Lihat lebih banyak

WIR Group Ditunjuk Jadi Pengembang Metaverse di Mediterania

2 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • WIR Group baru saja menggandeng kerja sama dengan Mediterranean Tourism Foundation untuk menggarap proyek Metaverse for Mediterranean Countries.
  • Proyek tersebut bertujuan untuk membangun sektor pariwisata di metaverse bagi seluruh negara yang ada di kawasan Mediterania.
  • Overseas Business Director and Government Relations WIR Group, Yahya Yasrin Chatab, mengatakan, pengembangan pariwisata melalui teknologi metaverse menjadi terobosan dalam menentukan strategi yang tepat.
  • promo

PT WIR Asia alias WIR Group, perusahaan metaverse asal Indonesia, baru saja menggandeng kerja sama dengan Mediterranean Tourism Foundation. Perusahaan dipercaya untuk menggarap proyek Metaverse for Mediterranean Countries, yang bertujuan membangun sektor pariwisata di metaverse bagi seluruh negara yang ada di kawasan Mediterania.

Baik WIR Group dan Mediterranean Tourism Foundation (MTF) sudah menandatangani nota kesepahaman yang diwakili oleh Secretary General Mediterranean Tourism Foundation, Andrew Agius Muscat, dan Yasha Yasrin Chatab, selaku Overseas Business Director and Government Relations WIR Group.

MTF sendiri merupakan organisasi nirlaba yang terlepas dari pemerintah. Pendiriannya merujuk pada hukum yang berlaku di wilayah Malta.

Industri Pariwisata Mediterania di Metaverse

Overseas Business Director and Government Relations WIR Group, Yahya Yasrin Chatab, mengatakan, pengembangan pariwisata melalui teknologi metaverse menjadi terobosan dalam menentukan strategi yang tepat.

“Pengembangan di kawasan Mediterania ini bisa menjadi alat yang tepat untuk menyasar wisatawan masa depan (NextGen Tourist),” katanya dalam keterangan pers.

Lebih lanjut dirinya mengatakan, dalam tahap awal pengembangan proyek, WIR Group akan membangun metaverse untuk Malta terlebih dulu. Baru setelah itu, perusahaan akan membangun proyek metaverse lainnya untuk 21 negara yang tergabung dalam kawasan Mediterania. Jika rencana ini berjalan lancar, maka WIR Group akan menjadi motor pendorong bagi hadirnya teknologi augmented reality (AR) dalam industri pariwisata disana.

Kawasan Mediterania, yang selama ini dikenal sebagai ikon pariwisata global, memegang peran kunci dalam perekonomian di wilayah Uni Eropa. Setidaknya, sekitar 23% dari pendapatan pariwisata global dihasilkan dari geliat pariwisata di kawasan tersebut.

Mediterania juga memiliki pangsa pasar sebesar 30% dari pasar pariwisata global. Masuknya metaverse dalam sektor pariwisata dipercaya akan mampu mendongkrak nilai pasar metaverse pariwisata ke level US$220,8 miliar. Wilayah Amerika Utara diperkirakan bakal menjadi salah satu kontributor utama dalam raihan tersebut. Tingginya tingkat adopsi aset kripto dan literasi terkait teknologi metaverse akan menjadi katalisnya.

Pengembangan Metaverse Didorong oleh Generasi Muda

Masuknya Mediterania ke dunia metaverse bukanlah tanpa sebab. Kawasan tersebut ingin menjadikan wilayahnya sebagai destinasi utama liburan berkesan bagi generasi milenial. Berdasarkan data, 86% milenial memilih perjalanan yang memiliki budaya baru ketimbang berpesta dan juga berbelanja.

Sebanyak 60% milenial menempatkan budaya asli sebagai bagian terpenting dalam keseluruhan pengalaman perjalanan. Kemudian, 87% generasi muda menggunakan Facebook untuk menginspirasi pemesanan. Dari situ, terlihat bahwa generasi muda menggunakan kombinasi antara teknologi dan juga orisinalitas dalam menentukan aktivitas saat pelesiran. Data dari Advisia juga menyebutkan bahwa 62,9% generasi Z memiliki minat terhadap perangkat virtual reality (VR).

Sementara itu, data dalam negeri menunjukkan bahwa 69,35% remaja di Indonesia menunjukkan sikap positif terhadap metaverse dan 65,81% mengaku bersedia mengeluarkan uang untuk merasakan pengalaman di metaverse.

Kehadiran dunia yang menggabungkan realitas virtual dan realitas berimbuh itu digadang-gadang akan mampu mengubah peta industri pariwisata. Misalnya, dengan menghadirkan aktivitas window shopping, yang selama ini banyak dilakukan oleh para pelancong atau untuk sekedar melihat objek wisata tertentu sebelum memutuskan destinasi perjalanannya.

Selain itu, metaverse dapat pula dimanfaatkan untuk perjalanan ke lokasi wisata yang sarat akan sejarah. Contohnya, seperti melihat Colosseum di 1.000 tahun yang lalu, maupun melihat wajah suatu wilayah beberapa ratus tahun lalu untuk menggambarkan kondisi peperangan pada masa itu. Hal tersebut bisa menjadi pengalaman yang unik bagi para penggunanya. Bahkan, para kaum lanjut usia dan disabilitas juga bisa tetap menikmati pariwisata dari dekat lewat metaverse.

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori