Lihat lebih banyak

Binance cs Ogah Turuti Permintaan Ukraina untuk Blokir Pengguna Rusia dari Bursa Crypto

4 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Binance dan sejumlah crypto exchange lainnya menolak seruan Menteri Transformasi Digital Ukraina untuk memblokir alamat crypto wallet para pengguna dari Rusia.
  • promo

Changpeng ‘CZ’ Zhao mengatakan bahwa ‘tidak etis’ bagi Binance untuk memberikan sanksi kepada semua warga negara Rusia.

Sosok CEO crypto exchange terbesar di dunia itu mengatakan orang-orang Rusia yang mencari cara untuk mengatasi sanksi keuangan dari barat bukanlah ‘masalah khusus bagi kripto’.

CZ mengatakan dalam sebuah wawancara baru-baru ini bahwa perusahaannya telah mematuhi mandat pemerintah internasional untuk memberlakukan batasan pada klien yang terkena sanksi. Dia mengatakan bahwa memperluas sanksi kepada semua warga Rusia tidak etis.

Pria yang kekayaan bersihnya ditaksir mencapai US$77,3 miliar menurut Bloomberg Billionaires Index, menekankan bahwa Binance mengikuti persyaratan sanksi dengan sangat ketat seperti bank.

Dia menjelaskan bahwa Binance menggunakan pemeriksaan verifikasi pengguna yang komprehensif dan tunduk pada peraturan anti pencucian uang yang sama dengan bank, memastikan bahwa alamat crypto wallet yang terkena sanksi tidak dapat bertransaksi di platform mereka.

“Siapa pun yang ada dalam daftar sanksi, mereka tidak akan dapat menggunakan platform kami,” kata CZ pada Rabu (2 Maret 2022).

Dia menambahkan bahwa bukan keputusan pihaknya untuk membekukan akun pengguna. 

“Facebook belum melarang pengguna Rusia. Google belum melarang pengguna Rusia. Google belum memblokir Rusia. AS belum melakukan itu,” ungkap sang CEO Binance.

Ukraina Minta Para Crypto Exchange Memblokir Pengguna Rusia

Sebelumnya, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Transformasi Digital Ukraina, Mykhailo Fedorov, meminta agar semua crypto exchange utama memblokir alamat crypto wallet para pengguna dari Rusia.

“Sangat penting untuk membekukan tidak hanya alamat crypto wallet yang terkait dengan politisi Rusia dan Belarusia, tetapi juga untuk menyabotase pengguna biasa,” katanya pada Minggu, 27 Februari 2022.

Bahkan Kementerian Transformasi Digital Ukraina telah mengirim surat resmi kepada 8 crypto exchange, meminta mereka untuk berhenti melayani pengguna Rusia karena kekhawatiran bahwa mata uang kripto akan digunakan untuk menghindari sanksi barat.

Sejumlah crypto exchange yang dimaksud adalah Coinbase, Binance, Huobi, KuCoin, Bybit, Gate.io, Whitebit, dan Kuna.

Seorang perwakilan dari Kementerian Transformasi Digital Ukraina mengatakan bahwa surat tersebut meminta para crypto exchange menghentikan dukungan untuk mata uang Rubel hingga memblokir semua pengguna asal Rusia.

Terkait hal ini, CEO & co-founder crypto exchange Kraken, Jesse Powell, mengatakan bahwa meskipun dia menghormati warga Ukraina, tidak adil untuk melarang semua orang Rusia menggunakan platform tanpa dasar hukum yang jelas untuk melakukannya.

Jesse Powell menilai bahwa sebagian besar crypto holders di Kraken adalah anti-perang. “Bitcoin adalah perwujudan nilai-nilai libertarian, yang sangat mendukung individualisme dan hak asasi manusia,” katanya pada 28 Februari 2022.

Selain itu, jika para crypto exchange secara sukarela membekukan rekening keuangan para penduduk di negara-negara yang secara tidak adil menyerang dan memprovokasi kekerasan di seluruh dunia, “Langkah pertama adalah membekukan semua rekening Amerika Serikat (AS). Secara praktis, itu bukan pilihan bisnis yang layak bagi kami,” pungkas Jesse Powell.

Binance cs Ogah Bekukan Akun yang Tidak Bersalah

Seorang juru bicara Binance di lain kesempatan mengatakan, “Kami tidak akan secara sepihak membekukan jutaan akun pengguna yang tidak bersalah. Crypto dimaksudkan untuk memberikan kebebasan finansial yang lebih besar bagi orang-orang di seluruh dunia.”

Sejak 2019, Binance telah mengizinkan pengguna untuk menyetor dan menarik dalam mata uang Rubel Rusia melalui payments company bernama Advcash.

Advcash, yang berkantor pusat di Belize, mengatakan bahwa pengguna akan dapat terus melakukan penyetoran dan penarikan instan di Binance melalui dompet digital tersebut. 

Adapun pada 27 Januari 2022, Binance dilaporkan ingin memperluas ekspansinya di Rusia dan negara-negara tetangga seiring prospek peraturan baru yang akan meningkatkan operasi bisnis Binance di wilayah ini.

KuCoin mengatakan bahwa mereka juga tidak akan membekukan akun milik para pengguna asal Rusia.

“Sebagai platform netral, kami tidak akan membekukan akun pengguna mana pun, dari negara mana pun, tanpa sebuah persyaratan hukum. Dan pada situasi yang sulit ini, tindakan yang meningkatkan ketegangan yang berdampak pada hak orang-orang yang tidak bersalah tidak boleh didorong,” kata CEO KuCoin Johnny Lyu pada 28 Februari 2022.

Coinbase pun menolak untuk memblokir orang Rusia yang bukan target sanksi. Mereka tidak akan melembagakan larangan menyeluruh pada transaksi yang melibatkan alamat crypto wallet milik orang Rusia. Tetapi, mereka akan memblokir akun atau transaksi yang mungkin melibatkan individu atau entitas yang terkena sanksi.

Bybit mengaku belum dihubungi oleh pihak Rusia. Huobi menolak untuk berkomentar, sedangkan Gate.io mengatakan bahwa mereka tidak memiliki rencana dalam waktu dekat untuk melarang pengguna mana pun dari negara atau geografi tertentu kecuali diwajibkan secara hukum oleh regulator. Sementara Whitebit belum memberikan tanggapan.

CZ juga menggemakan konsen yang sama. “Dari sudut pandang etika, banyak orang Rusia tidak mendukung perang. Jadi, kita harus memisahkan politisi dari orang biasa.”

Komunitas Crypto Ukraina Terima Seruan Pemerintah Mereka

Sebaliknya, sebuah NFT marketplace di Ukraina bernama DMarket pada 27 Februari 2022 menyatakan bahwa mereka telah memutuskan semua hubungan dengan Rusia. Keputusan yang sama berlaku juga untuk sekutu terdekat Kremlin yaitu Belarusia.

DMarket mengatakan pengguna dari Rusia dan Belarusia dilarang melakukan registrasi dan akun pengguna dari kedua negara tersebut telah dibekukan. Rubel juga telah dihapus dari platform tersebut.

Adapun Michael Chobanian, founder dari crypto exchange Kuna yang berbasis di Ukraina, turut mengatakan bahwa pengguna Rusia telah diblokir dari platform tersebut.

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori