Lihat lebih banyak

Bentuk Aliansi AI Terdesentralisasi, Fetch.ai, SingularityNET, dan Ocean Protocol, Akan Merger Token

2 mins
Diperbarui oleh Ahmad Rifai
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Fetch.ai, SingularityNET, dan Ocean Protocol, berniat melakukan merger token.
  • Native token Fetch.ai (FET) akan menjadi token Artificial Superintelligence Alliance (ASI).
  • Sementara native token SingularityNET (AGIX) dan Ocean Protocol (OCEAN) akan dikonversi jadi token ASI.
  • promo

Fetch.ai, SingularityNET, dan Ocean Protocol, telah menandatangani perjanjian definitif untuk melakukan merger token mereka dan menciptakan aliansi artificial intelligence (AI) terdesentralisasi.

Berdasarkan keterangan pada hari Rabu (27/3), ketiga pihak berusaha menciptakan kolektif AI, memberikan alternatif terdesentralisasi terhadap proyek-proyek AI yang dikendalikan oleh perusahaan teknologi besar.

Native token platform Web3 Fetch.ai (FET) akan menjadi token Artificial Superintelligence (ASI) dengan total pasokan sekitar 2,63 miliar token dan harga awal US$2,82.

Native token AI terdesentralisasi SingularityNET (AGIX) dan platform data Ocean Protocol (OCEAN) akan bergabung ke dalam ASI. Token AGIX dan OCEAN memiliki tingkat konversi sekitar 0,433 dibanding 1 token ASI.

ASI akan memiliki kapitalisasi pasar terdilusi penuh (FDMC) sekitar US$7,5 miliar.

Berdasarkan data CoinGecko, harga FET naik sekitar 11,5%, AGIX naik sekitar 9,8%, dan OCEAN naik sekitar 26,5% dalam 24 jam terakhir.

Ciptakan Infrastruktur AI yang Terdesentralisasi

Entitas gabungan yang diusulkan ini berencana menciptakan infrastruktur AI terbuka dan terdesentralisasi dalam skala besar, dibandingkan dengan sistem saat ini yang cara kerjanya mungkin tersembunyi dari publik.

Kekhawatiran bahwa raksasa teknologi seperti Microsoft, Google, Amazon, Apple, hingga Meta Platforms, akan melakukan monopoli pada industri AI, membuat sejumlah perusahaan blockchain dan Web3 ikut berpartisipasi dalam menghadirkan alternatif penelitian dan pengembangan AI.

Bruce Pon, co-founder dan CEO Ocean Protocol, mengatakan bahwa pihaknya dapat mewujudkan janji berupa serangkaian teknologi terdesentralisasi yang terintegrasi secara vertikal sambil meningkatkan skala untuk bersaing secara global.

“Kombinasi teknologi kami menciptakan pemimpin dalam penelitian dan pengembangan, penerapan, serta komersialisasi artificial general intelligence (AGI),” kata Bruce Pon.

Token ASI disebut sebagai perekat untuk mengatur semua aktor dengan insentif yang sama. Token ini digunakan untuk mengamankan jaringan publik, sebagai token akses data, dan untuk membuka kunci komputasi tanpa memerlukan perbankan dan jalur pembayaran tradisional.

Ketiga proyek ini akan menyerahkan proposal integrasi kepada komunitas tata kelola masing-masing. Pemungutan suara diperkirakan akan berlangsung antara 2 dan 16 April mendatang untuk menyepakati pembentukan aliansi AI terdesentralisasi.

Dewan pengatur Superintelligence Collective akan dibentuk untuk memantau dan memandu operasi jaringan tokenomics yang digabungkan tersebut.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori