Trusted

Bitcoin Miner Marathon Digital Garap Proyek L2 Anduro

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Marathon Digital mengumumkan bahwa menggarap proyek L2 multi-chain baru pada Bitcoin bernama Anduro.
  • Proyek Anduro bertujuan untuk mempercepat pengembangan dan adopsi Bitcoin.
  • Meskipun Marathon telah membantu menginkubasi Anduro, proyek L2 ini dimaksudkan untuk dipimpin dan digerakkan oleh komunitas.
  • promo

Marathon Digital, salah satu Bitcoin (BTC) miner publik terbesar di dunia, pada hari Rabu (28/2) mengumumkan bahwa mereka menggarap proyek layer-2 (L2) multi-chain baru pada Bitcoin. Proyek yang bernama Anduro ini bertujuan untuk mempercepat pengembangan dan adopsi Bitcoin.

Pihak Marathon menilai bahwa meski desentralisasi, keamanan, dan popularitas Bitcoin mungkin menarik bagi developer blockchain, fungsi jaringan ini kini dinilai dapat menimbulkan tantangan bagi developer yang ingin meningkatkan skala aplikasi blockchain mereka.

Untuk mendorong pengembangan dan adopsi Bitcoin, Marathon telah menginkubasi Anduro, L2 baru yang dapat diprogram pada Bitcoin.

Anduro bertujuan untuk berfungsi sebagai application layer sekaligus memperkuat insentif mendasar di balik Proof-of-Work (PoW) Bitcoin.

Proyek L2 Anduro adalah platform yang dibangun di jaringan Bitcoin yang memungkinkan pembuatan beberapa side-chain. Hal ini disebut dapat memberikan jalan baru untuk inovasi dalam ekosistem Bitcoin.

Meskipun Marathon telah membantu menginkubasi Anduro, proyek L2 ini dimaksudkan untuk dipimpin dan digerakkan oleh komunitas.

Jaringan ini dirancang untuk mengintegrasikan tata kelola terdesentralisasi secara sistematis, dengan fokus untuk menjadi L2 Bitcoin yang paling handal dan berpusat pada developer.

Marathon Kembangkan 2 Side-Chain di Anduro

Adapun Marathon telah mengembangkan 2 side-chain pertama di Anduro, yaitu Coordinate dan Alys, yang dapat dikembangkan lebih lanjut oleh para kontributor open-source. Inisiatif ini dinilai menunjukkan kemampuan program Anduro yang fleksibel.

Side-chain Coordinate menawarkan layanan output transaksi yang belum digunakan kembali (UTXO) Bitcoin yang hemat biaya untuk komunitas Ordinals. Sedangkan side-chain Alys kompatibel dengan jaringan Ethereum untuk tokenisasi real-world asset (RWA).

Kehadiran sejumlah side-chain di Anduro menggunakan proses yang disebut merge-mining. Para miner yang berpartisipasi, seperti Marathon, mungkin bisa memperoleh pendapatan dalam Bitcoin dari transaksi yang terjadi di side-chain Anduro, sambil terus melakukan mining Bitcoin di layer dasar tanpa terputus.

Usaha untuk Tingkatkan Pendapatan Bitcoin Miner

Terkait inisiatif ini, Fred Thiel selaku Chairman dan CEO Marathon, mengatakan bahwa sebagai Bitcoin miner publik terbesar yang bekerja memproses transaksi dan mengamankan jaringan Bitcoin, perusahaannya memiliki kepentingan dalam mendukung inovasi pada ekosistem Bitcoin, termasuk dalam hal ini menginkubasi proyek seperti Anduro.

“Untuk pertama, hal ini menambahkan tumpukan teknologi Marathon yang terus berkembang dengan potensi memperkenalkan sumber pendapatan fee baru. Selain itu, dengan memperluas fungsionalitas Bitcoin, Anduro mungkin dapat meningkatkan adopsi Bitcoin, dan jika Bitcoin berkembang, kami juga akan berkembang,” terang CEO Marathon.

Fred Thiel menegaskan bahwa Marathon percaya pada pengujian, pengulangan, dan membiarkan market memutuskan ide mana yang berhasil.

“Kami percaya Anduro adalah salah satu ide yang memberikan nilai bagi para holder Bitcoin dan developer aplikasi, sekaligus memperkuat keberlanjutan PoW Bitcoin dalam jangka panjang,” tegas pimpinan dari salah satu Bitcoin miner publik terbesar di dunia itu.

Sejumlah komunitas Bitcoin yang kritis menilai Anduro adalah proyek tersentralisasi, hingga ada yang berkata tidak tertarik berkontribusi dengan proyek side-chain shitcoin ini.

Dalam kesempatan sebelumnya, Grayscale Investments, salah satu pengelola aset digital yang populer di dunia kripto, memperkirakan bahwa biaya transaksi yang terkait aktivitas Ordinals akan mendukung pendapatan para Bitcoin miner setelah momen halving pada bulan April mendatang.

Selain Ordinals, Grayscale melihat bahwa hadirnya sejumlah proyek L2 dalam ekosistem Bitcoin baru-baru ini berpotensi menjadi kasus penggunaan yang menjanjikan.

Pada 7 Februari lalu, DWF Ventures membuat daftar proyek L2 Bitcoin. Setidaknya, sudah ada 27 proyek, termasuk Lightning Network (LN), Liquid Network, RGB, Rootstock, Stacks, Citrea, hingga SatoshiVM. Berbagai proyek L2 Bitcoin ini ada yang telah berada di tahap mainnet, testnet, maupun pre testnet.

Sejumlah inovasi yang akan datang di Bitcoin mungkin menawarkan keuntungan bagi para miner dengan potensi meningkatkan throughput transaksi dan lonjakan biaya transaksi jaringan Bitcoin.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori