Binance.US dan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat telah mencapai kesepakatan untuk melakukan repatriasi dana pengguna ke Amerika Serikat (AS). Adanya kesepakatan ini berarti bahwa Binance telah berhasil mencegah pembekuan atas aset-asetnya.
Pada hari Sabtu (17/6) waktu setempat, SEC pun akhirnya mengumumkan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan untuk melakukan pemulangan aset (repatriasi) pelanggan Binance.US kepada Amerika Serikat. Perusahaan tersebut dan entitas yang terasosiasi juga dilarang membelanjakan aset perusahaan “selain [untuk] kegiatan bisnis biasa”.
Menariknya, nama Changpeng Zhao (CZ), selaku CEO Binance, juga tercantum dalam kesepakatan tersebut, yang berbentuk perintah persetujuan.
Kemenangan bagi Kedua Belah Pihak
Baik SEC maupun Binance.US merasa bahwa kesepakatan ini adalah kemenangan bagi masing-masing pihak. SEC merasa bahwa mereka berhasil mencegah agar Binance.US tidak “pergi dengan membawa dana pelanggan”. Sementara itu, Binance.US juga merasa lega, karena upaya SEC untuk menutup operasi bisnisnya tidak berhasil.
Dalam sebuah pernyataan resmi di hari Sabtu kemarin, Binance.US menekankan SEC tidak memberikan cukup bukti atas tuduhan yang mengatakan bahwa pihaknya menyalahgunakan aset pelanggan. Sebaliknya, mereka menafsirkan bahwa manuver SEC adalah upaya untuk merusak laju bisnis perusahaan.
“Permohonan SEC [jika dikabulkan] akan secara efektif menutup bisnis kami, yang mana sejalan dengan upaya berkelanjutan lembaga tersebut untuk membunuh industri kripto dengan cara apa pun, bahkan dengan membuat tuduhan yang tidak didukung oleh fakta,” tulis Binance.US.
Hakim Perintahkan Binance.US dan SEC untuk Saling Kerja Sama
Kesepakatan di detik-detik terakhir itu muncul setelah Hakim Amy Berman Jackson memerintahkan kedua belah pihak untuk bekerja sama.
Sebelumnya, SEC telah memohon agar pihak pengadilan memberikan izin pembekuan dana. Lembaga regulator tersebut berpendapat bahwa perlu untuk “mencegah penghamburan dana atau transfer aset-aset itu dari yurisdiksi Pengadilan, dan demi melindungi kemampuan Pengadilan untuk memberikan keringanan dalam bentuk pencabutan, kepentingan prasangka, dan hukuman perdata”.
Namun, Hakim Jackson mengakui bahwa langkah pembekuan seperti demikian bakal melumpuhkan bisnis Binance.US dan berpotensi merugikan pelanggan. Oleh karena itulah, demi mencegah hal tersebut terjadi, Hakim Jackson pun meminta kedua pihak untuk saling berkompromi.
Binance.US Kehilangan Mitra Perbankan dan Pangsa Pasar
Meskipun Binance.US berhasil selamat dari ancaman pembekuan aset, namun mereka masih terus berjuang menghadapi tekanan dari gugatan SEC yang sedang berlangsung. Salah satu dampak yang paling terasa adalah mereka kehilangan mitra perbankannya di Amerika Serikat.
Sebelumnya, di pekan ini, sejumlah bank menangguhkan sementara akun yang dikelola Binance sembari menunggu putusan dari Hakim Jackson yang saat itu belum muncul. Alhasil, perusahaan crypto exchange ini pun mengalami kesulitan untuk melayani transaksi pengguna dalam USD.
Binance.US mengaku bahwa akibat dari pembatasan tersebut, mereka tidak bisa memproses hingga 15% permintaan penarikan dalam USD. Mereka mengatakan bahwa para mitra perbankannya telah “mencekik” aliran dolarnya.
Tidak hanya itu, ketakutan terhadap potensi pembekuan aset Binance.US juga menyebabkan penurunan dalam hal jumlah pengguna. Di bulan April lalu, Binance.US masih sanggup meraih 20% dari pangsa pasar. Namun, pada pekan ini, capaian tersebut anjlok menjadi hanya 1%.
Kendati demikian, masih belum bisa dipastikan apakah kesepakatan antara Binance.US dan SEC ini akan mampu memulihkan kembali kondisi Binance.US seperti sebelumnya.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.