Voyager Digital, perusahaan penyedia pinjaman kripto, sejak tanggal 13 September kemarin memasuki babak baru dalam penyelesaian pengajuan kepailitannya. Voyager melakukan lelang atas seluruh aset miliknya demi bisa mengembalikan dana milik nasabah.
Dalam perkembangan terbaru, dua raksasa crypto exchange, yaitu Binance dan FTX, diketahui masuk dalam beberapa partisipan lelang aset Voyager. Binance disebut memberikan penawaran tertinggi dari peserta lainnya senilai US$50 juta atau kurang lebih sekitar dari Rp1 triliun. Menurut sumber WSJ, tawaran yang diajukan Binance sedikit lebih tinggi dibanding yang diajukan FTX.
Seperti lelang pada umumnya, banyak orang yang memang sengaja memanfaatkan kondisi tersebut untuk bisa mendapatkan ’emas’ dengan harga diskon. Begitu pula yang terjadi pada lelang aset Voyager.
Adapun total aset Voyager pada saat pengajuan kepailitan memiliki nilai aset sebesar US$5 miliar atau lebih dari Rp50 triliun. Namun, total kewajiban yang harus diselesaikan juga tak kalah besar, yakni mencapai US$4,9 miliar.
Artinya, jika dihitung secara kasar, total aset bersih Voyager Digital mencapai kisaran US$100 juta. Sementara tawaran tertinggi yang masuk saat ini mencapai setengah dari nilai aset bersih perusahaan.
Siapakah Peserta Lain yang Ikut dalam Lelang Ini?
Selain Binance dan FTX, ada beberapa peserta lelang yang juga ikut berpartsipasi. Mereka termasuk perusahaan manajemen investasi Wafe Financial dan CrossTower. Namun, tidak diketahui berapa nilai tawaran yang mereka ajukan.
“Posisi penawaran tertinggi ada di Binance dan FTX,” jelas sumber WSJ tersebut.
Baik Binance ataupun FTX masuk dalam dua perusahaan kripto terbesar di dunia. Keduanya terus berkompetisi untuk bisa merajai pasar kripto global. Saat ini, Binance menjadi bursa kripto terbesar dengan transaksi harian di pasar spot mencapai US$16.7 miliar. Sedangan, Coinbase ada di posisi kedua dengan total transaksi harian sebesar US$1.56 miliar. Baru kemudian, FTX ada di posisi ketiga dengan nilai transaksi harian senilai US$1.57 miliar.
Hingga saat ini, belum ada kabar tawaran dari pihak mana yang diterima oleh Voyager. Jika mengacu pada jadwal sidang Voyager, mereka harus memberikan keputusan pada tanggal 29 September mendatang. Pasalnya, proses sidang itu sendiri akan dilangsungkan pada tanggal tersebut.
- Baca Juga: SBF Sebut Ada Scammer yang Berpura-pura Jadi FTX di Inggris, Mungkinkah FCA Salah Sasaran?
Menakar Peluang FTX Dapatkan Aset Voyager
Di sisi lain, langkah yang dilakukan oleh FTX terbilang cukup cerdik. Pasalnya, Alameda Research, yang merupakan perusahaan perdagangan kripto kuantitatif dan sister company dari FTX, diketahui memiliki kewajiban terhadap Voyager sebesar 6.553 BTC, lebih dari 51.000 ETH, dan berbagai token lainnya dalam bentuk USDC, DOGE, dan SAND.
Pada hari Senin (19/9) lalu, Alameda Research telah sepakat untuk membayar sekitar US$200 juta dalam bentuk mata uang kripto kepada Voyager untuk menuntaskan pinjamannya. Jika semua berjalan lancar, Voyager kemudian akan mengirim kembali token milik Alameda Research yang telah dijadikan sebagai jaminan pinjaman kurang lebih sekitar US$160 juta.
Hal ini jelas saja menjadi kekuatan tersendiri bagi Sam Bankman-Fried (SBF) selaku pemegang saham dari FTX dan Alameda Research. Karena dengan begitu, kuat dugaan bahwa mereka bisa menekan Voyager lewat Alameda Research untuk kemudian mendapatkan harga penawaran yang diinginkan melalui FTX.
Saat pasar sedang tiarap, FTX memang secara gamblang menyebutkan bahwa mereka menyediakan alokasi dana khusus untuk menggenjot pertumbuhan anorganik. Maka dari itu, terdapat beberapa rumor yang menyebutkan bahwa FTX juga tengah mendekati BlockFi dalam rangka akuisisi. Selain itu, FTX juga dikabarkan sedang melakukan pendekatan dengan Robinhood.
Bagaimana pendapat Anda tentang keputusan Voyager Digital untuk melakukan lelang aset-aset miliknya? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram Be[In]Crypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
