WIR Group, perusahaan penyedia metaverse di Indonesia, berhasil mencetak kinerja keuangan dengan moncer. Sepanjang 6 bulan pertama di tahun ini, perusahaan banyak menggandeng kerja sama dengan perusahaan swasta ataupun lembaga pemerntah untuk mengembangkan ekosistem digital berbasis metaverse.
Mengutip laporan keuangan perusahaan, di tengah tahun ini, WIR Group sukses mendulang keuntungan sebesar Rp24,17 miliar. Capaian itu meningkat 44,77% dari total keuntungan bersih di periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar Rp16,69 miliar.
Meningkatnya pendapatan perusahaan yang mencapai 112,49% menjadi katalis positif dalam hijaunya laporan keuangan WIR Group. Perusahaan penyedia teknologi augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) itu berhasil meraup pendapatan sebesar Rp650,70 miliar; bandingkan dengan total pendapatan di periode yang sama tahun lalu berjumlah Rp306,21 miliar.
Tingginya angka penjualan bermacam barang via platform WIR Group menjadi motor pendorong dalam capaian kinerja perusahaan. Seperti kita ketahui, perusahaan saat ini tengah getol membangun berbagai macam proyek metaverse.
Revenue stream yang muncul dalam pengembangan metaverse perusahaan mencapai Rp505,94 miliar. Capaian itu meningkat 138,50% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp212,13 miliar. Segmen pendapatan ini berkontribusi sebesar 77,75% dari total pendapatan perusahaan.
Semakin banyak mitra yang bekerjasama dengan perusahaan, maka potensi penjualan barang virtual via metaverse juga semakin besar. Capaian itu mendorong pendapatan yang berasal dari promosi iklan lewat platform metaverse, sehingga ikut meningkat signifikan.
Direktur Utama WIR Group, Michael Budi Wirjatmo, mengatakan pendapatan dari promosi iklan di kuartal dua tahun ini mencapai Rp50,49 miliar. Sementara, di periode yang sama tahun lalu nilainya berada di posisi Rp17,21 miliar.
“Segmen pendapatan lain yang juga meningkat signifikan adalah pendapatan dari komisi transaksi via platform yang mencapai Rp17,44 miliar atau tumbuh 340,71% dari periode yang sama tahun lalu Rp3,95 miliar,” jelasnya dalam laporan keuangan perusahaan.
Kontributor Laba Terbesar Datang dari Konsultasi Merek & IT
Meski begitu, kontributor terbesar dalam laba perusahaan datang dari konsultasi merek & IT. Segmen ini menghasilkan pendapatan sebesar Rp26,37 miliar dan berhasil menyumbangkan laba komprehensif senilai Rp21,85 miliar.
Penyumbang terbesar untuk capaian pendapatan, yakni penjualan barang via platform, hanya menghasilkan laba komprehensif sebesar Rp1,78 miliar. Sedangkan, keuntungan dari promosi iklan via platform berkontribusi sebesar Rp13,63 miliar.
WIR Group juga berhasil meningkatkan nilai net intangible asset di akhir Juni kemarin menjadi Rp103,51 miliar, meningkat dari posisi saldo awal yang sebesar Rp87,25 miliar. Adanya penambahan nilai dalam E-DNA sebesar Rp6,12 miliar, E-Cash sebesar Rp3,95 miliar, O2O Create Avatar sebesar Rp3,3 miliar dan Saas Virtual Store sebesar Rp2,85 miliar meningkatkan capaian saldo akhir net intangible asset perusahaan sebesar 18,63%.
Genjot Pemanfaatan Metaverse di Sektor Pendidikan Indonesia
Perusahaan kembali menggandeng institusi pendidikan untuk bersama-sama mengembangkan dunia pendidikan tanah air. Kali ini WIR Group menjalin sinergitas dengan LSPR Institute of Communication & Business untuk memanfaatkan teknologi berbasis AR dan VR untuk kemajuan proses belajar mengajar.
Lewat kerja sama tersebut, WIR Group akan akan memberikan pemahaman dan juga pengalaman seputar teknologi metaverse, termasuk pemanfaatan AR dan VR. Chief Marketing Officer WIR Group, Gupta Sitorus, mengatakan pemanfaatan teknologi metaverse dimaksudkan agar bisa menjawab kebutuhan dunia di masa depan.
“Kerja sama dengan LSPR Institute merupakan bagian dari rangkaian kerja sama yang telah dilakukan perusahaan dengan berbagai institusi pendidikan lainnya. Dengan begitu, diharapkan dapat membantu dunia pendidikan tanah air untuk memasuki fase selanjutnya lewat adopsi metaverse,” katanya dalam keterangan resmi.
Beberapa platform pendidikan yang sudah diboyong masuk ke metaverse adalah Cakap, Universitas Padjajaran yang mengembangkan Eduverse, Binus University, dan masih banyak lagi.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.