Lihat lebih banyak

Harga BTC dan ETH Amblas usai Rapat FOMC, Begini Penjelasan Para Analis

4 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Dalam rapat FOMC pada hari Rabu (14/6) waktu setempat, The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga stabil pada kisaran saat ini 5% dan 5,25%. 
  • Meski begitu, FOMC mengisyaratkan akan melanjutkan pengetatan di beberapa titik untuk mendinginkan inflasi.
  • Market kripto alami penurunan secara keseluruhan usai Federal Reserve mengisyaratkan kemungkinan melanjutkan kenaikan suku bunga ke depannya.
  • promo

Market kripto alami penurunan secara keseluruhan usai bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) mengisyaratkan kemungkinan untuk melanjutkan kenaikan suku bunga ke depannya.

Kabar ini datang setelah The Fed pada hari Rabu (14/6) menghentikan siklus pengetatannya selama 15 bulan terakhir. The Fed memilih untuk mempertahankan suku bunga stabil pada kisaran saat ini 5% dan 5,25%. 

Sebagai pengingat, The Fed pertama kali memulai kenaikan suku bunga yang agresif pada Maret 2022. Jeda saat ini adalah penghentian pertama dalam memerangi tingkat inflasi di AS.

Jeda saat ini dilakukan dengan alasan perlunya waktu untuk menilai dampak terhadap ekonomi dari upaya pengetatan moneter sebelumnya.

Berdasarkan data Consumer Price Index (CPI) atau Indeks Harga Konsumen (IHK) yang terbit pada hari Selasa (13/6) kemarin, tingkat inflasi pada bulan Mei turun menjadi 4% dibandingkan pada bulan April yang berada di level 4,9%.

Dalam keterangan yang dirilis saat ini, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) The Fed mengisyaratkan akan melanjutkan pengetatan di beberapa titik untuk mendinginkan inflasi.

Pihak The Fed mengatakan, “Inflasi tetap tinggi. Kami sangat berkomitmen untuk mengembalikan inflasi ke target 2%-nya.”

BTC Sempat Turun ke Bawah US$25.000, ETH Jatuh ke Zona US$1.600

Pergerkan harga Bitcoin (BTC) dalam 24 jam terakhir setelah pengumuman suku bunga rapat FOMC The Fed | Sumber: CoinGecko
Pergerkan harga Bitcoin (BTC) dalam 24 jam terakhir | Sumber: CoinGecko

Berdasarkan data CoinGecko, total market cap atau kapitalisasi pasar dari market kripto secara global turun sekitar 3,4% menjadi US$1,06 triliun dalam 24 jam terakhir.

Mengutip data di Binance, sebagai crypto exchange terbesar di dunia, harga Bitcoin (BTC) sempat jatuh hingga ke level US$24.820,56 pada hari Kamis (15/6) pukul 04:50.

Sementara itu, Ether (ETH), yang merupakan aset kripto dengan market cap terbesar setelah BTC, sempat turun hingga ke level US$1.630,43.

Pergerakan harga Ether (ETH) dalam 24 jam terakhir | Sumber: CoinGecko

Terkait harga ETH yang anjlok ini, trader kripto dengan pseudonim Hsaka mengejek dengan menuduh bahwa CEO Ethereum (tidak ada yang tahu apakah Ethereum memiliki CEO) mungkin menjual ETH lagi.

Sebagai informasi, Ethereum Foundation (EF) yang merupakan organisasi non-profit yang didedikasikan untuk mendukung Ethereum dan teknologi terkait, serta Vitalik Buterin, dilaporkan pada 6 Mei lalu menjual sekitar US$30 juta ETH.

“Setelah alamat crypto wallet yang diidentifikasi milik Vitalik Buterin mentransfer 200 ETH (sekitar US$396 ribu) ke crypto exchange Kraken, Ethereum Foundation juga mentransfer 15.000 ETH (sekitar US$29,7 juta) ke Kraken,” tulis analis on-chain Lookonchain.

Dalam 24 jam terakhir, harga native token Binance (BNB) turun sekitar 5%, XRP yang didukung Ripple turun sekitar 7,4%, Cardano (ADA) turun sekitar 5,4%, Solana (SOL) turuk sekitar 3,5%, Polygon (MATIC) turun sekitar 4,3%, Curve DAO (CRV) turun sekitar 12,8%, SUI turun sekitar 9%, dan Toncoin (TON) 7,9%.

Pandangan Para Analis Mengenai Pergerakan Market

Stephane Ouellette, kepala eksekutif dari platform institusional FRNT Financial, mengatakan bahwa reaksi di market atas perkiraan kenaikan suku bunga ke depannya sejalan erat dengan apa yang terlihat pada aset berisiko seperti saham hingga kripto.

Market menafsirkan bahwa The Fed sedikit lebih hawkish daripada yang diharapkan,” jelas Stephane Ouellette.

Sebagai informasi, hawkish adalah sebuah sikap yang dipandang lebih agresif karena bersedia membiarkan suku bunga naik untuk menjaga inflasi tetap terkendali, bahkan jika itu berarti mengorbankan pertumbuhan ekonomi, belanja konsumen, dan lapangan kerja.

Lawan dari hawkish adalah dovish, yang berkomitmen untuk mempertahankan suku bunga rendah. Pada gilirannya, hal ini mendorong pertumbuhan ekonomi karena cenderung meningkatkan permintaan pinjaman dan memacu belanja konsumen.

Sedangkan Darius Tabatabai, co-founder dari decentralized exchange (DEX) Vertex Protocol, mengatakan kepada Bloomberg bahwa tekanan ke bawah di market tampaknya datang dari para trader yang membuka posisi long sebelum pengumuman FOMC hari ini.

“Mereka membeli ketika rumor datang, dan sekarang menjual ketika faktanya datang,” kata Darius Tabatabai.

Lebih khusus lagi, pihaknya melihat likuidasi di Vertex dan di banyak tempat lain. Sepertinya, banyak pihak yang ingin melakukan reposisi dalam aset mereka untuk menghadapi pandangan hawkish.

Sementara itu, Markus Levin, co-founder sistem oracle geospasial blockchain XYO Network memiliki catatan optimis.

Dia menulis bahwa penyiapan makro global sedang bergeser secara signifikan, dengan kenaikan suku bunga yang dijeda menjadi indikasi yang paling jelas dari pergeseran ini.

Markus Levin optimis bahwa inflasi akan turun dengan cepat, dan sejumlah bank sentral global menyuntikkan likuiditas untuk merangsang ekonomi di wilayah mereka. Dia menganggap harga Bitcoin dan aset digital lainnya kemungkinan besar sudah mencapai titik rendah.

Likuiditas Market Kripto Mengering?

Namun, di mata Michael Safai, dari perusahaan perdagangan kripto Dexterity Capital, penurunan harga kripto tidak ada hubungannya dengan pernyataan FOMC. Dia menilai penurunan market kripto lebih berkaitan dengan likudiitas yang lebih tipis dan sentimen yang lemah.

Adapun market maker DWF Labs menyebut bahwa volume perdagangan spot market kripto saat ini mencapai titik terendah sejak crypto winter 2019.

“Di balik layar, crypto exchange mulai meminta proyek-proyek kripto untuk mengelola volume perdagangan, likuiditas, dan lain sebagainya. Jika tidak, native token dari proyek kripto tersebut akan delisting. Anda dapat melihat pergerakan harga [naik atau turun] sebesar 20% hingga 30% dalam 24 jam bahkan untuk aset kripto besar,” kata Andrei Grachev, selaku Managing Partner di DWF Labs.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori