Lihat lebih banyak

Walau Terjun ke Level Terendah dalam 3 Bulan, Bitcoin Tetap Ungguli Emas sebagai Alat Penyimpan Nilai

3 mins
Oleh Martin Young
Diterjemahkan Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Meskipun terjun ke level terendahnya dalam 3 bulan terakhir, performa Bitcoin tetap berhasil ungguli emas sebagai alat penyimpan nilai, dengan capaian 430% sejak level terendahnya pada Maret 2020.
  • Perusahaan analitik on-chain, Glassnode, mencatat harga spot Bitcoin saat ini setara dengan 13,3 ons emas, naik 46% YTD.
  • Sementara emas cenderung stabil, Bitcoin memiliki pergerakan yang naik-turun, mirip roller-coaster. Tapi, jika dibandingkan dengan dolar Amerika yang terus terdepresiasi, keduanya tetap merupakan aset safe haven yang baik.
  • promo

Harga Bitcoin (BTC) telah turun ke level terendahnya sejak pertengahan Maret. Namun, aset ini tetap berhasil mempertahankan sifatnya sebagai alat penyimpan nilai (store of value), dengan kinerja yang jauh melebihi emas tahun ini.

Perusahaan analitik on-chain Glassnode telah membandingkan harga Bitcoin dengan harga emas. Selain itu, harga spot Bitcoin saat ini setara dengan 13,3 ons emas, dengan kenaikan 46% sejak awal tahun (year-to-date/YTD).

Di samping itu, Bitcoin telah berhasil mengungguli emas dengan selisih yang mencengangkan, yakni sekitar 430%. Artinya, aset ini sudah mencatatkan performa yang cemerlang sejak level terendahnya akibat COVID-19 pada Maret 2020 silam.

Bitcoin vs Gold Ratio. Source: Glassnode
Rasio Bitcoin vs Emas | Sumber: Glassnode

Data tersebut menunjukkan bahwa Bitcoin masih dianggap sebagai alat penyimpan nilai, meskipun mengalami volatilitas harga saat ini.

Sejak awal tahun 2023, nilai Bitcoin telah meningkat sebesar 51,6%. Jika kita menghitung dari harga puncaknya pada pertengahan April lalu, maka kenaikan tersebut sudah mencapai dua kali lipat.

Dalam perbandingan yang sama, harga emas hanya naik sebesar 6,2% sejak awal tahun ini. Saat ini, emas diperdagangkan seharga US$1.940/ons, atau sudah turun sebesar 5% dari level tertingginya sepanjang masa pada pertengahan April lalu sebesar US$2.040/ons.

Namun, Bitcoin yang sifatnya lebih volatil ini tengah berada dalam posisi yang lebih buruk, yakni mengalami penurunan sebesar 63,7% dari level tertingginya sepanjang masa pada bulan November 2021 sebesar US$69.000.

Bitcoin dan Emas Masih Lebih Baik dari Fiat

Tapi, terlepas dari itu, poin pentingnya adalah bahwa keduanya merupakan aset yang sangat baik sebagai alat penyimpan nilai (store of value) atau aset safe haven. Selain itu, dalam hal pergerakannya, emas memang cenderung lebih stabil namun konsisten, sementara Bitcoin lebih seperti pergerakan roller-coaster yang naik-turun.

Sebaliknya, dolar AS justru mengalami penurunan nilai atau devaluasi yang signifikan selama beberapa tahun terakhir akibat tingkat inflasi yang tinggi. Menurut data dari Inflation Tool, tingkat inflasi kumulatif dari tahun 1956 hingga 2022 bahkan sudah mencapai angka 976%. Ini berarti bahwa US$100 pada waktu itu setara dengan hampir US$1.000 saat ini.

Tingkat inflasi di Amerika saat ini bertengger di angka 4% setelah turun dari lebih dari 9% pada periode waktu yang sama pada tahun lalu akibat kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed).

Sementara pada tanggal 14 Juni kemarin, The Fed mengumumkan bahwa mereka akan menunda kenaikan suku bunga selama bulan tersebut. Alhasil, ini menjadi penundaan pertama sejak mereka mulai menaikkan suku bunga pada bulan Maret 2022 sebagai respons terhadap lonjakan inflasi yang terjadi.

Harga BTC Turun ke Level Terendah dalam 3 Bulan Terakhir

Sejak tersiarnya pengumuman dari The Fed, Bitcoin terpantau terus merespons dengan performa harga yang buruk. Ditambah lagi, sentimen pasar juga semakin negatif akibat penindakan keras terhadap kripto di Amerika.

Harga BTC sudah terjun ke level terendah dalam tiga bulan terakhir, yaitu US$24.879, beberapa jam yang lalu pada tanggal 15 Juni.

Saat ini, harganya terpantau sudah sedikit pulih dan berkisar di atas level US$25.000, tapi kondisinya justru terlihat semakin bearish.

BTC/USD 24 hours - BeInCrypto
Grafik BTC/USD dalam time frame 24 jam oleh BeInCrypto

Di samping itu, BTC telah terpelanting keluar dari channel konsolidasi jangka panjangnya dan sekaligus telah mendapatkan support pada level saat ini. Selanjutnya, jika harganya terus turun dan mengalami breakdown di bawah level ini, kemungkinan akan muncul support lebih lanjut di sekitar US$23.600. Yakni level di mana harganya sebelumnya sempat memantul beberapa kali pada bulan Januari dan Februari.

Bagaimana pendapat Anda tentang performa tangguh Bitcoin sebagai alat penyimpan nilai? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori