Trusted

Binance Bakal Delisting 2 Token AI Ini Imbas Merger ASI

2 mins
Diperbarui oleh Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Crypto exchange Binance bakal delisting sekaligus menyetop perdagangan untuk semua pasangan trading Ocean Protocol dan SingularityNET, efektif per 1 Juli.
  • Token OCEAN dan AGIX untuk sementara akan merger menjadi FET, sebelum bertransisi ke token Artificial Superintelligence Alliance, ASI.
  • Jajaran token AI melesat. FET, AGIX, dan OCEAN memimpin dengan reli harga lebih dari 30% selama 24 jam terakhir.
  • promo

Binance, crypto exchange terbesar berdasarkan volume perdagangan, bersiap untuk delisting sekaligus menangguhkan token Ocean Protocol (OCEAN) dan juga SingularityNET (AGIX). Ini dilaksanakan dalam rangka mendukung merger Artificial Superintelligence Alliance (ASI).

Uniknya, barisan token AI justru menguat di kala tersiarnya berita ini. Terbukti, AGIX, OCEAN, dan FET telah mencatat lonjakan harga sebesar dua digit.

Binance Delisting Ocean Protocol dan SingularityNET

Binance telah mengumumkan bahwa mereka akan mendukung aliansi token ASI. Adapun aksi dukungan pertama yakni delisting native token Ocean Protocol dan SingularityNET, masing-masing OCEAN dan AGIX. Langkah ini efektif mulai tanggal 1 Juli. Artinya, Binance bakal menyetop trading token serta menangguhkan semua setoran dan juga penarikan untuk kedua token AI ini.

“Pada 01-07-2024 03:30 (UTC), setoran serta penarikan Ocean Protocol (OCEAN) dan SingularityNET (AGIX) akan ditangguhkan. Harap pastikan bahwa Anda menyisakan cukup waktu untuk deposit OCEAN dan AGIX Anda untuk diproses sepenuhnya sebelum waktu ini,” begitu bunyi pengumuman tersebut.

Di samping itu, Binance juga berkomitmen untuk menangani semua persyaratan teknis untuk holder AGIX dan OCEAN. Kedua token ini akan menggunakan ticker FET di Binance, ditukar atau swap dengan rasio 1 OCEAN menjadi 0,433226 FET untuk Ocean Protocol dan 1 AGIX menjadi 0,433350 FET untuk token SingularityNET.

Seperti yang BeInCrypto sempat laporkan pada akhir Maret, Fetch.ai, SingularityNET, dan Ocean Protocol berkomitmen untuk menandatangani perjanjian merger definitif. Di bawah persyaratan kontrak, token utilitas masing-masing, yakni FET, AGIX, dan OCEAN, akan menjadi satu (merger), ASI. Secara efektif, mereka akan mencapai “pemain sumber terbuka dan independen terbesar dalam riset dan pengembangan AI.”

Langkah strategis ini bertujuan untuk mendorong pengembangan platform AI terdesentralisasi, sebuah visi yang dimiliki oleh semua pihak. Terlepas dari merger token mereka ke dalam token ASI, SingularityNET, Fetch.ai, dan Ocean Protocol akan mempertahankan independensi operasional mereka. Hanya saja, mereka akan berkolaborasi di bawah payung Superintelligence Collective. Koalisi baru ini akan dipimpin oleh Ben Goertzel, Pendiri dan CEO SingularityNET.

Tak ayal, integrasi dari ketiga entitas ini mencerminkan meningkatnya perlombaan di antara platform berorientasi AI untuk memelopori teknologi AI yang terdesentralisasi. Tujuannya adalah untuk menjauhkan diri dari kendali raksasa teknologi seperti Alphabet dan Microsoft. Juga, misinya adalah untuk memastikan perusahaan tidak hanya memprioritaskan kepentingan pemegang saham.

Token FET, AGIX, & OCEAN Gelar Reli Harga

FET, AGIX, dan OCEAN menguat saat tersiarnya kabar ini, sekaligus secara signifikan mengungguli rekan-rekan mereka di sektor ini. Deretan token AI telah mencatat kenaikan di atas 30%, menunjukkan kepercayaan pasar.

FET, AGIX, OCEAN prices
Grafik Harian FET/USDT, AGIX/USDT, & OCEAN/USDT | Sumber: TradingView

Apabila kita memantau pasangan perdagangan FET/USDT dalam jangka waktu 1 hari, terlihat adanya tekad yang kuat di kalangan bull. Ini terlukis pada bullish crossover ketika Relative Strength Index (RSI) melintasi di atas garis sinyalnya (pita kuning).

Sebagai informasi, RSI crossover sendiri dianggap sebagai sinyal beli. Node hijau besar pada profil volume memperkuatnya. Bersama-sama, mereka menandakan sentimen positif di pasar FET. Sementara indikator Parabolic Stop and Reverse (SAR) mengikuti harga Fetch.ai dari bawah. Selama indikator pelacakan harga ini mengikuti aset dari bawah, maka token ini tetap bullish.

Bagaimana pendapat Anda tentang delisting Binance untuk kedua altcoin di atas? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan Web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori