Trusted

Risiko Delisting Ancam 10 Altcoin Ini di Binance, Koin Apa Saja?

2 menit
Diperbarui oleh Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Binance menambahkan 10 token ke dalam daftar Monitoring Tag, menandakan volatilitas tinggi serta potensi delisting setelah evaluasi.
  • Token berisiko seperti ARDR, BSW, dan FLM mengalami penurunan harga dua digit usai pengumuman.
  • Pengguna yang memperdagangkan token ini wajib mengikuti kuis kesadaran risiko setiap 90 hari guna memahami risiko perdagangan yang melekat.
  • promo

Pada tanggal 3 April, Binance mengumumkan penambahan sejumlah token ke dalam daftar Monitoring Tag. Token-token ini kini berada di bawah pengawasan ketat dan berisiko mengalami delisting setelah periode tinjauan mendatang.

Langkah ini selaras dengan upaya Binance untuk meningkatkan transparansi serta memberikan kejelasan lebih lanjut terkait tingkat risiko yang melekat pada berbagai aset kripto.

10 Altcoin yang Berisiko Terdepak dari Binance

Sebagai bagian dari update ini, berikut adalah token-token yang masuk ke dalam daftar Monitoring Tag: Ardor (ARDR), Biswap (BSW), Flamingo (FLM), LTO Network (LTO), NKN (NKN), PlayDapp (PDA), Perpetual Protocol (PERP), Viberate (VIB), Voxies (VOXEL), dan Wing Finance (WING).

Token-token yang masuk ke daftar ini memiliki volatilitas dan juga risiko lebih tinggi dibandingkan dengan aset lain yang terdaftar. Binance akan terus memantau performa mereka dan melakukan evaluasi berkala guna menilai kesesuaian dengan standar listing platform.

“Token dengan Monitoring Tag berisiko tidak lagi memenuhi kriteria listing kami dan berpotensi dihapus dari platform,” ujar Binance dalam pengumumannya.

Tak lama setelah pengumuman tersebut, harga beberapa altcoin yang disebutkan pun anjlok dengan persentase dua digit.

ARDR, BSW, FLM, LTO, NKN, PDA, PERP, VIB Price Performance.
Kinerja Harga ARDR, BSW, FLM, LTO, NKN, PDA, PERP, & VIB | Sumber: TradingView

Selain menambahkan Monitoring Tag, Binance juga mencabut label Seed Tag dari Jupiter (JUP), Starknet (STRK), dan Toncoin (TON).

Token yang memiliki Seed Tag umumnya masih berada dalam tahap awal pengembangan dan belum sepenuhnya memenuhi kriteria listing Binance. Penghapusan label ini menandakan perubahan status proyek dan menunjukkan bahwa aset tersebut tak lagi memenuhi kriteria awal.

Baik token dengan Monitoring Tag maupun Seed Tag memiliki risiko bawaan yang tinggi. Oleh karena itu, Binance mewajibkan pengguna untuk lulus kuis kesadaran risiko setiap 90 hari guna mengakses perdagangan aset-aset tersebut.

Kuis ini bertujuan untuk memastikan bahwa pengguna memahami risiko dalam memperdagangkan aset dengan volatilitas tinggi. Selain itu, Binance juga menampilkan peringatan risiko pada platform Spot dan Margin untuk token yang masuk kategori ini.

Binance akan terus melakukan evaluasi berkala pada token dengan Monitoring Tag dan Seed Tag. Dalam tinjauan ini, sejumlah faktor akan dipertimbangkan. Di antaranya termasuk komitmen tim proyek, aktivitas pengembangan, likuiditas token, serta tingkat keterlibatan komunitas.

Pengumuman terbaru ini mengikuti langkah serupa yang dilakukan Binance pada Maret lalu. Exchange ini secara rutin menghapus aset yang gagal memenuhi kriteria ketatnya.

Bagaimana pendapat Anda tentang 10 altcoin yang berisiko Binance delisting ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia
Platform kripto terbaik di Indonesia
Platform kripto terbaik di Indonesia

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

wpua-300x300.png
Ann Maria Shibu ist Chefredakteurin bei BeInCrypto und spezialisiert auf regulatorische Entwicklungen in der Kryptobranche, mit besonderem Fokus auf Europa. Bevor sie zu BeInCrypto kam, arbeitete sie fast zwei Jahre als Nachrichtenredakteurin bei AMBCrypto. Zuvor war sie vier Jahre als Eilmeldungs-Korrespondentin bei Reuters News tätig, wo sie sich im schnellen und präzisen Nachrichtengeschäft bewährte. Ann Maria Shibu hat einen Masterabschluss in Internationalen Beziehungen, was ihr...
BACA BIO LENGKAP
Disponsori
Disponsori