Saat Bitcoin (BTC) sangat dekat dengan all-time high (ATH), minat pencarian terkait Bitcoin di Google Trends tetap berada di tingkat rendah. Memantik tanya dari banyak pihak tentang apa yang sebenarnya terjadi.
Tingkat pencarian Bitcoin di Google sebanding dengan periode bear market di tahun 2022. Ketika itu BTC hanya bergerak di kisaran US$16.000. Kontras yang terjadi antara lonjakan harga Bitcoin dan ketidakpedulian publik memicu perdebatan dalam komunitas kripto.
Bitcoin Mendekati ATH Namun Volume Pencarian di Titik Terendah
Pada saat penulisan, harga Bitcoin berada di kisaran US$106.000. Namun, data Google Trends menunjukkan bahwa pencarian untuk kata kunci “Bitcoin” tidak meningkat sejauh itu.
Bahkan, volume pencarian BTC saat ini setara dengan periode bear market 2022 ketika BTC dihargai sekitar US$16.000.

Kondisi itu menunjukkan bahwa minat publik terhadap Bitcoin saat ini sangat rendah. Situasi itu tetap terjadi meskipun nilainya sudah meningkat lebih dari enam kali lipat sejak 2022. Ini adalah sinyal yang tidak biasa, karena biasanya, ketika Bitcoin mencapai level tertinggi baru, perhatian dari investor ritel melonjak, yang sering kali memicu gelombang FOMO.
Menjelaskan fenomena ini, seorang pengguna X memprediksi bahwa investor ritel sepertinya tidak tertarik dengan lonjakan harga Bitcoin. Menurutnya, kenaikan harga Bitcoin saja tidak cukup untuk memicu FOMO. Hanya ketika pasar altcoin meledak, “darah baru” – investor ritel – benar-benar akan memasuki pasar. Ini menciptakan peluang bagi institusi besar untuk menjual dan mentransfer risiko kepada investor baru.
Perspektif ini sejalan dengan wawasan dari Matrixport, yang menekankan bahwa investor jangka menengah dan panjang adalah pemegang utama Bitcoin. Sementara itu, partisipasi investor ritel tetap sangat rendah.
Ketidakhadiran investor ritel bisa menjelaskan mengapa volume pencarian di Google Trends tidak meningkat, meskipun Bitcoin mendekati all-time high.
Selain itu, minat ritel juga tetap rendah dibandingkan dengan periode sebelumnya di Wikipedia. Hal itu menunjukkan kurangnya kepercayaan dan menyiratkan bahwa pasar tidak euforia. Secara historis, setiap kali suku bunga melonjak tajam, pasar memasuki keadaan euforia, bertepatan dengan puncak harga.

Calm Before The Storm atau Kurangnya Momentum Pasar?
Beberapa suara dalam komunitas kripto melihat fenomena ini secara positif. Pengguna X The_Prophet_ berpendapat bahwa grafik Google Trends saat ini mewakili “keheningan sebelum ledakan.” Mereka memproyeksi bahwa ketidakpedulian publik bisa menjadi tanda lonjakan harga yang lebih besar di masa depan.
Pandangan ini didukung oleh pengguna X SerSigma, yang menunjukkan bahwa volatilitas Bitcoin saat ini berada pada titik terendah tetapi tidak akan bertahan lama. Menurut pengguna ini, Bitcoin akan terus naik lebih tinggi dalam waktu dekat saat pasar mulai mengenali potensinya.
Kurangnya minat publik, seperti yang tecermin dari Google Trends, bisa menghadirkan peluang dan risiko bagi pasar Bitcoin di tahun 2025. Di sisi positif, ketidakhadiran partisipasi investor ritel berarti pasar belum terinflasi oleh FOMO, membantu Bitcoin menghindari gelembung harga seperti yang terlihat pada tahun 2021.
Di sisi lain, kurangnya investor ritel menimbulkan pertanyaan tentang keberlanjutan reli saat ini. Jika Bitcoin terus naik tanpa partisipasi publik yang luas, pasar mungkin kekurangan likuiditas yang dibutuhkan untuk mempertahankan pertumbuhan jangka panjang.
Ini sangat signifikan mengingat institusi besar saat ini memegang mayoritas Bitcoin. Tanpa “darah baru” yang memasuki pasar, institusi mungkin kesulitan untuk menjual pada harga tinggi, yang berpotensi menyebabkan koreksi harga tajam di masa depan.
Dalam jangka panjang, Bitcoin masih diharapkan menciptakan momentum pasar yang signifikan. Banyak perusahaan keuangan dan bank besar telah mengeluarkan perkiraan optimistis untuk Bitcoin. Baru-baru ini, HashKey Group memprediksi bahwa BTC bisa melampaui US$300.000 pada tahun 2025.
Bagaimana pendapat Anda tentang rendahnya minat pada Bitcoin yang terekam pada Google Trends ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
