaskan bahwa Bitcoin tidak memerlukan sikap altruisme sepertinya untuk menyinggung sejumlah sosok, seperti Sam Bankman-Fried (SBF) yang sebelumnya kerap berupaya untuk mencitrakan dirinya sebagai sosok altruisme. Vitalik Buterin, co-founder Ethereum, juga kerap kali memaparkan ide ‘altruisme yang efektif’.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori